8. Sering buang air kecil
Setiap harinya, otak mengeluarkan hormon yang mengatur ginjal agar tidak menghasilkan terlalu banyak urine. Namun, konsumsi alkohol dapat menunda proses ini.
Akibatnya, Anda jadi lebih sering buang air kecil dan membuat Anda dehidrasi. Bila kebiasaan ini terus terjadi, bukan tidak mungkin efek racun alkohol serta beban kerja yang lebih ekstra akan melemahkan ginjal Anda.
Penting untuk dipahami bahwa tingkat keparahan efek jangka pendek alkohol pada tubuh biasanya tergantung pada seberapa banyak seseorang meminumnya. Faktor lain seperti jenis alkohol, asupan cairan tubuh, serta makanan yang dikonsumsi sebelum minum alkohol juga memengaruhi seberapa parah efek yang ditimbulkan.
Cek kadar alkohol dalam darah
Sah-sah saja jika Anda minum alkohol sesekali. Namun keseringan minum alkohol dalam jumlah yang banyak dari waktu ke waktu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental kronis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan alkohol telah menyebabkan lebih dari 200 jenis penyakit dan cedera.
Kadar alkohol dalam darah setelah minum minuman beralkohol akan diukur dalam blood alcohol concentration (BAC). Pemeriksaan ini bisa memperkirakan apakah kadar alkohol dalam darah masih di batas normal atau tidak dengan melakukan cek kadar alkohol.
CDC telah memberi gambaran hasil skor BAC dengan kemungkinan efek yang akan terjadi, baik secara perilaku, fisik, maupun kemampuan mengemudi. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat BAC tinggi, minimal akan mengalami perubahan perilaku.
Oleh sebab itu, mengemudi di bawah pengaruh alkohol dapat berbahaya bagi keselamatan jiwa Anda. Beragam perubahan perilaku seperti emosi tak terkendali hingga hilang kesadaran juga bisa terjadi saat Anda mabuk akibat terpengaruh alkohol.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar