backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mana Posisi Penis di Celana Dalam yang Lebih Sehat: Ke Atas Atau Bawah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 22/03/2021

    Mana Posisi Penis di Celana Dalam yang Lebih Sehat: Ke Atas Atau Bawah?

    Saat memakai celana dalam, kebanyakan pria dihadapkan oleh dilema menentukan posisi penis. Kesannya sepele, namun salah menempatkan posisi penis di celana dalam dapat menyebabkan penis bengkok ketika ereksi.

    Penis bengkok saat ereksi, apakah normal?

    Penis yang bengkok saat ereksi sebenarnya merupakan hal yang wajar. Kondisi ini disebabkan oleh sifat alami dari tubuh manusia yang memang tidak simetris. Selama ereksi, pembuluh darah utama dalam penis membesar untuk memungkinkan aliran darah bertekanan tinggi bisa masuk dan terjebak di dalam arteri sehingga penis menegang.

    Ke mana arah penis saat ereksi akan bergantung pada keseimbangan antara crus (cabang dari akar penis) terhadap batang penis. Artinya, pria yang memiliki cabang penis pendek dan batang penis yang panjang akan cenderung memiliki penis yang ereksi ke bawah, sementara mereka yang memiliki cabang penis panjang namun batang penisnya pendek akan memiliki ereksi yang menunjuk ke atas atau tegak lurus. Dalam beberapa kasus, penis bisa menekuk ke kiri atau ke kanan.

    Pada segelintir kasus, lengkungan penis saat menegang bisa sangat ekstrem sehingga dapat terasa sakit saat penetrasi — atau mungkin malah sulit untuk ereksi. Kondisi penis bengkok yang terlalu ekstrem ini dikenal sebagai penyakit Peyronie. Anda lebih mungkin untuk memiliki Peyronie jika Anda memiliki gen abnormal yang diturunkan dari orangtua Anda, mengalami cedera penis saat berhubungan seks atau bekas operasi, atau sebagai efek samping dari terapi radiasi kanker prostat.

    Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah kuat bahwa salah posisi penis yang ereksi di celana dalam bisa membuatnya tertekuk permanen.

    Bagaimana menentukan posisi penis yang tepat di dalam celana?

    Tidak ada penelitian medis sampai saat ini yang mampu menjelaskan bagaimana pengaturan posisi penis di dalam celana dalam yang dianjurkan. Pada prinsipnya, tidak ada cara yang benar atau salah untuk posisi penis Anda. Posisi penis dalam celana akan bergantung pada kebiasaan dan kenyamanan pribadi masing-masing. Posisi penis dalam celana, saat ereksi atau loyo, saat Anda beraktivitas harian tidak akan berpengaruh banyak pada fungsi seksual Anda.

    Beberapa pria lebih memilih menempatkannya sedikit ke kiri, yang lain di sebelah kanan, menekuknya ke atas, dan beberapa melipatnya ke dalam. Untuk lebih nyamannya, mungkin Anda bisa mengacu pada panduan ini: Ikuti arah penis yang terjatuh saat Anda berbaring telanjang. Penis Anda biasanya akan jatuh ke satu sisi secara alami. Ini berarti di mana pun posisi Anda terbaring saat itu adalah sisi yang biasanya “dipilih” penis ketika Anda berpakaian. Bagi Anda yang bertangan kanan, mungkin penis akan cenderung memosisikan dirinya sendiri ke arah kanan. Begitu sebaliknya dengan orang yang bertangan kidal.

    Pemilihan celana dalam lebih penting

    Dalam aspek apapun, celana dalam Anda sebaiknya berbahan katun dan tidak boleh terlalu ketat. Celana dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritas pada kulit penis, menjadi faktor risiko dari penyebab ejakulasi dini, juga menghambat produktivitas sperma yang bisa mengganggu kesuburan Anda.

    Agar testis mampu menghasilkan kualitas dan kuantitas sperma yang optimal, suhu testis harus lebih rendah dari suhu tubuh inti. Jika testis kegerahan — suhu dalam celana dalam sangat lembap — kedua buah zakar Anda tidak mampu menghasilkan sperma yang cukup, sehingga jumlah sperma rendah. Dengan demikian, sebuah celana dalam yang baik harus memungkinkan penis nyaman terlindungi dari gesekan sekaligus mampu menerima sirkulasi udara untuk mencegah penumpukan plak dari keringat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 22/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan