backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Taji Tumit, Penyebab Tumit Sakit Saat Bangkit Berdiri

Ditinjau secara medis oleh dr.Ratna Annisa Noor Fitria, MARS, Sp.KO · Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Klinik Utama Medifiit


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 29/01/2024

Taji Tumit, Penyebab Tumit Sakit Saat Bangkit Berdiri

Tidak sedikit orang yang mengeluhkan tumitnya terasa sakit setelah bangkit dari duduk atau berbaring dalam waktu lama. Tumit sakit setelah kaki beristirahat dalam waktu lama adalah ciri dari taji tumit. Apa itu? Cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut.

Apa itu taji tumit?

Taji tumit atau heel spurs adalah tonjolan tulang memanjang berbentuk runcing atau bengkok di bagian bawah tumit yang terbentuk dari endapan kalsium.

Selain dikenal sebagai taji tumit, gangguan muskuloskeletal ini disebut dengan taji calcaneal atau osteofit.

Tonjolan tulang ini umumnya berukuran sekitar 1,5 cm dan hanya bisa dilihat dengan foto Rontgen.

Bila kondisi ini tidak dapat dibuktikan dengan bantuan sinar X, dokter akan merujuk kondisi tersebut pada sindrom taji tumit.

Tanda dan gejala taji tumit

tanda dan gejala taji tumit

Dikutip dari Cleveland Clinic, taji tulang pada tumit bisa mengakibatkan tumit sakit yang amat sangat ketika baru saja berdiri setelah duduk dalam waktu yang lama, terutama pada pagi hari.

Rasa sakit tersebut biasanya akan terasa tumpul pada siang hari. Namun, kondisi ini tidak selalu langsung menyebabkan nyeri tumit.

Beberapa orang awalnya bisa tidak merasakan apa pun, tetapi rasa sakitnya akan muncul perlahan seiring dengan pertumbuhan tulang berlebih.

Gejala taji tumit yang mungkin muncul, meliputi berikut ini.

  • Nyeri tajam seperti tumit tertusuk pisau.
  • Nyeri tumpul di tumit.
  • Peradangan dan pembengkakan di bagian depan tumit.
  • Timbul rasa panas yang menyebar di sekitar tumit.
  • Terasa ada tonjolan tulang kecil di bawah tumit.
  • Penyebab taji tumit

    Taji tulang pada tumit disebabkan oleh endapan kalsium yang mengeras di bawah tumit. Seiring waktu, endapan ini membentuk tonjolan tulang baru.

    Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat adanya tekanan pada otot dan ligamen kaki, cedera robekan berulang pada selaput yang menutupi tulang tumit, dan juga peregangan pada fascia plantar.

    Selain itu, kondisi medis di bawah ini bisa menjadi penyebab gangguan pada tumit ini.

    Taji tumit akibat penyakit asam urat

    Pada beberapa kasus, nyeri pada tumit juga dapat terjadi karena penyakit asam urat, yakni peradangan pada sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Kristal ini dapat menumpuk di tendon achilles (jaringan penghubung tumit dan betis) dan menyebabkan terbentuknya taji tumit.

    Faktor risiko taji tumit

    Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada kelompok berikut ini.

    • Atlet dengan aktivitas seperti sering berlari atau melompat.
    • Orang yang memiliki lengkungan kaki tinggi.
    • Pertambahan usia sehingga fleksibilitas plantar fascia menurun dan membran penutup tulang tumit menipis.
    • Menggunakan sepatu yang tidak pas dengan ukuran kaki.
    • Memiliki berat badan berlebih.
    • Memiliki kelainan gaya berjalan sehingga terjadi tekanan pada tulang tumit, ligamen, atau saraf yang berada di sekitarnya.

    Diagnosis taji tumit

    Untuk memastikan kondisi yang dialami, dokter akan menanyakan terkait gejala yang dialami dan aktivitas yang dilakukan.

    Lalu, dokter akan melakukan foto Rontgen untuk melihat pertumbuhan tulang melalui gambar.

    Jika kondisi sudah dipastikan, dokter akan melakukan pengobatan dan perawatan untuk membantu mengurangi gejalanya.

    Pengobatan taji tumit

    tumit kaki sakit

    Ketika terbentuk, taji tumit umumnya bersifat permanen dan tidak dapat sembuh sendirinya. Namun, rasa sakit yang Anda rasakan mungkin dapat hilang dan muncul kembali dalam beberapa waktu.

    Ada beberapa obat yang bisa meringankan gejala kondisi ini, seperti paracetamol atau ibuprofen yang mudah dibeli di apotek.

    Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan pemberian suntikan kortikosteroid untuk meredakan peradangan pada area tumit.

    Lebih dari 90% orang yang menderita kondisi ini dapat sembuh dengan perawatan nonbedah. Biasanya, dokter akan mengajukan perawatan rutin nonbedah selama 9 – 12 bulan berupa:

    • latihan peregangan,
    • melakukan taping (kaki tegap) untuk mengistirahatkan otot dan tendon yang tertekan,
    • mengikuti terapi fisik, dan
    • membidai kaki pada malam hari.

    Namun, bila tidak berhasil, dilakukan pembedahan untuk menghilangkan tulang yang tumbuh di tumit dan  pelepasan fascia plantar.

    Setelah operasi tersebut selesai dilakukan, Anda mungkin akan diminta untuk beristirahat serta menggunakan perban, splint, gips, atau kruk sementara.

    Perawatan rumahan taji tumit

    Di bawah ini beberapa perawatan untuk mengatasi heel spurs yang bisa dilakukan di rumah.

    • Mengistirahatkan kaki supaya tekanan dan bengkak pada kaki berkurang.
    • Kompres area tumit dengan es untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
    • Menggunakan sisipan sepatu (orthotics custom-made) yang diletakkan di bawah tumit.
    • Menggunakan sepatu yang empuk untuk mengurangi tekanan dan rasa sakit yang timbul.

    Orang yang menderita taji tumit sekaligus plantar fasciitis mungkin tidak akan membaik hanya dengan beristirahat.

    Sebab, rasa sakit yang mungkin dialami umumnya bersifat kambuhan dan akan lebih buruk setelah Anda bangun dari tidur dan saat berdiri atau berjalan.

    Rasa sakit semakin berkurang ketika Anda terus berjalan, tapi akan muncul kembali setelah Anda beristirahat.

    Jika Anda mengalami sakit pada tumit yang menetap selama lebih dari satu bulan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.

    Pencegahan taji tumit

    gerak jalan saat pandemi

    Untuk mencegah tumit sakit, mulailah perhatikan apa saja yang Anda lakukan, khususnya pada kaki Anda. Berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan.

    • Gunakan sepatu yang sesuai dengan aktivitas dan ukuran kaki Anda.
    • Lari pada permukaan yang lunak, seperti rerumputan atau lintasan lari, dan hindari permukaan yang keras, seperti jalan raya atau jalur pejalan kaki.
    • Gunakan alas kaki, baik sandal atau sepatu, saat berjalan di permukaan yang keras.
    • Atur gaya berjalan yang baik untuk menghindari tekanan berlebihan pada tumit.

    Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemanasan dan pendinginan baik sebelum dan setelah olahraga.

    Kemudian, jaga berat badan Anda dengan menjaga asupan makanan dan rutin olahraga untuk mengurangi adanya tekanan pada kaki Anda.

    Jika nyeri pada tumit tidak kunjung sembuh setelah melakukan pengobatan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr.Ratna Annisa Noor Fitria, MARS, Sp.KO

    Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Klinik Utama Medifiit


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 29/01/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan