Mengatasi hilang ingatan bisa berbeda pada setiap orang, tergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Sebagai contoh, pada seseorang yang kehilangan ingatan akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu, dokter dapat mengganti atau menyesuaikan dosis obat untuk mengurangi masalah memori tersebut.
Sementara hilang ingatan pada seseorang yang stres, cemas berlebihan, hingga depresi dapat membaik dengan mengatasi gangguan emosionalnya tersebut. Adapun mengatasi depresi dan gangguan kecemasan dapat dilakukan dengan pemberian obat, atau psikoterapi untuk kasus yang lebih parah.
Bila kehilangan ingatan akibat gaya hidup yang buruk, seperti kurang tidur serta mengonsumsi alkohol berlebihan atau narkoba, kondisi ini bisa membaik dengan memperbaiki gaya hidup Anda. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat cara terbaik dalam mengatasinya.
Selain itu, sama halnya dengan depresi, mengatasi hilang ingatan akibat kondisi atau penyakit tertentu pun bisa diatasi dengan mengobati penyakit tersebut, terkecuali bagi kelainan yang tidak dapat disembuhkan total. Misalnya, pada penderita stroke, kehilangan ingatan dapat membaik melalui rehabilitasi atau terapi yang dirancang untuk meningkatkan pemikiran dan ingatan.
Adapun pada penderita demensia atau penyakit Alzheimer, dilansir dari Alzheimer’s Association, tidak ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan kondisi ini, sehingga masalah memori cenderung akan terus terjadi. Meski demikian, obat-obatan dari dokter dapat membantu mengurangi hilangnya ingatan untuk waktu yang terbatas dan menjaga kemampuan berpikirnya.
Pastikan untuk selalu memberitahu dokter mengenai kondisi medis, obat-obatan, dan hal-hal lain yang Anda alami, agar mendapat penanganan hilang ingatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Bagaimana cara mencegah hilang ingatan?
Hilang ingatan dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat serta hal-hal lain yang mungkin mengurangi risiko terjadinya hal ini. Berikut beberapa cara mencegah masalah memori, termasuk kehilangan ingatan, yang bisa Anda lakukan:
- Berhenti merokok serta tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan obat-obatan terlarang.
- Cukup tidur. Pada orang dewasa, paling tidak tidur minimal 6 jam dalam semalam setiap harinya.
- Kendalikan stres, seperti melakukan relaksasi, hobi yang menyenangkan, atau bersosialisasi dengan rekan atau saudara.
- Lakukan olahraga rutin, yang dapat mengurangi risiko terjadinya demensia.
- Biasakan diri menerapkan pola makan yang sehat, seperti mengonsumsi banyak sayuran berdaun hijau, mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, serta memperbanyak konsumsi ikan dengan asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan otak, seperti salmon dan tuna.
- Konsumsi obat-obatan sesuai aturan dan dosis yang disarankan dokter dan tidak sembarang mengonsumsi obat.
- Jaga otak tetap aktif, seperti membaca, menulis, mempelajari keterampilan baru, bermain game, atau berkebun. Hal ini dapat merangsang sel-sel otak dan hubungan antar sel yang mungkin dapat mengurangi risiko demensia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar