backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Ciri-Ciri Senyum Manis dan Cara Memilikinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 14/11/2022

    Ciri-Ciri Senyum Manis dan Cara Memilikinya

    Memiliki senyum yang manis tentu menjadi dambaan semua orang. Pasalnya, jenis senyuman ini dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Lantas, bagaimana cara memiliki senyum yang manis?

    Ciri ciri senyum manis

    Menurut studi berjudul ​​Smile attractiveness. Self-perception and influence on personality, ada beberapa kriteria yang menjadi penentu apakah senyum Anda manis atau tidak.

    Studi tersebut menjelaskan, gigi dan gusi memiliki peranan penting dalam menghasilkan jenis senyuman ini. Berikut ciri-ciri senyum manis menurut pandangan sebagian besar orang.

    1. Ukuran gigi tidak terlalu besar

    Ukuran gigi yang terlalu besar biasanya dianggap kurang menarik. Pengecualian jika ukuran dua gigi depan atas sedikit lebih besar dibandingkan gigi lain (gigi kelinci).

    Kondisi tersebut dinilai dapat membuat senyum terlihat lebih menarik. Meski begitu, beberapa orang tidak suka jika ukuran kedua gigi depan atas terlalu besar.

    2. Permukaan gigi terlihat

    Beberapa orang sering kali hanya menunjukkan sedikit giginya saat tersenyum. Hal tersebut membuat senyum mereka kurang menarik.

    Agar senyum terlihat manis, sebagian besar permukaan gigi harus terlihat dengan jelas. Selain itu, senyuman harus dilakukan secara lepas, bukan dibuat-buat. 

    3. Gusi tidak terlalu dominan

    Area gusi yang terlihat saat tersenyum dapat memengaruhi senyuman Anda. Gusi yang terlalu besar membuat gigi terlihat lebih kecil sehingga senyuman menjadi kurang menarik.

    Selain itu, warna gusi juga menjadi salah satu indikator kemanisan senyuman. Gusi yang sehat umumnya berwarna merah muda.

    Jika gusi Anda berwarna merah menyala, kondisi tersebut dapat menjadi tanda penyakit gusi atau peradangan. Tak hanya bisa menyebabkan komplikasi, penyakit ini juga memperburuk tampilan gusi.

    4. Warna gigi cerah alami

    Warna gigi yang cerah alami tentu akan membuat senyuman terlihat lebih manis. Berbeda jika gigi berubah warna menjadi kuning tua, cokelat, atau kehitaman, senyum tentu jadi akan terlihat kurang menarik.

    Beberapa penyebab gigi kuning, di antaranya:

    • kebiasaan merokok, 
    • konsumsi kopi, dan 
    • efek obat-obatan tertentu.

    5. Posisi gigi rapi

    Gigi berantakan sering dianggap membuat senyum kurang menarik. Umumnya, orang-orang lebih menyukai posisi gigi yang rata dan seimbang.

    Namun, ada juga beberapa orang yang menyukai gigi gingsul. Tumbuhnya gigi yang tidak sejajar ini dinilai menambah manisnya senyuman bagi sebagian orang.

    Terlepas dari ciri di atas, manis atau tidaknya senyuman tergantung persepsi masing-masing orang. Setiap orang memiliki standar tersendiri untuk menilai manis-tidaknya sebuah senyuman.

    Cara memiliki senyum yang manis

    penggunaan pasta gigi pemutih merupakan salah satu cara hasilkan senyum manis

    Cara memiliki senyum yang manis bisa dengan menjaga kebersihan serta kesehatan mulut dan gigi. Untuk mewujudkannya, berikut beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan.

    1. Rutin sikat gigi

    Rajin sikat gigi membantu menjaga gigi Anda tetap bersih. Selain itu, aktivitas ini juga membuat gigi menjadi lebih cerah dan sehat sehingga senyum menjadi terlihat lebih manis.

    Pastikan juga Anda menerapkan teknik menyikat gigi yang benar. Hindari menggosok gigi terlalu keras karena bisa membuat gigi terlihat kekuningan akibat rusaknya enamel dan dentin.

    2. Lakukan flossing

    Sikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan gigi. Anda juga harus melakukan flossing setidaknya satu kali sehari agar gigi benar-benar terhindar dari plak penyebab karang gigi.

    Ketika kotoran pada sela gigi dibiarkan, kondisi tersebut dapat mengakibatkan radang gusi. Masalah gusi tersebut tentunya akan membuat senyuman menjadi terlihat tidak menarik.

    3. Berhenti merokok

    Merokok membuat gigi menjadi kuning. Warna tersebut akan mengurangi tingkat kemanisan senyuman Anda.

    Selain itu, merokok juga dapat merusak kesehatan gusi. Akibatnya, tampilan gusi menjadi tidak menarik saat Anda tersenyum.

    4. Batasi konsumsi kopi dan teh

    Kopi dan teh mengandung kafein yang tinggi. Paparan senyawa tersebut secara rutin dapat mengikis enamel atau lapisan terluar gigi.

    Jika tak diimbangi dengan pola menjaga kebersihan mulut yang baik, gigi akan berubah warna menjadi kuning. Gigi yang kuning cenderung tidak disukai oleh banyak orang.

    5. Gunakan produk pemutih gigi

    Jika gigi terlanjur kuning, Anda dapat mengembalikan senyum yang manis dengan cara memutihkan gigi. Dengan begitu, gigi dapat kembali tampak cerah dan senyum terlihat semakin indah.

    Namun, sebelum memakai produk pemutih gigi tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu ke dokter. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan tiap produk.

    6. Atasi kerusakan gigi

    Kerusakan gigi dapat mengurangi tingkat kemanisan senyuman Anda. Maka dari itu, segera lakukan tindakan penanganan saat gigi mengalami kerusakan.

    Untuk mengatasi kerusakan, dokter biasanya akan melakukan restorasi gigi. Dengan begitu, senyuman manis dapat kembali terpancar dari wajah Anda.

    7. Periksa rutin ke dokter gigi

    Periksa rutin ke dokter gigi setidaknya harus dilakukan setiap enam bulan sekali. Perawatan dengan dokter gigi nantinya akan membantu mendeteksi dan menangani kerusakan sedini mungkin.

    Dengan begitu, masalah gigi dan gusi yang lebih parah dapat dicegah. Hasilnya, tingkat kemanisan senyuman Anda pun akan tetap terjaga.

    Ragam cara memiliki senyum yang manis

    • Menjaga kebersihan mulut dengan baik, baik dengan sikat gigi rutin maupun flossing.
    • Berhenti merokok dan membatasi konsumsi teh maupun kopi.
    • Menggunakan pemutih gigi untuk mengatasi masalah kekuningan.
    • Mengatasi kerusakan gigi sesegera mungkin sebelum semakin parah.
    • Rutin periksa ke dokter gigi, setidaknya enam bulan sekali.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 14/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan