backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

5 Gejala Batu Amandel yang Khas Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 18/10/2022

    5 Gejala Batu Amandel yang Khas Terjadi

    Selain radang amandel (tonsilitis), ada kondisi medis lain yang dapat mengganggu kinerja tonsil, yaitu tonsil stone atau batu amandel. Walaupun menyerang amandel, banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit ini. Untuk itu, pelajari apa saja gejala batu amandel berikut ini.

    Berbagai gejala batu amandel yang perlu Anda perhatikan

    batu amandel

    Batu amandel, tonsilolit atau dikenal juga dengan tonsil stone, adalah batuan putih atau kuning pada menempel di dalam amandel.

    Amandel (tonsil) adalah kelenjar yang berada di belakang tenggorokan dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

    Ketika ada bakteri atau virus yang masuk melalui mulut dan melewati tenggorokan, tonsil akan menyaring zat asing tersebut.

    Terbentuknya batu amandel disebabkan oleh sel mati, lendir, air liur, atau makanan yang menyumbat pada celah amandel yang disebut dengan crypt tonsil.

    Lambat laun, kotoran akan semakin banyak yang tersangkut, menumpuk, membentuk batuan dan mengeras.

    Orang yang memiliki kebersihan mulut yang buruk, sinus bermasalah, ukuran amandel besar atau radang amandel kronis berisiko mengalami kondisi ini. Sayangnya, penyakit ini sering kali tidak memiliki gejala (asimptomatik).

    Walaupun jarang menyebabkan komplikasi parah, batuan bisa membesar seukuran butir beras hingga buah anggur. Akibatnya, amandel bisa membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Beberapa ciri-ciri yang mungkin terjadi jika Anda memiliki batu amandel adalah sebagai berikut.

    1. Bau mulut

    Bau mulut (halitosis) adalah gejala umum dari batu amandel.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa pada pasien yang punya batu amandel kronis ternyata memiliki senyawa sulfur dalam mulutnya. Zat sulfur tersebut bisa menimbulkan bau mulut.

    Dari semua pasien, 75% rang dengan kandungan senyawa sulfur yang tinggi pada mulutnya memiliki tonsil stone.

    Bakteri dan jamur yang memakan tumpukan batuan mengeluarkan zat yang membuat napas dari mulut berbau busuk.

    2. Sakit tenggorokan karena pembengkakan

    Adanya batu pada amandel membuat tenggorokan terasa tidak enak menelan atau rasa sakit saat menelan. Kemungkinan rasa sakit akan muncul saat batuan mulai membesar.

    Ketika batu amandel dan radang amandel terjadi bersamaan, akan sulit menentukan apakah rasa sakit di tenggorokan disebabkan oleh infeksi atau pembengkakan.

    Namun, batu amandel yang tidak menimbulkan gejala biasanya akan dideteksi lebih mudah karena adanya radang amandel.

    3. Adanya gumpalan putih di tenggorokan

    Batu pada amandel terlihat seperti gumpalan padat yang berwarna putih atau kekuningan. Benjolan tersebut dapat terlihat seperti bintik-bintik di belakang tenggorokan.

    Namun, ada juga yang sulit terlihat, misalnya yang terjadi pada lipatan amandel.

    Pada kasus ini, batu amandel hanya akan terlihat dengan bantuan teknik pemindaian non-invasif, seperti CT scan atau MRI.

    4. Kesulitan menelan dan telinga terasa sakit

    Amandel yang membengkak karena adanya batuan, bisa menyebabkan kesulitan atau rasa sakit saat menelan makanan dan minuman.

    Namun, timbulnya rasa sakit tergantung pada lokasi atau ukuran tonsilolit. Selain kesulitan menelan, pasien juga bisa merasakan sakit pada bagian telinga.

    Meskipun batuan yang terbentuk tidak menyentuh langsung area telinga, tenggorokan dan telinga memiliki jalur saraf yang sama sehingga rasa sakit bisa menyebar.

    Untuk memastikan penyakit ini, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengamati gejalanya.

    5. Batuk

    Batu amandel bisa menyebabkan gejala berupa iritasi pada tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan batuk.

    Namun, terkadang batuk saat mengalami batu amandel tidak selalu menjadi kondisi yang buruk.

    Faktanya, batuk juga bisa membantu batu amandel keluar dari amandel dengan sendirinya.

    Getaran yang timbul pada tenggorokan saat batuk bisa membuat gumpalan yang tertanam tidak terlalu dalam pada amandel melonggar dari lubang.

    Alhasil, batu amandel lebih mudah terlepas ke dalam mulut atau tenggorokan.

    Batu yang terlepas mungkin akan keluar melalui mulut, atau tertelan masuk ke dalam tubuh. Namun, tidak perlu khawatir karena batu amandel yang tertelan tidak berbahaya bagi tubuh.

    Kapan Anda harus ke dokter?

    membuka mulut saat periksa dokter

    Gejala atau ciri-ciri batu amandel umumnya tidak memerlukan penanganan khusus.

    Ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan batu amandel dengan mudah.

    Namun, menurut Cleveland Clinic, pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan jika batu amandel mengalami kondisi berikut ini.

    • Tidak kunjung sembuh.
    • Bertambah besar atau terus-menerus kambuh.
    • Terasa nyeri.
    • Menyebabkan infeksi atau sakit tenggorokan.
    • demam tinggi

    Kondisi tersebut bisa menimbulkan gejala yang lebih serius bila tidak ditangani dengan tepat.

    Pemeriksaan juga perlu dilakukan bila Anda tidak yakin pengobatan rumahan apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi batu amandel.

    Pengobatan secara medis biasanya dilakukan untuk meredakan gejala batu amandel yang dialami.

    Akan tetapi, bila batu amandel berukuran cukup besar, pengobatan mungkin perlu dilakukan dengan prosedur operasi, disesuaikan dengan ukuran dan penyebab batu amandel.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 18/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan