8. Adanya penyakit autoimun
Kondisi kesehatan lain dalam tubuh Anda juga dapat berpengaruh ke mata, misalnya penyakit autoimun seperti Bell’s palsy. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan sistem saraf pada otot wajah.
Pada kondisi ini, salah satu atau sebagian wajah Anda mengalami kelumpuhan. Akibatnya, kelopak mata pun sulit tertutup dengan baik dan menyebabkan mata mengalami gejala kering, iritasi, serta penglihatan buram.
9. Usia tua
Kondisi mata berair juga umum dialami oleh orang-orang yang memasuki usia senja.
Tidak seperti air mata yang keluar saat sedang tertawa atau menguap, mata berair pada lansia biasanya terjadi terus-menerus.
Kelenjar meibom yang berada di belakang kelopak mata, bertugas untuk menghasilkan zat berminyak guna membantu mata agar tetap terlumasi.
Saat kelenjar meibom mengalami peradangan atau yang dikenal dengan meibomian gland dysfunction (MGD), maka mata tidak dapat terlumasi secara optimal.
Akhirnya, kondisi mata yang kering otomatis akan meningkatkan produksi air mata.
Bukan hanya itu, semakin meningkatnya usia biasanya kondisi kelopak mata bagian bawah juga semakin menurun.
Ini menyulitkan air mata untuk mengalir di jalur yang tepat menuju lubang air mata (puncta) sehingga air mata menumpuk dan terlihat seperti berair.
Perhatikan!
Jangan tunda waktu untuk menjalani
tes pemeriksaan mata jika Anda mengalami gejala lain yang serius, seperti kemampuan melihat menurun, rasa mengganjal di mata, atau produksi air mata tidak kunjung berkurang meski sudah mencoba cara-cara di atas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar