backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

10

Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Bau Mulut Anda Tidak Hilang Meski Rajin Sikat Gigi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

    Kenapa Bau Mulut Anda Tidak Hilang Meski Rajin Sikat Gigi?

    Bau mulut atau halitosis biasanya muncul ketika Anda tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik. Namun, tidak sedikit juga yang mengeluh sudah sikat gigi tapi masih bau mulut. Kira-kira, apa penyebab bau mulut tidak bisa hilang?

    Kenapa bau mulut tidak bisa hilang meski sudah sikat gigi?

    Beragam faktor dapat menjadi penyebab bau mulut tidak bisa hilang meski sudah rajin sikat gigi. Kondisi ini dapat terjadi akibat pola hidup tidak sehat hingga infeksi tertentu dalam mulut, berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.

    1. Mulut kering (xerostomia)

    mulut kering

    Air liur atau saliva punya peranan penting untuk menjaga kesehatan gigi, mulut, dan napas Anda. Bahkan, jumlah air liur yang sedikit dalam mulut bisa menimbulkan bau tidak sedap.

    Saat mulut tidak menghasilkan cukup air liur, sisa makanan dan bakteri akan bersarang dalam mulut. Penumpukan keduanya inilah yang kemudian menjadi penyebab bau mulut.

    2. Kerusakan gigi dan penyakit gusi

    Kerusakan gigi, seperti gigi berlubang yang tidak segera ditangani, bisa menjadi penyebab bau mulut tidak bisa hilang. Ini karena penumpukan bakteri dan sisa makanan terjadi di dalam lubang gigi.

    Selain itu, bau tidak sedap dari mulut bisa berasal dari kantong nanah di gusi. Kemunculan kantong nanah pada gusi biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.

    3. Banyak bakteri tumbuh di mulut akibat sisa makanan

    Bau mulut yang tak kunjung hilang bisa disebabkan oleh bakteri penghasil bau yang tumbuh subur di dalam mulut. 

    Mengutip Kids Health,  kondisi ini terjadi akibat Anda tidak menyikat dan membersihkan gigi secara teratur, sehingga bakteri menumpuk pada sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut dan di antara gigi. 

    Pada akhirnya, senyawa belerang yang dikeluarkan oleh bakteri ini membuat napas Anda berbau.

    Kendati demikian, Anda tidak perlu khawatir karena bau mulut dapat dicegah, salah satunya menggunakan obat kumur dengan teknologi CPC.

    Teknologi CPC (Cetylpyridinium Chloride) bantu kuatkan daya tahan gigi dan mulut, serta melawan bakteri yang menyebabkan plak, radang gusi, dan bau mulut. 

    Gunakan pula mouthwash dengan fluoride, sehingga Anda beserta keluarga dapat menjaga gigi kuat dan gusi yang sehat. 

    Dengan formula yang unik, lembut dan bebas alkohol, dapat memberikan nafas segar dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    Untuk memperoleh perlindungan yang optimal, jangan lupa berkumur dengan mouthwash dua kali sehari.

    4. Asam lambung naik

    Penyebab bau mulut ternyata tidak hanya berasal dari gigi dan mulut. Jika Anda heran kenapa bau mulut tidak bisa hilang, ini mungkin ada kaitannya dengan masalah pada sistem pencernaan.

    Salah satu masalah pencernaan yang menjadi pemicunya yaitu refluks asam lambung (GERD). GERD membuat asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan tenggorokan.

    Ketika ini terjadi, Anda biasanya akan merasakan sensasi pahit atau asam pada mulut. Efek lain yang juga sering muncul yaitu timbulnya bau tak sedap pada mulut.

    5. Kanker orofaring

    Bau mulut yang tidak kunjung hilang dapat menjadi tanda kanker orofaring. Orofaring merupakan ruang yang terletak di antara mulut dan hidung.

    Segera periksakan diri ke dokter jika bau mulut tidak bisa hilang, terlebih jika disertai gejala-gejala seperti:

    • luka dalam mulut yang tidak kunjung sembuh, 
    • mulut terasa sakit, 
    • kesulitan untuk menelan,
    • muncul benjolan pada leher, dan
    • kehilangan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas.

    6. Gangguan ginjal atau hati

    Ketika ginjal dan hati bekerja dengan baik, kedua organ ini akan menyaring racun dalam tubuh Anda. Namun, jika fungsinya tidak bekerja optimal, zat beracun dalam tubuh tidak dibersihkan.

    Akibatnya, zat beracun tersebut kemudian menyebar ke seluruh tubuh, salah satunya mulut. Kondisi inilah yang kemudian menjadi penyebab mulut berbau tidak sedap.

    7. Infeksi pada hidung, tenggorokan, atau paru-paru

    kanker orofaring dapat menjadi penyebab bau mulut tidak bisa hilang

    Bau mulut tak kunjung hilang bisa disebabkan infeksi pada tenggorokan, hidung, atau paru-paru. Sebagai contoh, penyakit sinusitis cenderung memicu bau mulut.

    Kondisi ini terjadi karena bakteri penyebab infeksi memakan lendir yang diproduksi oleh tubuh. Proses tersebut kemudian menimbulkan bau tidak sedap pada mulut.

    8. Efek obat-obatan tertentu

    Beberapa jenis obat, seperti obat alergi antihistamin, antipsikotik, dan obat diuretik, dapat menyebabkan bau mulut. Bau tidak sedap tersebut muncul akibat efek samping obat yang membuat mulut kering.

    Akibatnya, mulut akan tetap bau meskipun Anda sudah menyikat gigi dengan benar. Untuk mengatasinya, mintalah alternatif obat yang tidak mengakibatkan xerostomia.

    9. Kebiasaan merokok

    Menurut studi dalam Hong Kong Medical Journal, merokok merupakan penyebab bau mulut yang paling umum. Kebiasaan ini dapat menurunkan produksi air liur dalam mulut.

    Akibatnya, mulut pun jadi terasa kering. Ketika mulut kering, akan ada semakin banyak bakteri yang tumbuh subur di dalamnya.

    Selain itu, tembakau dari rokok juga meningkatkan risiko penyakit gusi. Kombinasi mulut kering dan penyakit gusi inilah yang menjadi penyebab bau mulut tidak bisa hilang.

    Ragam penyebab bau mulut tidak bisa hilang

    • Mulut kering (xerostomia)
    • Kerusakan gigi dan penyakit gusi
    • Refluks asam lambung (GERD)
    • Kanker orofaring
    • Gangguan ginjal atau hati
    • Infeksi pada hidung, tenggorokan, atau paru-paru
    • Efek obat seperti antihistamin, antipsikotik, atau obat diuretik
    • Kebiasaan merokok

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan