Untuk uji terakhir, tim peneliti menampilkan kesemua versi foto kedua wanita ini — keduanya memiliki rambut, keduanya berjilbab, dan satunya memakai hijab sementara yang lain tidak. Partisipan diminta untuk menunjuk mana wanita A dan B, dan menilai seberapa mirip kedua wanita ini satu sama lain.
Hasilnya, kelompok partisipan yang terdiri dari berbagai etnis ini mengalami kesulitan untuk membedakan mana wanita A dan B berdasarkan fitur wajah yang ditampilkan. Setelah menjalani rentetan tes ini, mereka menganggap kedua wanita tersebut tampak mirip dan sulit dikenali.
Ini semua ada hubungannya dengan cara otak mengenali wajah dan membangun persepsi Anda terhadap orang lain. Bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain sedikit banyak dipengaruhi oleh kerja otak untuk mengenali dan membedakan satu wajah dari ribuan wajah yang Anda temui sepanjang hidup.
Saat berusaha mengenali seseorang, otak akan bekerja mirip sebuah scanner yang memindai wajah orang tersebut dan mengubah setiap aspek dari wajahnya menjadi sebuah kode.
Kerja otak dalam membangun persepsi wajah
Cara Anda mengenali wajah orang lain mungkin diawali dengan urutan tertentu: mata, mulut, hidung. Ukuran dan penempatan dari mata orang tersebut, misalnya, akan menentukan bagaimana cara Anda melihat sisa dari wajahnya. Proses pengenalan fitur wajah yang acak membuat otak lebih memfokuskan pada satu fitur saja daripada menyesuaikan persepsi dari keseluruhan sisa wajahnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar