backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Gusi Bengkak karena Behel? Ini Penyebab dan Solusinya

Ditinjau secara medis oleh drg. Fauzia Jauhara · Gigi · Klinik Gigi Joy Dental


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 12/12/2022

    Gusi Bengkak karena Behel? Ini Penyebab dan Solusinya

    Behel atau kawat gigi dipasang untuk merapikan gigi yang berantakan atau rahang yang tidak sejajar. Namun, setelah pemasangan, banyak yang mengeluhkan gusi bengkak karena behel.

    Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?

    Mengapa gusi bengkak saat menggunakan behel?

    Beragam faktor dapat menjadi penyebab gusi bengkak karena behel. Faktor utamanya antara lain kebersihan mulut yang tidak terjaga dan perawatan kawat gigi yang kurang optimal.

    Secara keseluruhan, berikut beberapa hal yang dapat membuat gusi Anda bengkak.

    1. Kebersihan mulut dan gigi yang tidak terjaga dengan baik

    Kawat gigi kerap menjadi tempat menempelnya plak dan sisa makanan. Plak tidak dapat hilang hanya dengan menggosok gigi dan baru dapat diberantas melalui pemeriksaan plak gigi.

    Sayangnya, banyak pengguna behel yang belum paham betul cara membersihkan behel dengan baik. Bakteri mulut akhirnya dapat menginfeksi plak dan menyebabkan peradangan pada gusi.

    2. Pergeseran gigi akibat pemasangan behel

    Penggunaan behel mendorong pergeseran gigi atau rahang ke tempat yang benar. Namun, akibat pergeseran tersebut juga, gusi pengguna behel bisa menjadi bengkak atau tampak naik.

    Selain gusi bengkak, Anda mungkin juga akan merasakan nyeri pada gusi. Kondisi ini normal terjadi, terlebih bagi orang yang baru pertama kali menggunakan behel.

    3. Gingivitis (radang gusi)

    Gingivitis dapat terjadi karena pemasangan behel. Kondisi ini disebabkan oleh pergeseran gigi saat memakai behel, yang terkadang membuat kemunculan ruang kecil terbuka di antara gigi.

    Ruang kecil tersebut kemudian dimanfaatkan bakteri plak untuk menyerang gusi. Gusi Anda pun menjadi bengkak karena mengalami peradangan.

    Selain faktor-faktor di atas, bengkaknya gusi juga bisa disebabkan oleh beragam kondisi lain. Untuk mencari tahu penyebabnya secara pasti, periksakan diri ke dokter gigi.

    Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan sesuai penyebabnya. Sebaliknya, pengobatan yang kurang tepat berpotensi membuat kondisi Anda bertambah parah.

    Cara mengobati gusi bengkak karena behel

    cara mengobati gusi bengkak karena behel

    Gusi bengkak karena behel sebenarnya merupakan hal yang wajar. Kondisi ini bisa terjadi sebagai bentuk adaptasi adanya alat baru di dalam mulut.

    Meski begitu, bengkak pada gusi harus segera ditangani. Jika dibiarkan saja, kondisi tersebut dapat mengakibatkan masalah mulut yang lebih parah.

    Berikut sejumlah cara mengobati gusi bengkak karena behel yang bisa Anda coba di rumah.

    1. Kompres mulut dengan es batu

    Cara paling sederhana untuk mengatasi gusi bengkak adalah memakai kompres es batu. Anda bisa menempelkan kompres pada mulut bagian luar, tempat gusi mengalami pembengkakan.

    Jika tidak memiliki es batu, Anda juga dapat meminum air dingin. Kedua cara tersebut membantu mengurangi rasa nyeri dan mengurangi bengkak pada gusi.

    2. Hindari aktivitas yang mengiritasi kawat gigi

    Selain plak, iritasi dari kawat gigi terkadang juga membuat gusi nyeri dan bengkak. Untuk mengatasinya, hindari aktivitas yang dapat memicu iritasi.

    Beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan iritasi pada kawat gigi meliputi:

    • kebiasaan merokok,
    • menggigit kuku atau tutup pulpen, dan
    • mengunyah makanan yang terlalu keras.

    3. Pakai sikat gigi lembut

    Untuk pengguna behel, pilih sikat gigi yang lembut. Biasanya, jenis sikat gigi yang disarankan yaitu sikat gigi interdental karena lebih efektif membersihkan plak gigi yang menempel.

    Pastikan Anda menyikat gigi minimal dua kali dalam sehari. Dengan rajin menyikat gigi memakai sikat yang lembut, tidak akan ada plak atau kotoran yang menumpuk. 

    Setelah menyikat gigi, gunakan obat kumur antibakteri untuk membuat gigi semakin bersih. Anda juga bisa mengganti obat kumur dengan air hangat yang sudah dicampur garam.  

    4. Kontrol rutin ke dokter gigi

    Cara ini bermanfaat untuk mengatasi gusi bengkak yang disebabkan oleh pergeseran gigi. Dengan begitu, dokter bisa melakukan penyesuaian agar penggunaan behel bisa terasa lebih nyaman.

    Kontrol rutin ke dokter gigi sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Tidak hanya mengobati, tindakan ini juga membantu mencegah timbulnya masalah lain akibat pembengkakan gusi.

    5. Mengurangi konsumsi gula

    Salah satu penyebab gusi bengkak yaitu penumpukan plak. Dilansir dari American Dental Association, kondisi ini terjadi karena konsumsi makanan lengket dan tinggi gula.

    Untuk mengobati gusi bengkak karena behel, kurangi konsumsi makanan tinggi gula seperti permen, es krim, dan minuman bersoda. Dengan begitu, risiko penumpukan plak bisa dikurangi.

    Intinya, menjaga kebersihan gigi merupakan hal yang sangat penting, baik untuk pemakai kawat gigi atau tidak. Selain penggunaan behel, penumpukan plak juga menyebabkan gusi bengkak. 

    Selalu ingat untuk membersihkan gigi minimal dua kali sehari untuk mengatasi pembengkakan gusi. Jika gusi tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter gigi atau spesialis ortodonti.

    Dokter akan memberi saran tentang pencegahan dan pengobatan yang tepat. Buat janji dengan dokter gigi di penyedia layanan perawatan ortodontik tepercaya.

    Fakta seputar gusi bengkak karena behel

    • Terjadi karena bakteri berkumpul dalam plak yang menumpuk pada kawat gigi.
    • Bisa disebabkan oleh pergeseran yang terjadi pada gigi selama penggunaan behel.
    • Cara mengobati bengkak yaitu dengan melakukan kompres, menyikat gigi dengan bersih menggunakan sikat gigi lembut, mengurangi konsumsi gula, hingga kontrol rutin ke dokter gigi.
    • Penanganan gusi bengkak harus dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    drg. Fauzia Jauhara

    Gigi · Klinik Gigi Joy Dental


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 12/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan