backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Punya Sinusitis? Waspada, Anda Rentan Terkena Infeksi Telinga Tengah

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 16/06/2021

    Punya Sinusitis? Waspada, Anda Rentan Terkena Infeksi Telinga Tengah

    Punya sinusitis? Hati-hati, Anda bisa saja mengalami infeksi telinga tengah karena kondisi tersebut. Sinusitis adalah infeksi yang menyebabkan jaringan pada rongga sinus jadi membengkak. Penyakit ini kerap kali terjadi setelah Anda terserang flu atau pilek. Infeksi sinus ini dapat menimbulkan hidung tersumbat, perubahan warna lendir, demam, serta rasa nyeri di kepala, sekitar mata dan juga hidung.

    Tanpa perawatan, penyakit sinus bisa memburuk dan menyebabkan komplikasi, salah satunya infeksi telinga tengah (otitis media). Jadi, orang dengan sinusitis rentan terkena otitis media. Kira-kira, apa sebabnya, ya?

    Risiko infeksi telinga tengah meningkat jika Anda punya sinusitis

    sinusitis menular

    Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang berada di belakang tulang pipi dan dahi. Ketika sinus tersumbat oleh lendir, bakteri berkembang biak dan mengakibatkan infeksi. Kondisi ini disebut dengan sinusitis dan cenderung terjadi saat flu atau pilek yang parah.

    Lalu, kenapa sinusitis bisa menyebabkan otitis media? Bukankah kedua penyakit tersebut menyerang organ yang berbeda?

    Rongga sinus dan saluran telinga bagian tengah memiliki tabung yang saling terhubung satu sama lain. Pada rongga sinus, tabung penghubung disebut dengan ostia sementara pada telinga disebut tabung eustachius. Selain sebagai penghubung, tabung eustachius berfungsi untuk menyamakan tekanan udara di dalam dan di luar telinga. Caranya dengan membuka dan menutup tabung sesuai dengan aktivitas Anda, seperti saat menelan, menguap, atau berbicara.

    Namun saat sinusitis terjadi, lendir yang berlebihan itu menumpuk di saluran telinga bagian tengah. Akibatnya, bakteri penyebab sinus akan menyebar ke tabung eustachius dan menimbulkan infeksi.

    Saat bakteri mulai menginfeksi, saluran telinga tengah bisa membengkak dan cairan semakin menumpuk. Pada tahap inilah gejala otitis media akan muncul.

    Gejala otitis media bervariasi pada anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak cenderung rewel, hilang nafsu makan, mengeluh sakit pada telinga atau sering menyentuh atau menggaruk telinga, serta tidak responsif terhadap suara.

    Sementara gejala pada orang dewasa biasanya meliputi sakit telinga, keluar lendir dari telinga, dan kesulitan mendengar. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

    Faktor lain yang meningkatkan risiko infeksi telinga tengah

    efek infeksi telinga tengah

    Selain memiliki sinusitis, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyumbatan tabung eustachius dan infeksi telinga, seperti:

    Umur

    Bayi dan balita antara 6 bulan atau 2 tahun cenderung lebih mudah terkena infeksi telinga karena sistem kekebalan tubuh masih belum sempurna. Selain itu, tabung eustachius anak juga lebih pendek dibanding orang dewasa sehingga lebih mudah dipenuhi lendir dan tersumbat.

    Memiliki masalah kesehatan lain

    Anda yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan alergi lebih mudah terkena infeksi telinga. Hal ini disebabkan oleh peradangan sehingga tubuh jadi lebih mudah terserang penyakit yang sama berulang kali dengan gejala yang lebih parah.

    Gangguan dan kelainan pada struktur telinga

    Anak yang lahir dengan otot palatal lemah pada wajah atau struktur saluran telinga tengah abnormal bisa meningkatkan risiko penyumbatan tabung eustachius. Penyakit seperti polip hidung atau kelenjar gondok juga bisa mengubah ukuran telinga, hidung, dan tenggorokan sehingga mempermudah lendir menyumbat di saluran telinga tengah.

    Keturunan

    Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan otitis media juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Walaupun, tidak pasti akan terkena penyakit ini di kemudian hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 16/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan