Menurut U.S National Library of Medicine (NLM), wanita yang berusia di antara usia pubertas sampai menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena kista ovarium, karena pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi. Pada saat wanita mengalami menstruasi, kista ovarium bisa saja terbentuk. Ini bukan menjadi masalah selama kista ovarium bisa hilang dengan sendirinya, tidak membesar, dan tidak menyebabkan gejala.
Kista ovarium jarang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun, wanita yang sudah menopause dan mempunyai kista ovarium mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.
Ada beberapa jenis kista ovarium yang dapat terbentuk sebelum wanita menopause. Namun, yang paling umum terjadi adalah jenis kista fungsional. Jenis kista fungsional ini terbagi menjadi dua, yaitu kista yang tumbuh pada folikel (tempat telur yang belum matang berkembang) atau biasa disebut kista folikel dan kista korpus luteum atau kista yang terbentuk di korpus luteum, setelah telur dilepaskan.
2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik mempunyai risiko kista ovarium yang lebih tinggi. Sindrom ovarium polikistik terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hormon bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telur. Akibatnya, terbentuklah kista folikel. Sindrom ovarium polikistik juga dapat mengganggu produksi hormon pada wanita, sehingga banyak masalah yang dapat terjadi karena hal ini.
3. Endometriosis
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar