Pada jenis difteri ini, gejala atau tanda yang utama adalah munculnya selaput abu-abu tebal yang dikenal dengan istilah pseudomembrane.
Selaput ini merupakan tumpukan dari jaringan mati yang muncul akibat bakteri.
CDC menyebut, bakteri penyebab difteri membuat toksin atau racun yang dapat membunuh jaringan sehat pada sistem pernapasan.
Dalam dua hingga tiga hari, jaringan yang telah mati tersebut akan menumpuk dan membentuk lapisan abu-abu tebal di tenggorokan atau hidung.
Akibatnya, selaput ini menutupi jaringan di hidung, amandel, pita suara, dan tenggorokan sehingga membuat anak susah bernapas dan menelan.
Inilah alasannya mengapa difteri sebagai penyakit menular yang mematikan. Karena difteri berisiko menghambat jalan napas dan berujung pada kematian.
Adapun selain gejala utama tersebut, berikut adalah gejala difteri lain pada anak berdasarkan jenisnya.
1. Gejala difteri respiratori klasik
Pada jenis difteri ini, ada beberapa gejala yang umum muncul.
Selain pseudomembrane di atas tenggorokan dan amandel, berikut adalah gejala atau ciri lain dari difteri respiratori klasik.
Secara perlahan, pseudomembrane menyebabkan anak sesak napas.
Racun yang keluar dari bakteri pun bisa mengalir ke aliran darah yang kemudian menyebabkan gagal jantung.
2. Gejala difteri laring
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar