backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Penyebab Mendengkur, Tanda Gangguan Tidur Serius?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    7 Penyebab Mendengkur, Tanda Gangguan Tidur Serius?

    Penyebab mendengkur alias ngorok umumnya disebabkan oleh adanya penyempitan saluran udara di tenggorokan atau hidung ketika tidur. Timbulnya suara berisik dari pernapasan saat tertidur ini bisa dialami oleh siapa pun. Meski seringkali tidak berbahaya, ada kemungkinan gangguan tidur serius seperti obstructive sleep apnea menjadi penyebab Anda mengorok.

    Penyebab ngorok bisa terjadi

    ngorok menyebabkan cepat tua

    Mengutip Sleep Foundation, ngorok atau mendengkur terjadi ketika Anda tidak dapat mengeluarkan udara secara bebas melalui hidung. Hal ini disebabkan adanya penyempitan saluran udara di sekitar tenggorokan ketika tidur.

    Ketika tidur, otot di tenggorokan termasuk lidah juga akan mengendur. Lidah akan jatuh ke arah belakang dan saluran udara di tenggorokan akan menyempit.

    Saluran udara yang menyempit menyebabkan udara memberikan tekanan lebih besar agar bisa terdorong ke luar. Tekanan yang besar dari aliran udara membuat saluran udara bergetar dan menghasilkan suara kasar yang mengganggu.

    Semakin menyempit saluran udara, maka akan semakin besar tekanan yang dibutuhkan untuk membangun aliran udara yang cukup. Semakin besarnya tekanan ini, maka suara ngorok pun akan semakin nyaring terdengar.

    Penyebab mendengkur lainnya

    Meskipun menyempitnya saluran udara di tenggorokan saat tidur merupakan proses alami, tidak semua orang mendengkur saat tidur.

    Ngorok lebih umum dialami oleh orang berusia 30-60 tahun dan lebih banyak dialami oleh pria (44%) dibandingkan dengan wanita (28%).

    Sejumlah kondisi dan masalah kesehatan tertentu memang bisa memicu gangguan ngorok ini. Menurut Mayo Clinic, di bawah ini adalah penyebab mendengkur terjadi saat tidur.

    1. Anatomi tubuh

    pola tidur yang baik

    Penyebab mendengkur pada pria saat tidur adalah karena memiliki jalur pernapasan di tenggorokan yang lebih sempit. Laki-laki memiliki posisi kotak suara (laring) yang lebih rendah daripada perempuan.

    Hal ini menyebabkan lebih besarnya ruang terbuka di tenggorokan. Ruang yang lebih besar ini membuat jalan napas di tenggorokan menjadi semakin sempit.

    Akibatnya, ketika tidur jalur napas menjadi bertambah sempit sehingga menghasilkan suara ngorok. Selain itu, bentuk rahang juga bisa memengaruhi terjadinya ngorok. Bentuk rahang yang lebih menonjol dan tegas bisa mempersempit jalur udara saat tidur.

    Beberapa kondisi lain yang memengaruhi bentuk tenggorokan dan hidung seperti sumbing, kelenjar gondok yang membesar, dan kelainan genetik juga bisa membuat seseorang lebih mudah untuk mendengkur saat tidur.

    2. Kelebihan berat badan

    penyebab mendengkur pada wanita

    Jaringan berlemak dan berkurangnya massa otot juga dapat menjadi penyebab Anda sering ngorok saat tidur. Bisa dikatakan kelebihan berat badan atau obesitas menjadi penyebabnya.

    Penumpukan lemak di sekitar leher bisa menekan saluran udara di tenggorokan ketika tidur sehingga menghalangi aliran udara. Maka perlu perhatikan juga berat badan saat ini.

    3. Usia menjadi penyebab mengorok

    Semakin bertambah usia maka Anda mungkin semakin sering mendengkur saat tidur. Kondisi otot di saluran pernapasan yang mengendur seiring bertambahnya usia, menyebabkan orang yang lebih tua cenderung lebih mudah ngorok.

    Otot saluran pernapasan yang kendur akan lebih rentan bergetar ketika dilalui oleh aliran udara. Akibatnya, lebih rentan untuk menghasilkan suara dengkuran.

    4. Masalah pernapasan

    penyebab ngorok pada anak

    Hidung tersumbat akibat penyakit seperti pilek, alergi, atau sinusitis bisa membuat Anda sulit bernapas karena menyebabkan peradangan di tenggorokan dan hidung.

    Kondisi ini dapat menghambat aliran udara keluar dari hidung dan menimbulkan suara ngorok saat tidur. Pola olahraga yang baik bisa mengurangi keadaan ini. 

    5. Efek samping obat-obatan penyebab mendengkur

    Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab ngorok atau alasan kenapa Anda sering mendengkur saat tidur.

    Obat penenang seperti lorazepam dan diazepam yang bekerja untuk merilekskan otot dapat mengakibatkan melemahnya otot di tenggorokan sehingga menyebabkan ngorok. 

    6. Konsumsi rokok dan alkohol

    cara menetralisir asap rokok yang terhirup

    Kebiasaan mengonsumsi rokok dan alkohol dapat menjadi penyebab mendengkur saat tidur. Efek konsumsi alkohol bisa mengendurkan otot-otot saluran pernapasan.

    Pengenduran otot ini membuat saluran napas menjadi lebih tertutup dan aliran udara pun semakin sempit sehingga muncul suara dengkuran. Rokok juga membuat iritasi jaringan di saluran pernapasan.

    Kondisi itu akan menimbulkan peningkatan produksi lendir. Peningkatan ini yang selanjutnya menambah penyempitan dan penyumbatan saluran napas.

    7. Obstructive sleep apnea (OSA)

    penyebab mengorok

    Obstructive sleep apnea (OSA) adalah kondisi terhentinya aliran udara saat tidur selama 10 detik sehingga menyebabkan penurunan aliran udara paling sedikit 30-50% dan penurunan kadar oksigen darah.

    Penelitian Indian Journal of Community Medicine menyebutkan pada OSA, jalan napas seseorang bisa mengalami penyumbatan total atau sebagian dan terjadi secara berulang  saat tidur. Akibatnya, aliran udara pun terhambat dan menjadi penyebab mendengkur saat tidur.

    Departemen Neurologi Universitas Columbia menyebutkan, sumbatan pada jalan napas ini bisa menyebabkan seseorang terbangun tiba-tiba. Sensasi tercekik pada saat fase apnea (henti napas) juga menyertai gangguan tidur ini.

    Kejadian apnea terjadi selama 10-60 detik dan OSA yang ekstrem dapat terjadi berulang setiap 30 detik. Namun, penyakit ini jarang terdeteksi bahkan oleh dokter sekali pun.

    Padahal OSA dapat menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya termasuk penyakit kardiovaskuler, sindrom metabolik, gangguan saraf, dan keseimbangan hormon.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan