backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

9 Bentuk Payudara Wanita, seperti Apa yang Perlu Diwaspadai?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 17/11/2023

    9 Bentuk Payudara Wanita, seperti Apa yang Perlu Diwaspadai?

    Bentuk payudara sangatlah beragam. Bentuknya ada yang besar dan bulat sempurna, yang sedikit turun dan berjarak antar keduanya, atau yang kecil tapi padat. Sebenarnya seperti apa bentuk payudara wanita yang dikatakan normal dan perlu dicek ke dokter? Simak ulasan ini untuk mengetahui jawabannya.

    Bagaimana bentuk payudara wanita yang normal?

    Pada dasarnya, genetik atau faktor keturunan dapat memengaruhi perbedaan ukuran dan bentuk payudara setiap wanita. 

    Jika ibu Anda memiliki payudara besar dan padat, besar kemungkinan semua anak perempuannya juga punya tipe payudara serupa. 

    Begitu pula sebaliknya. Jika sedari muda ibu Anda punya payudara yang sedikit turun dan berbentuk menyerupai lonceng, Anda juga berpeluang memilikinya.

    Meski bentuknya beragam, Anda perlu membedakan mana bentuk payudara yang sehat dan normal serta mana yang perlu diwaspadai.

    Dari berbagai macam bentuk payudara yang ada, berikut yang bisa dibilang normal dan sehat, mengutip dari Healthy Woman.

    1. Arketipe atau bulat penuh

    payudara bulat penuh

    Sesuai namanya, bentuk payudara yang satu ini tampak bulat sempurna dan penuh di bagian atas dan bawah.

    Dengan kata lain, buah dada seolah akan membentuk lingkaran yang utuh di semua sisinya.

    2. Asimetris atau besar sebelah

    Pernah mengamati bentuk payudara Anda sendiri? Apakah keduanya berukuran sama persis dan memiliki bentuk yang simetris atau justru salah satu sisinya punya ukuran yang berbeda?

    Entah yang kiri atau kanan, payudara yang besar sebelah (asimetris) masih termasuk normal dan sehat, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

    3. Seperti lonceng

    Jika memahami bentuk lonceng, Anda pasti tahu bentuk buah dada yang satu ini.

    Tidak seperti bentuk bulat penuh yang tampak sama besar di semua sisinya, payudara dengan bentuk lonceng agak sempit atau kecil di bagian atasnya tapi terlihat penuh di bagian bawah.

    4. Arah puting berlawanan

    Bentuk buah dada ini tampak landai dari atas ke bawah, dengan jenis puting yang berlawanan arah.

    Apakah payudara Anda memiliki bentuk seperti ini? Jika ya, jangan cemas. Sebab sebenarnya, ini merupakan hal yang normal selama tidak ada gejala lain yang mengkhawatirkan.

    5. Side set

    Bentuk payudara yang katanya bagus dan ideal adalah bulat dan menyatu rapat di kedua sisinya sehingga membentuk belahan dada menggoda.

    Namun nyatanya tidak semua wanita memiliki bentuk ideal tersebut. Cukup banyak wanita yang memiliki bentuk payudara dengan jarak di antara kedua sisinya sehingga menyisakan sedikit ruang di tengah.

    Tenang, ini masih tergolong payudara yang sehat dan normal, kok, selama tidak disertai dengan gejala-gejala mengganggu.

    6. Tear drop

    Bentuk tear drop mengadaptasi bentuk air mata. Maksudnya, payudara Anda tampak sempit atau kecil di atas tapi melebar dan bulat di bagian bawahnya.

    Tipe yang satu ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk lonceng. Hanya saja, bentuk tear drop memiliki lebih banyak lekukan alias tidak benar-benar bulat di bagian samping payudara.

    7. Slender

    Kebalikan dan bentuk lonceng dan tear drop, yaitu bentuk buah dada slender karena lebih lebar dan penuh di bagian atas.

    Akan tetapi, bagian bawah payudaranya lebih kecil atau menyempit. Dengan kata lain, payudara ini termasuk kurus karena tidak memiliki banyak jaringan lemak di dalamnya.

    8. Bergerenjel

    Beberapa wanita memiliki payudara yang bergelombang, memiliki guratan, dan tidak bertekstur rata, alias bergerenjel. Pada umumnya bentuk payudara ini normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

    Tekstur kulit payudara yang bergelombang dan gerenjel juga mungkin menandakan stretch mark atau selulit. Meski mengganggu penampilan, dua masalah kulit ini bukan pertanda penyakit serius.

    9. Tubular 

    Sebagian wanita juga mungkin akan memiliki bentuk payudara tubular. Payudara jenis ini akan berbentuk tidak beraturan dan tidak bulat.

    Mungkin Anda memiliki areola yang lebih besar dan puting yang menghadap ke bawah. Hal ini terjadi akibat jaringan payudara yang tidak tumbuh selama masa pubertas.

    Meski demikian, bentuk buah dada ini tidak berbahaya dan bukanlah suatu hal yang salah. Namun, orang dengan payudara ini mungkin akan sulit menyusui nantinya.

    Bentuk payudara apa yang menandakan adanya masalah?

    sadari adalah, pemeriksaan sadari, periksa payudara sendiri, pemeriksaan payudara

    Di balik beberapa bentuk payudara yang normal dan sehat, tentunya ada beberapa tanda yang tidak boleh disepelekan.

    Maka dari itu, waspadai ketika bentuk dan ukuran payudara berubah tiba-tiba tidak seperti biasanya, dan menunjukkan beberapa masalah seperti berikut ini. 

    1. Memiliki benjolan

    Sebenarnya, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker. Pasalnya, payudara Anda bisa terasa lebih padat dan sedikit menonjol di area tertentu dan pada waktu tertentu.

    Ini khususnya terjadi setiap menjelang dan selama menstruasi, kehamilan dan menyusui, atau ketika memasuki masa menopause. 

    Biasanya, perubahan ini akan kembali seperti semula setelah Anda melewati masa-masa tersebut.

    Anda juga mungkin melihat benjolan di sekitar puting susu Anda, yang dikenal sebagai kelenjar Montgomery. Ini pun benar-benar normal.

    Namun, perhatikan ketika benjolan payudara muncul tiba-tiba (sebelumnya tidak pernah ada), justru berkembang semakin membesar dan mengeras, serta tidak kunjung hilang dalam waktu lama. 

    Waspadai juga jika kulit payudara memerah dan terasa sakit. Sebab ini mungkin menandakan benjolan ciri kanker payudara.

    2. Tekstur kulit jeruk

    Tekstur kulit payudara yang normal dan sehat harusnya sama seperti kulit di bagian lainnya. Beberapa orang mungkin punya guratan halus pada payudaranya karena stretch mark atau peregangan kulit ketika mengalami pertambahan berat badan atau sedang hamil. 

    Lain cerita jika Anda melihat lekukan pada kulit tak merata yang mirip dengan tekstur kulit jeruk. Ini mungkin merupakan gejala kanker payudara peradangan.

    Tidak semua payudara yang bertekstur kulit jeruk pasti tanda kanker payudara, karena pada kebanyakan kasus ini mungkin disebabkan oleh selulit.

    Selain itu, tekstur kulit jeruk pada payudara juga bisa disebabkan oleh infeksi tertentu, limfedema, dan efek samping dari terapi atau operasi untuk penyakit ganas.

    Meski begitu, waspada jika tipe payudara tersebut disertai dengan gejala-gejala berikut ini.

    • Pembengkakan dan kemerahan yang dapat menutupi sepertiga atau lebih payudara Anda.
    • Penampilan kulit yang merah muda, kemerahan, ungu, atau memar.
    • Bentuk puting yang tiba-tiba ringsek masuk ke dalam.
    • Peningkatan ukuran payudara yang cepat.
    • Sensasi berat, terbakar, sakit, atau nyeri di payudara.
    • Pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan, dekat tulang selangka, atau keduanya.

    3. Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak

    Kelenjar getah bening adalah sekumpulan jaringan sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk menyaring cairan serta menangkap sel-sel yang berpotensi membahayakan kesehatan.

    Misalnya bakteri, virus, maupun sel kanker.

    Ketika payudara memiliki sel kanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker, sel tersebut akan berjalan menuju kelenjar getah bening yang ada di ketiak.

    Selanjutnya, muncullah pembengkakan di bagian ini sampai ke arah payudara.

    Perhatikan jika bentuk payudara Anda berubah akibat munculnya benjolan di sekitar area payudara sampai ke ketiak Anda. Jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter agar dapat ditangani secepat mungkin.

    Bagaimana caranya tahu payudara yang normal dan tidak?

    Wanita dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) agar kelainan pada bentuk, ukuran, serta tekstur payudara bisa segera dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Jangan lupa juga segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 17/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan