backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

4 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menyebabkan Kulit Gatal Karena Jamur

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 07/07/2020

    4 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Menyebabkan Kulit Gatal Karena Jamur

    Kulit gatal adalah masalah yang tentunya pernah dialami oleh semua orang, termasuk juga Anda. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, tapi seringnya karena infeksi jamur. Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya terkena infeksi jamur akibat ulahnya sendiri karena tidak menjaga kebersihan tubuhnya dengan baik.

    Lalu apa saja penyebab kulit gatal karena jamur? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

    Hal sepele yang bisa jadi penyebab kulit gatal karena jamur

    Infeksi jamur bukan cuma bikin kulit jadi gatal, tapi seringnya juga menimbulkan ruam, meradang, dan kering. Kondisi ini tentunya membuat Anda jadi tidak nyaman, mengganggu aktivitas, dan kurang percaya diri.

    Sebelum menentukan perawatannya, Anda harus tahu dulu penyebab kulit gatal karena jamur yang Anda alami. Coba ingat-ingat lagi, apakah Anda sering melakukan salah satu aktivitas berikut ini?

    1. Jarang mandi

    sabun jerawat mandi

    Tidak mandi karena alasan lelah sepulang berkegiatan sudah pasti tidak sehat. Namun, kenyataannya banyak yang justru melewatkan mandi karena merasa tubuh masih cukup bersih.

    Misalnya karena Anda seharian tidak melakukan aktivitas berat sama sekali dan tidak berkeringat sehingga tidak perlu mandi. Padahal, tanpa Anda sadari sebenarnya kuman tetap menempel di kulit tubuh!

    Mandi sambil eksfoliasi (dengan sikat, shower puff, atau spons) sangat penting untuk membilas sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Sel-sel kulit mati tersebut justru akan terus menumpuk kalau Anda jarang mandi. Padahal, sel-sel kulit mati adalah makanan favorit bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh dan berkembang biak. Akibatnya, kulit akan terasa gatal, iritasi, dan meradang karena jamuran.

    2. Malas ganti pakaian saat berkeringat

    banyak keringat membakar kalori

    Cuaca yang panas dan terik akan mudah membuat tubuh Anda berkeringat. Alhasil, baju Anda yang semula kering langsung lembap dan basah. Kalau sudah begitu, sebaiknya segeralah ganti baju yang lebih kering.

    Tak hanya akan menimbulkan bau badan, terus-terusan memakai baju yang penuh keringat dapat membuat kulit Anda jadi gatal dan berjamur, lho! Hal ini juga berlaku untuk celana hingga kaos kaki yang harus rutin diganti setiap hari.

    Lagi-lagi, kondisi kulit yang lembap adalah tempat favorit bagi jamur untuk berkembang biak. Untuk mengatasinya, pilihlah pakaian yang bahannya sejuk, berpori, dan menyerap keringat seperti katun.

    Yang paling penting, segera ganti baju begitu tubuh Anda terasa lembap, gatal, dan berkeringat.

    3. Sering pakai baju atau celana ketat

    kesehatan vagina

    Banyak orang yang merasa lebih percaya diri saat memakai baju atau celana ketat karena mampu memperlihatkan lekuk tubuh dan terkadang membuat pemakainya terlihat lebih langsing. Akan tetapi berhati-hatilah, hal ini bisa memicu pertumbuhan jamur dan akhirnya jadi penyebab kulit gatal.

    Ketika Anda memakai baju atau celana yang ketat, kulit akan sulit bernapas karena kekurangan oksigen. Terlebih lagi, lipatan-lipatan kulit Anda akan menyimpan banyak keringat dan sulit menguap karena terhalang oleh baju Anda yang ketat.

    Bila terus dilakukan, timbunan keringat inilah yang lambat laun memicu pertumbuhan jamur dan menginfeksi kulit. Maka tak heran jika kulit Anda langsung gatal, meradang, dan infeksi setelahnya.

    4. Telanjang kaki di lantai yang basah

    Foto: Reader’s Digest

    Kebiasaan ini biasanya paling sering dilakukan saat Anda baru saja selesai berenang dan ingin segera berbilas. Karena kepalang tanggung, Anda rela tidak memakai sandal alias nyeker ke dalam kamar bilas meskipun lantainya becek alias tergenang air.

    Dilansir dari American Academy of Dermatology, berjalan tanpa alas kaki alias nyeker adalah salah satu cara bagi mikroba untuk masuk dan menginfeksi kulit.

    Tanpa disadari, air yang tergenang di kamar mandi telah terkontaminasi oleh keringat, rambut, dan urine dari pengguna lain. Nah, hal-hal inilah yang dapat memicu perkembangbiakan bakteri dan jamur yang menginfeksi kulit Anda, khususnya di bagian kaki.

    Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

    Memiliki kulit gatal karena jamur tentu akan membuat aktivitas Anda jadi tidak nyaman. Anda jadi tidak fokus bekerja dan sibuk menggaruk kulit untuk meredakan gatalnya.

    Padahal, segatal apa pun yang Anda rasakan, sebaiknya jangan digaruk karena ini justru bisa memperparah rasa gatalnya. Ada baiknya, konsultasikan ke dokter atau pergilah ke apotek untuk membeli salep antijamur.

    Di antara sekian banyak jenis obat salep antijamur yang ada, salah satunya krem atau salep antijamur yang mengandung bahan ketoconazole. Ketoconazole termasuk golongan antijamur azole yang efektif menghentikan pertumbuhan jamur.

    Selain itu, salep ini juga tidak meninggalkan rasa panas atau sensasi terbakar setelah dioleskan pada kulit. Bila dipakai secara rutin hingga infeksi jamur sembuh, gatal pun akan hilang dan kulit akan terasa nyaman.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 07/07/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan