Rhinitis adalah penyakit pada hidung yang ditandai dengan hidung meler, bersin, hidung tersumbat, serta kelelahan. Kondisi ini dapat dialami anak-anak dan orang dewasa.
Kondisi ini terbagi dalam 2 jenis, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis non-alergi (vasomotor). Pemicu pada rhinitis alergi dapat meliputi alergen, seperti bulu binatang dan debu. Sementara itu, rhinitis non-alergi biasanya disebabkan oleh paparan iritan dan perubahan cuaca, meski hingga saat ini penyebab pastinya belum diketahui.
4. Pilek
Pilek merupakan penyakit hidung langganan semua kalangan, tanpa pandang bulu. Baik pria dan wanita, yang tua dan yang muda hampir semuanya pasti pernah mengalami pilek.
Pilek biasanya disebabkan oleh infeksi rhinovirus. Gejala pilek biasanya muncul 1-3 hari setelah terpapar virus tersebut. Virus ini dapat menyebar melalui tetesan aiur liur yang menyembur di udara saat seseorang batuk, berbicara, atau bersin. Kemudian, rhinovirus masuk ke tubuh orang sehat melalui mulut, mata, atau hidungnya.
Selain hidung ingusan dan tersumbat, gejala pilek bisa termasuk sakit tenggorokan, bersin-bersin, demam ringan, badan pegal linu, dan sakit kepala.
Pilek biasanya tidak berbahaya, tapi terkadang bisa juga menjadi gejala dari penyakit tertentu.
5. Flu (influenza)
Orang sering kali bingung membedakan flu dan pilek biasa. Kedua penyakit hidung ini memang memunculkan gejala yang mirip, namun keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda.
Influenza atau flu biasa disebabkan oleh tiga jenis virus flu, yaitu influenza A, influenza B, dan inluenza C. Jika pilek bisa terjadi kapan saja di sepanjang tahun, penyebaran flu biasanya lebih musiman.
Gejala flu sering datang tiba-tiba dan bisa berlangsung selama 7-10 hari, tapi flu bisa sembuh sepenuhnya dan tidak berbahaya. Namun, beberapa orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah bisa mengalami gejala flu yang cukup parah dan mungkin mengancam jiwa akibat komplikasinya.
Jenis lain dari flu adalah flu burung (H5N1, H7N9) dan flu babi (H1N1).
6. Deviasi septum
Deviasi septum adalah gangguan di mana dinding tipis (septum) pemisah bagian kiri dan kanan hidung mengalami kelainan struktur, seperti terlalu bengkok. Kondisi ini dapat menyebabkan salah satu saluran hidung lebih sempit, sehingga memengaruhi aliran udara yang masuk dan keluar.
Akibat dari deviasi septum, hidung berisiko mengalami berbagai gangguan serta penyakit, mulai dari obstruksi (penyumbatan), pembengkakan, hingga kesulitan bernapas di malam hari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar