backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

6 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sejak Dini

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 10/10/2022

6 Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Sejak Dini

Kesehatan gigi dan mulut yang baik turut membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengajarkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak sejak dini merupakan hal yang penting.

Yuk, bimbing anak menerapkan kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini dengan tips di bawah ini.

Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak

cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak

Sebaiknya, hindari menakut-nakuti anak tentang bahaya tidak menggosok gigi setelah makan atau sebelum tidur. Cara ini justru bisa membuat mereka ketakutan atau malas-malasan melakukannya.

Sebagai gantinya, cobalah mengajak anak-anak menjaga kesehatan gigi dan mulutnya dengan cara berikut.

1. Membacakan buku cerita

Pilihlah buku bacaan tentang kesehatan gigi dan mulut yang dapat menarik perhatian mereka, contohnya bacaan mengenai seekor monster dan bagaimana karakter yang masih anak-anak mampu mengalahkannya.

Untuk memudahkan orangtua, Persatuan Dokter Gigi Amerika Serikat (ADA) telah membuat beberapa bacaan mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut yang menarik untuk anak-anak.

Salah satu poin penting yang diajarkan ialah bagaimana anak-anak dapat mengalahkan “monster” yang mengancam kesehatan mereka, seperti plak gigi, dengan cara sikat gigi rutin sebanyak dua kali sehari.

2. Batasi konsumsi makanan manis

Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan manis seperti permen, es krim, dan cokelat dapat mengikis lapisan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Guna mencegah gigi berlubang dan masalah gigi lainnya, ajaklah anak berkumur atau menyikat gigi untuk menghilangkan gula dari makanan manis.

Atau lebih baik lagi, buatkan makanan manis yang lebih sehat dan bergizi untuk buah hati Anda.

3. Membuat kalender kesehatan gigi dan mulut untuk anak

Buatlah kalender kesehatan gigi dan mulut yang bisa dicentang anak setiap mereka berhasil menggosok gigi.

Cara ini bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak sekaligus melatih mereka untuk menggosok gigi secara rutin.

Supaya semangat mereka tidak luntur, Anda dapat memberikan dorongan dengan memberikan hadiah bila anak berhasil mencentang semua kolom selama satu bulan penuh.

4. Memilih warna sikat dan pasta gigi

obat kumur untuk anak

Memberikan kebebasan pada anak-anak untuk memilih warna sikat gigi yang mereka sukai atau pasta gigi  dengan kemasan karakter yang menarik perhatian, akan membuat mereka lebih bersemangat.

Satu hal yang orangtua waspadai adalah memastikan sikat gigi dan pasta gigi yang dipilih memang khusus untuk anak-anak.

5. Ajak anak menyikat gigi bersama

Menyikat gigi dengan benar merupakan salah satu cara terpenting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.

Namun, Anda perlu membiasakannya terlebih dahulu sebelum Anda anda dapat melakukannya sendiri.

Orangtua dapat mengajarkan cara menyikat gigi sendiri ketika anak sudah lebih mandiri. Umumnya, anak boleh mulai menyikat gigi saat sudah dapat membuang pasta gigi dari mulut.

Setelah itu, ajaklah mereka menggosok gigi bersama. Supaya menyenangkan, putar lagu favorit anak dengan durasi sedikitnya dua menit agar mereka tidak terburu-buru. Ini merupakan durasi menyikat gigi yang pas.

6. Kenalkan obat kumur dan cara lain untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut

Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak tidak cukup hanya dengan menggosok gigi.

Oleh karena itu, jika mereka sudah terbiasa menggosok gigi sendiri, Anda bisa mengajarkan hal lain seperti pemakaiann obat kumur untuk anak dan flossing gigi.

Obat kumur boleh digunakan jika anak telah menginjak usia enam tahun, diizinkan oleh dokter gigi, dan sudah dapat menahan cairan di dalam mulutnya agar tidak tertelan.

Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak dengan flossing atau benang gigi.

Ajarkan anak mengenai cara flossing gigi dan lakukan hal ini setidaknya satu kali sehari. Dengan begitu, sela-sela gigi yang sulit dijangkau dengan hanya menyikat gigi tetap dapat terjaga kebersihannya.

7. Membawa anak ke dokter gigi

Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak akan semakin efektif dengan bantuan dari ahlinya.

American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan agar anak-anak mengunjungi dokter gigi khusus anak pada ulang tahun pertama mereka.

Selain memberi kesempatan bagi dokter untuk mengetahui permasalahan gigi anak sedini mungkin, ini sekaligus membuat anak terbiasa periksa ke dokter gigi enam bulan sekali tanpa rasa takut.

Dampak kesehatan gigi dan mulut yang tidak dijaga

karies rampan

Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya bertujuan agar anak mendapatkan senyum yang indah, tetapi juga supaya ia lebih nyaman saat makan dan berbicara.

Gigi dan mulut yang tidak dijaga kebersihannya dapat menyebabkan masalah, dari bau napas yang tidak sedap hingga penyakit gigi dan mulut.

Apabila si kecil tidak dibiasakan untuk menjaga gigi yang sehat, beberapa masalah kesehatan seperti ini bisa muncul.

  • Karies gigi. Karies terbentuk dari plak gigi akibat bakteri yang tumbuh subur dari sisa makanan. Jika dibiarkan, ini bisa membuat gigi keropos dan berlubang.
  • Radang gusi. Penumpukan plak pada gusi akan menyebabkan peradangan hingga gusi menjadi bengkak, merah, dan mudah berdarah.
  • Periodontitis. Ini merupakan infeksi gusi serius yang bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi.

Ringkasan

  • Ajak anak menggosok gigi minimal dua menit dengan pasta gigi dan sikat gigi khusus anak.
  • Menggosok gigi pada anak perlu diajarkan sejak dini.
  • Ajak anak bertemu dokter gigi pada ulang tahun pertamanya.
  • Berikan obat kumur dan flossing saat anak sudah bisa menggosok gigi dengan benar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 10/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan