backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Jangan Sepelekan, Ini Penyebab Benjolan di Belakang Telinga

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/08/2022

    Jangan Sepelekan, Ini Penyebab Benjolan di Belakang Telinga

    Benjolan di belakang telinga yang sering kali Anda alami dapat disebabkan oleh beberapa hal. Kondisi tersebut mungkin diakibatkan oleh hal sepele, tetapi bisa juga berbahaya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

    Penyebab benjolan di belakang telinga

    Benjolan di belakang telinga dapat terjadi akibat beragam kondisi.

    Pada kebanyakan kasus, benjolan di bagian belakang telinga tidak berbahaya dan mudah untuk disembuhkan. Namun, kondisi ini bisa menandakan masalah yang lebih serius.

    Mari kupas satu per satu apa yang menjadi penyebab munculnya benjolan di bagian belakang indra pendengaran ini.

    1. Jerawat

    penyakit kulit di wajah seperti jerawat

    Jerawat merupakan kondisi kulit yang umum ditandai dengan benjolan. Benjolan ini dapat timbul di bagian tubuh manapun, tidak terkecuali di belakang telinga.

    Benjolan ini bisa ditangani dengan beragam obat jerawat, dari krim hingga sabun cuci muka yang dijual bebas.

    Namun, jika jerawat sulit sembuh, dokter juga bisa meresepkan obat dengan dosis yang lebih kuat.

    2. Infeksi

    Beberapa macam infeksi bakteri dan virus dapat menyebabkan pembengkakan di dalam dan sekitar leher atau wajah.

    Pembengkakan tersebut dapat berwujud sebagai benjolan di bagian belakang telinga.

    Salah satu penyebab benjolan di bagian belakang indra pendengaran ini, yakni karena infeksi mononukleosis yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr.

    Selain itu, benjolan dapat diakibatkan oleh infeksi HIV/AIDS, cacar, dan campak.

    3. Mastoiditis

    Penyakit telinga berupa infeksi yang tidak kunjung diobati dapat menjalar hingga ke tulang mastoid di bagian belakang telinga. Kondisi ini disebut dengan mastoiditis.

    Benjolan akibat mastoiditis akan disertai gejala lain, yaitu:

    Mastoiditis biasanya bisa diobati dengan antibiotik oral, obat tetes telinga, dan pembersihan telinga rutin oleh dokter.

    4. Abses

    bahaya sering mengorek telinga, benjolan di belakang telinga

    Abses adalah benjolan berisi nanah yang berkembang ketika sistem imun melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.

    Jika infeksi terjadi di sekitar telinga, abses dapat muncul di bagian belakang telinga. Ciri abses ini biasanya terasa sakit dan hangat saat disentuh.

    Supaya cepat hilang, abses dapat diobati dengan beberapa cara, termasuk drainase atau operasi ringan. Operasi kecil ini dilakukan dokter dengan memotong abses untuk mengeluarkan nanah.

    5. Otitis media

    Otitis media adalah infeksi di telinga bagian tengah. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan seperti bengkak, kemerahan, serta penumpukan cairan di belakang gendang telinga.

    Gejala ini yang kemudian bisa mengakibatkan benjolan di belakang telinga. Meski begitu, gejala otitis media kebanyakan bisa hilang sendiri tanpa memerlukan pengobatan dalam waktu 3 – 5 hari.

    Namun, jika dibutuhkan, Anda bisa mengonsumsi ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan demam tinggi dan nyeri.

    6. Limfadenopati

    Limfadenopati merupakan pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau kanker.

    Ketika benjolan disebabkan oleh limfadenopati, Anda mungkin juga merasakan gejala berupa:

    • batuk,
    • badan lemas,
    • pilek,
    • menggigil dan berkeringat (terutama pada malam hari),
    • radang tenggorokan,
    • demam, serta
    • kulit yang memerah, hangat, dan bengkak.

    Limfadenopati dapat diobati sesuai dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi, kondisi ini diatasi dengan antibiotik atau antiviral.

    Sementara itu, jika penyebabnya kanker, Anda mungkin memerlukan kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi.

    7. Lipoma

    tuli mendadak

    Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh di antara lapisan kulit mana pun, termasuk di belakang telinga.

    Saat awal pertumbuhannya, lipoma tidak selalu terdeteksi dari permukaan kulit. Ketika lipoma sudah tumbuh lebih besar, kemungkinan Anda akan bisa merasakannya dengan tangan Anda.

    Dikutip dari situs National Center for Biotechnology Information, sebagian besar lipoma tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan dihilangkan.

    Beberapa pasien memilih untuk menghilangkan benjolan ini karena alasan kosmetik.

    8. Kista sebasea

    Kista sebasea adalah benjolan nonkanker yang timbul di bawah kulit dan berkembang di sekitar kelenjar sebasea (kelenjar penghasil minyak).

    Kondisi ini merupakan jenis kista yang paling umum terlihat di telinga, termasuk di belakang telinga.

    Jika benjolan disebabkan oleh kista, Anda mungkin juga akan merasakan gejala berupa nyeri di bagian yang terinfeksi.

    Dalam kebanyakan kasus, kista sebasea dapat diabaikan karena bukan merupakan kondisi yang berbahaya.

    9. Kanker

    Penyebab lain dari benjolan di belakang telinga adalah kanker nasofaring. Ini adalah penyebab yang perlu Anda waspadai.

    Dikutip dari Mayo Clinic, kanker nasofaring sulit dideteksi sejak dini karena gejalanya mirip dengan kondisi umum.

    Selain adanya benjolan pada bagian sekitar belakang telinga, kanker nasofaring juga menyebabkan gejala-gejala berupa:

    Perawatan untuk kanker nasofaring biasanya termasuk dari terapi radiasi, kemoterapi, atau keduanya sekaligus.

    Diskusikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk mengatasi kondisi Anda.

    Apa penyebab benjolan keras seperti tulang di belakang telinga?

    Benjolan yang muncul di belakang telinga bisa terasa lunak, tetapi ada juga yang keras seperti tulang.

    Sama seperti penjelasan di atas, ada banyak kondisi yang mungkin menyebabkan timbulnya benjolan keras seperti tulang ini.

    Misalnya, mastoiditis yang memengaruhi tulang di belakang telinga atau kondisi yang lebih serius, seperti tumor atau kanker di sekitar telinga.

    Untuk itu, jika timbul benjolan yang sulit dikenali pada bagian sekitar belakang telinga, ada baiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

    Kapan harus periksa ke dokter jika ada benjolan di belakang telinga?

    ciri-ciri gendang telinga pecah

    Jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter guna melakukan pemeriksaan telinga jika muncul benjolan di belakang bagian tubuh ini.

    Cara ini lebih aman daripada menebak-nebak sendiri apa yang sebenarnya Anda alami. Jika salah menebak kondisi, Anda berisiko mendapat pengobatan yang salah.

    Sementara bila Anda memeriksakan diri ke dokter, ia dapat membantu Anda mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif.

    Periksakan benjolan tersebut, terutama jika disertai dengan gejala di bawah ini.

    • Terasa sakit, kemerahan, kenyal, atau benjolan berisi cairan atau nanah.
    • Benjolan berpindah.
    • Benjolan makin membesar.
    • Muncul tiba-tiba.
    • Muncul dengan gejala lainnya seperti demam, nyeri telinga, keluar cairan dari telinga.

    Kemungkinan besar, benjolan dengan gejala-gejala yang disebutkan di atas termasuk tumor.

    Memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin merupakan langkah yang tepat untuk mengetahui apakah tumor tersebut bersifat kanker atau jinak.

    Jika benjolan bersifat kanker, ini adalah sarkoma jaringan lunak. Dokter dapat memberi tahu apa langkah pengobatan selanjutnya untuk mengatasi kondisi yang Anda alami.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan