backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kencing Berbau Kopi, Apakah Hanya karena Kebanyakan Minum Kopi?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/11/2021

    Kencing Berbau Kopi, Apakah Hanya karena Kebanyakan Minum Kopi?

    Urine memiliki bau khas yang mencerminkan kondisi kesehatan. Berubahnya bau urine biasanya terjadi akibat perubahan pola makan, salah satunya saat kencing Anda bau kopi.

    Namun, benarkah penyebab kencing bau kopi sesederhana karena kebanyakan minum kopi? Jangan-jangan, ada kondisi kesehatan lain yang perlu Anda waspadai.

    Kenapa kencing bau kopi?

    kencing bau belerang

    Ciri-ciri urine normal dapat Anda amati melalui baunya. Urine atau air kencing diproduksi oleh ginjal dari zat hasil metabolisme yang sudah tidak terpakai lagi.

    Sisa metabolisme dari makanan yang Anda konsumsi harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun. Inilah mengapa makanan dapat memengaruhi bau dan warna urine.

    Selain dari makanan, kandungan yang terdapat di dalam urine juga bisa berasal dari racun, alergen, residu obat-obatan, hormon, atau bahan kimia tubuh lainnya.

    Berdasarkan proses pembentukan urine dapat dikatakan bahwa penyebab utama kencing bau kopi adalah terlalu banyak minum kopi.

    Kopi mengandung senyawa kimia berbeda yang mempengaruhi rasa, bau, dan warna urine.

    Aroma kopi dalam urine bisa disebabkan oleh sisa senyawa antioksidan yang ikut terbuang, termasuk polifenol seperti asam hidroksi sinamat.

    Makin banyak kopi yang Anda teguk dalam sehari, maka tubuh akan mengeluarkan cairan urine berbau menyengat dan tampak lebih pekat dari biasanya.

    Apakah kencing bau kopi berbahaya?

    Konsumsi makanan dan minuman tertentu memang dapat menyebabkan bau urine menyengat, termasuk kopi, bawang putih, petai, maupun jengkol.

    Antioksidan dan kafein yang menyebabkan kencing bau kopi ini sering kali tidak berbahaya bagi sebagian besar orang, asalkan konsumsinya tidak berlebihan.

    Untuk menghindari perubahan aroma urine, buang air kecil berlebihan, dan efek kesehatan lainnya, Anda tentu harus membatasi konsumsi kopi.

    Mayo Clinic merekomendasikan orang dewasa sehat untuk membatasi 400 mg kafein atau setara dengan empat cangkir kopi dalam sehari.

    Namun, kurangi asupan hingga 200 mg kafein atau dua cangkir kopi per hari apabila tubuh Anda sensitif terhadap senyawa ini.

    Apa tanda-tanda bila sudah kebanyakan kafein?

    Potensi Manfaat Kopi Pada Penderita Prediabetes dan Diabetes Saat Pandemi COVID-19

    Asupan kafein berlebihan memang dapat memicu suatu kondisi yang disebut overdosis kafein. Anda perlu mewaspadai ketika mengonsumsi kopi terlalu banyak.

    Terlebih, tubuh juga bisa mendapatkan asupan kafein dari minuman lain seperti teh, cokelat, minuman bersoda, dan minuman energi.

    Selain menyebabkan kencing bau kopi, orang mengalami overdosis kafein juga bisa merasakan gejala seperti:

    • perasaan gelisah,
    • mual dan muntah,
    • insomnia kronis,
    • sakit kepala,
    • nyeri dada,
    • sering buang air kecil,
    • dehidrasi,
    • detak jantung cepat,
    • sulit bernapas, dan 
    • halusinasi.

    Apabila gejala berat dari overdosis kafein muncul, segeralah cari pertolongan medis untuk mendapatkan perawatan yang memadai.

    Bagaimana cara menghilang kencing bau kopi?

    Untuk mengatasi urine yang bau kopi, Anda bisa menghentikan minum kopi sesegera mungkin.

    Memperbanyak minum air putih dapat menetralkan kembali cairan di dalam tubuh sehingga urine tidak lagi berbau. 

    Cara ini sekaligus menjadi trik untuk mencegah dehidrasi yang dapat timbul akibat minum kopi.

    Untuk mendapatkan efek kafein yang sama dari kopi, cobalah beralih ke teh hijau atau teh hitam. Kedua teh ini mengandung kafein, meski dosisnya lebih sedikit daripada kopi.

    Walaupun kencing bau kopi umumnya tidak berbahaya, Anda perlu waspada bila merasakan perubahan urin atau tanda-tanda berikut.

    • Keinginan untuk buang air kecil tiba-tiba.
    • Rasa sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
    • Urine berwarna merah atau merah muda.
    • Bau urine sangat busuk dan menyengat.
    • Nyeri pada perut bawah dan punggung.
    • Peningkatan nafsu makan atau haus.
    • Penurunan berat badan mendadak.
    • Perubahan emosi, bingung, atau gelisah.
    • Kelelahan berlebihan.
    • Demam dan keringat dingin.

    Jika merasakan gejala tersebut atau khawatir akan kondisi kesehatan Anda, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 30/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan