backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gigi Gingsul

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Gigi Gingsul

Banyak orang menganggap gigi gingsul membuat senyum pemiliknya bertambah manis. Meski begitu, kondisi ini bisa menimbulkan efek tidak baik pada struktur gigi sehingga memicu rasa sakit. Lantas, apakah benar gigi gingsul ini perlu dicabut?

Apa itu gigi gingsul?

Pada dasarnya, gigi gingsul adalah gigi taring permanen yang telat tumbuh. Gigi taring memiliki rentang waktu yang diperlukan untuk tumbuh, yaitu sekitar 10 bulan.

Kemunculan gigi taring permanen dimulai dari waktu lepasnya gigi taring susu. Nah, waktu pertumbuhan yang lama ini menyebabkan gigi taring menjadi gingsul.

Jika gigi taring telat tumbuh, jatah tempat untuk gigi taring permanen yang baru akan terambil oleh gigi-gigi lain yang berada di sekitarnya.

Akibatnya, gigi taring permanen yang tetap harus muncul ke permukaan gusi akan tumbuh ke arah luar, ke sisi dalam, ataupun terjebak dalam gusi.

Gigi gingsul dan maloklusi

Gigi gingsul adalah satu contoh dari macam-macam bentuk maloklusi gigi. Kondisi ini terjadi saat gigi berjejal atau saling tumpang tindih (overcrowding) akibat terbatasnya ruang saat gigi hendak tumbuh.

Penyebab dan faktor risiko gigi gingsul

gingsul, salah satu jenis maloklusi

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gigi gingsul. Namun, ada sejumlah faktor yang meningkatkan risikonya.

1. Faktor keturunan

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Orthodontics & Craniofacial Research (2015) menduga bahwa faktor genetik atau keturunan bisa menjadi penyebab gigi gingsul.

Jika salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki kondisi gigi yang tidak sejajar, Anda lebih berisiko untuk mengalami kondisi ini.

Selain itu, gigi gingsul juga bisa terjadi akibat ketidakseimbangan asupan gizi (malnutrisi) pada masa kanak-kanak yang bisa memengaruhi pertumbuhan gigi.

2. Gangguan gigi dan rahang

Sebenarnya, semua gigi berisiko mengalami maloklusi. Namun, gingsul pada gigi taring lebih sering terjadi karena pertumbuhan gigi ini terjadi pada urutan paling akhir.

Gingsul umumnya tumbuh karena gigi susu yang tanggal lebih awal atau prematur. Hal ini bisa terjadi jika gigi berbenturan dengan benda keras atau akibat kecelakaan. 

Gigi susu yang tanggal prematur ini tidak memberikan cukup ruang untuk gigi permanen yang akan tumbuh nantinya. Akibatnya, gigi taring pun tumbuh berjejal.

3. Riwayat penyakit gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga dengan baik, ditambah dengan tidak rutin periksa ke dokter gigi, dapat meningkatkan risiko gangguan pada rongga mulut.

Beberapa penyakit pun dapat meningkatkan risiko gingsul, seperti gigi ompong, radang gusi (gingivitis), dan infeksi gusi (periodontitis).

Dampak negatif gigi gingsul pada kesehatan

Gigi gingsul bisa menimbulkan dampak negatif yang serius bila tidak dibenahi segera. Beriku beberapa efek yang mungkin Anda rasakan.

  • Kesulitan berbicara, menggigit, dan mengunyah makanan.
  • Timbulnya luka pada bagian lunak rongga mulut, seperti bibir dan lidah.
  • Kerusakan gigi karena gigi yang sulit dibersihkan, seperti gigi berlubang.
  • Nyeri dan kejang otot pada area sekitar persendian rahang.

Sebagian orang mungkin merasa risi dengan gigi gingsul yang dimilikinya. Bahkan, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental pengidapnya.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, beberapa orang yang mengalami maloklusi mungkin menghindari situasi sosial karena merasa tidak percaya diri dengan penampilan mereka.

Penanganan gigi gingsul

cabut gigi

Dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi dengan mencabut gigi gingsul guna memberikan ruang baru yang cukup untuk gigi-gigi lain di sekitarnya.

Meski tergolong aman, prosedur cabut gigi juga memiliki beberapa risiko, misalnya infeksi. Risiko infeksi lebih tinggi terutama bila Anda pernah mengalami gangguan kesehatan sebelumnya.

Oleh sebab itu, konsultasikan tentang gigi yang ingin dicabut dengan dokter gigi Anda. Dokter akan meresepkan antibiotik sebelum dan sesudah cabut gigi guna menghindari infeksi.

Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko infeksi setelah operasi yaitu penyakit hati, sistem imun yang terganggu, penyakit sendi, dan penyakit jantung bawaan

Usai pencabutan gigi, Anda bisa langsung pulang ke rumah. Jika Anda akan menjalani pemasangan behel, prosedur ini bisa dilakukan saat area gigi yang dicabut sudah pulih sepenuhnya.

Apakah gigi gingsul perlu dicabut?

cara merawat gigi behel, cara merawat kawat gigi, perawatan gigi behel

Sebenarnya, gingsul tidak harus dicabut selama tidak mengganggu, terutama bila posisi gigi ini tidak terlalu maju dan jauh bergeser dari deretan gigi.

Namun, pencabutan gigi mungkin diperlukan bila terjadi overcrowding. Ini merupakan kondisi ketika gigi tumbuh dengan kepadatan berlebih dan membuatnya saling tumpang tindih.

Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gigi berantakan selain melalui prosedur operasi cabut gigi.

1. Kawat gigi

Metode ini telah banyak digunakan oleh orang-orang yang ingin membuat tampilan giginya menjadi lebih rapi. 

Kawat gigi bisa digunakan oleh berbagai kalangan usia. Namun, manfaat penggunaannya akan lebih baik pada anak-anak karena jaringan tulang dan gusi mereka lebih fleksibel serta lentur.

Dokter gigi dapat memberikan beberapa pilihan kawat gigi, seperti kawat gigi logam, keramik, dan kawat gigi transparan (clear aligner).

Jenis kawat gigi yang paling umum digunakan ialah kawat gigi logam dengan tambahan karet berwarna-warni. Kawat gigi ini bahkan bisa memperbaiki gigi berantakan yang parah.

2. Accelerated orthodontic

Serupa dengan kawat gigi, prosedur ini dilakukan untuk merapikan gigi. Bedanya, prosedur ini menggunakan bantuan perangkat yang membuat proses meratakan gigi jadi lebih singkat.

Accelerated orthodontic akan bekerja secara otomatis. Alat ini mampu mendorong gigi yang berantakan dan tidak berada pada tempatnya kembali ke arah posisi kawat gigi.

Bagaimanapun, membenarkan posisi gigi yang gingsul tidak dapat sembarangan. Hal ini harus disesuaikan dengan kondisi susunan gigi yang Anda miliki.

Anda mungkin perlu menjalani prosedur rontgen gigi untuk mengetahui posisi gigi dan gigi yang akan tumbuh sebelum memulai perawatan.

Oleh sebab itu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter gigi untuk mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi gigi Anda.

Kesimpulan

  • Gigi gingsul adalah kondisi gigi taring yang telat tumbuh sehingga saling tumpang tindih akibat terbatasnya ruang yang tersisa.
  • Kondisi gigi berantakan dapat dipengaruhi faktor keturunan, malnutrisi, cedera rahang, serta riwayat penyakit gigi dan mulut.
  • Dokter gigi akan menangani masalah gigi ini melalui prosedur pencabutan gigi, kawat gigi, ataupun accelerated orthodontic sesuai kondisi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan