backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Pria Lebih Sering Ngorok Dibandingkan Wanita?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 22/02/2022

    Benarkah Pria Lebih Sering Ngorok Dibandingkan Wanita?

    Laman American Academy of Sleep Medicine menyebut, pria lebih sering mendengkur saat tidur dibandingkan dengan wanita. Sekitar 40 persen pria terbiasa tidur sambil mendengkur, sedangkan wanita yang terbiasa tidur sambil mendengkur hanya sebanyak 24 persen. Kenapa pria mengorok lebih banyak dari wanita? 

    Apa itu ngorok dan kenapa bisa terjadi?

    pria mengorok

    Ngorok atau mendengkur adalah suara berisik dari pernapasan yang terjadi selama proses tidur. Orang akan mendengkur ketika saluran udaranya menyempit. Saluran udara yang menyempit ini membuat hambatan di jalur yang menghubungkan mulut, hidung, dan paru-paru.

    Semakin sempitnya saluran udara, maka semakin besar tekanan yang dibutuhkan untuk membangun aliran udara yang cukup. Semakin besarnya tekanan ini, maka suara ngorok pun akan semakin nyaring terdengar.

    Seperti otot lainnya, ketika tidur otot di tenggorokan termasuk lidah juga akan mengendur. Lidah akan jatuh ke arah belakang dan tenggorokan menjadi sempit. Saat Anda bernapas selama tidur, dinding tenggorokan yang sempit ini jadi bergetar.

    Getaran ini menyebabkan suara napas yang khas, yaitu suara dengkuran yang Anda dengar. Semakin sempit jalan napasnya, maka akan semakin besar getaran dan semakin keras suara ngorok seseorang.

    Mengapa pria mengorok lebih sering daripada wanita?

    penyakit akibat ngorok

    Beberapa penelitian di dalam Sleep Medicine Reviews menjelaskan, setidaknya ada dua faktor utama kenapa pria mengorok, yaitu kondisi anatomi tubuh dan gaya hidup.

    Perbedaan anatomi

    Penelitian yang dilakukan oleh Vahid Mohsenin di dalam jurnal Sleep Medicine, menyebut bahwa secara fisik tubuh pria lebih menunjang terjadinya mendengkur. 

    Laki-laki memiliki posisi kotak suara (laring) lebih rendah daripada perempuan sehingga ini membuat laki-laki memiliki lebih besar ruang terbuka di jalan napas. Ruang yang lebih besar ini membuat jalan napas menjadi semakin sempit. Suara ngorok pun akan muncul.

    Selain itu, kondisi pita suara juga bisa memengaruhi. Pria memiliki pita suara yang lebih hidup, lebih dalam, dan lebih berat dari wanita. Kondisi ini membuat pria lebih berpotensi sering ngorok saat tidur.

    Bentuk rahang juga bisa memengaruhi terjadinya ngorok. Bentuk rahang pria yang lebih menonjol jelas, sedangkan rahang wanita berbentuk lebih kecil dan tidak terlalu menonjol.

    Gaya hidup

    Sedangkan penelitian yang dipimpin oleh Christine Lin dalam jurnal Sleep Medicine Reviews menjelaskan, ada sejumlah kebiasaan yang lebih sering dilakukan oleh pria sehingga membuat lebih banyak pria mengorok saat tidur. 

    Pria cenderung sering mengonsumsi alkohol. Alkohol ini bersifat mengendurkan otot-otot saluran pernapasan. Pengenduran otot ini membuat saluran napas menjadi lebih tertutup dan aliran udara pun semakin sempit sehingga muncul suara dengkuran.

    Pria juga memiliki kebiasaan merokok yang tinggi. Rokok bisa membuat iritasi jaringan di saluran pernapasan. Kondisi itu akan menimbulkan peningkatan produksi lendir. Peningkatan ini yang selanjutnya menambah penyempitan dan penyumbatan saluran napas.

    Faktor lain penyebab seseorang berpotensi ngorok

    Sejumlah kondisi dan masalah kesehatan tertentu memang bisa memicu gangguan ngorok ini. Menurut National Sleep Foundation, di bawah ini adalah penyebab orang mengorok saat tidur.

    • Penggunaan obat penenang. Obat penenang bersifat mirip dengan alkohol, mengendurkan otot-otot saluran pernapasan.
    • Kelebihan berat badan. Orang yang kelebihan berat badan biasanya memiliki ketebalan leher yang berlebihan. Kondisi ini akan semakin menambah tekanan di saluran napas.
    • Orang lanjut usia (lansia). Semakin tua usia maka Anda mungkin semakin sering ngorok. Ini karena kondisi otot di saluran pernapasan pun semakin mengendur akibat berbagai faktor.
    • Konsumsi obat. Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kekeringan atau iritasi pada lorong pernapasan.
    • Kondisi kesehatan. Flu, adanya polip di hidung dan alergi juga bisa membuat orang mengalami ngorok saat tidur
    • Posisi tidur telentang. Tidur telentang membuat lidah dan daging di sekitar tenggorokan melonggar atau ditarik ke dalam sehingga menyumbat jalur udara. Hal ini menyebabkan suara bergetar saat Anda tidur. Posisi tidur miring bisa membantu Anda mengatasi ngorok.
    • Semakin besar ukuran uvula maka semakin menyempitkan saluran napas. Uvula adalah  jaringan kecil yang menggantung di langit-langit mulut yang selalu terlihat saat orang membuka mulut.

    Obstructive sleep apnea (OSA) tanda gangguan tidur serius

    pria ngorok

    Obstructive sleep apnea (OSA) merupakan sebuah kondisi berhentinya aliran udara ketika tidur hingga 10 detik, ini menyebabkan penurunan aliran udara sampai paling sedikit 30-50% dan memicu turunnya kadar oksigen darah.

    Penelitian dari Indian Journal of Community Medicine menyebut, ketika seseorang mengalami OSA jalan napas mengalami penyumbatan total atau sebagian, ini terjadi secara berulang  ketika tidur. Akibatnya, aliran udara menjadi terhambat, menyebabkan ngorok.

    Departemen Neurologi Universitas Columbia menjelaskan, sumbatan di jalan napas tersebut dapat menyebabkan seseorang terbangun tiba-tiba. Hal ini lantaran terjadinya sensasi tercekik ketika fase apnea (henti napas).

    Kejadian apnea, umumnya terjadi selama 10-60 detik dan OSA yang ekstrem bisa terjadi secara berulang tiap 30 detik. Namun, gangguan tidur ini jarang terdeteksi oleh dokter sekali pun.

    Padahal OSA bisa menjadi penyebab beragam komplikasi berbahaya seperti penyakit kardiovaskuler, keseimbangan hormon, sindrom metabolik, dan gangguan saraf.

    Bagaimana cara mengurangi kebiasaan ngorok?

    Anda perlu menyadari bahwa kebiasaan mengorok selain bisa mengganggu kualitas tidur. Bisa juga menjadi pertanda gangguan tidur atau kesehatan yang serius. Maka oleh sebab itu Anda dapat mengurangi atau menghilangkan kebiasaan ngorok dengan cara sebagai berikut.

    • Jika berat badan Anda berlebih, menurunkan berat badan merupakan cara yang tepat untuk berhenti ngorok. Seperti berolahraga dengan teratur dan menjaga pola makan yang sehat.
    • Hindari minum-minuman yang mengandung alkohol sebelum tidur.
    • Berhenti merokok.
    • Tinggikan posisi kepala Anda dengan bantal saat tidur agar lidah Anda tidak menghalangi jalannya napas.
    • Tidur dengan posisi miring.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 22/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan