backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tes HBsAg, Prosedur Diagnosis Penyakit Hepatitis B

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

Tes HBsAg, Prosedur Diagnosis Penyakit Hepatitis B

Apabila muncul gejala peradangan pada organ hati, salah satu pemeriksaan yang disarankan oleh dokter yaitu tes HBsAg. Kenali lebih jauh seputar pemeriksaan ini dalam artikel berikut.

Apa itu tes HBsAG?

HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah antigen permukaan virus hepatitis BUntuk itu, pemeriksaan HBsAg perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis hepatitis B (HBV). 

Jika hasilnya positif, artinya seseorang terinfeksi HVB dan berisiko menularkan penyakit ini kepada orang lain melalui darah atau cairan tubuh, seperti air liur. 

Perlu diingat bahwa antigen permukaan hepatitis B adalah gejala awal dari hepatitis B dan bisa muncul selama infeksi kronis atau jangka panjang. 

Pemeriksaan hepatitis B yang satu ini diperlukan ketika Anda mengalami gejala mirip dengan hepatitis akut, antara lain:

  • demam, 
  • kelelahan, 
  • nafsu makan berkurang, 
  • mual dan muntah, 
  • sakit perut, 
  • warna urine gelap seperti teh, 
  • warna feses berubah pucat, 
  • nyeri otot dan sendi, serta 
  • kulit dan selaput mata menguning (penyakit kuning).

Anda mungkin juga dianjurkan melakukan pemeriksaan HBsAg jika termasuk golongan orang-orang  yang berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis B. Berikut di antaranya.

  • Berhubungan seks dengan penderita hepatitis B, terutama tanpa kontrasepsi.
  • Hasil pemeriksaan fungsi hati memiliki kelainan yang tak dapat dijelaskan.
  • Penderita HIV atau hepatitis C.
  • Bepergian ke negara yang mengalami wabah HVB, seperti Asia dan Afrika.
  • Memiliki gangguan fungsi hati, seperti gagal hati.
  • Pengguna narkoba suntik.
  • Sering melakukan hubungan seks sesama jenis, terutama bagi pria.
  • Menjalani pengobatan dialisis ginjal (cuci darah).
  • Menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Bekerja di rumah sakit atau klinik kesehatan.
  • Ibu hamil.
  • Orang yang akan mendonorkan darah

Pemeriksaan HBsAg juga bertujuan untuk melihat seberapa efektif perawatan hepatitis B yang dijalani hingga saat ini. 

Tujuan pemeriksaan HBsAG

Selain membantu diagnosis hepatitis B, pemeriksaan ini juga digunakan untuk memantau perkembangan infeksi.

Sebagai contoh, hasil tes yang menunjukkan infeksi kronis akan membantu dokter menentukan pilihan pengobatan dan mengurangi jumlah virus.

Oleh sebab itu, tes HBsAg perlu dilakukan secara berkala agar lebih efektif.

Jika tes menunjukkan hasil negatif dan anti-HBs berubah positif selama pengobatan berlangsung, artinya obat yang diberikan efektif dalam menghentikan infeksi dan mengurangi virus. 

Orang yang terinfeksi bisa sepenuhnya pulih setelah menjalani pengobatan selama 6 – 12 bulan.

Proses pemeriksaan HBsAg

tes kimia darah

Pada dasarnya, prosedur tes HBsAg sama dengan tes darah lainnya. Petugas akan menggunakan jarum suntik untuk mengambil darah dari pembuluh darah di lengan atau tangan Anda. 

Anda juga tidak perlu melakukan persiapan apa pun. Hanya saja, beritahu penyedia layanan kesehatan terkait obat-obatan, herbal, dan suplemen yang dipakai. Hal ini berlaku obat-obatan tanpa resep atau obat-obatan terlarang yang digunakan.

Prosedur pemeriksaan hepatitis B ini memiliki risiko yang sangat rendah. Namun, tidak menutup kemungkinan Anda akan mengalami perdarahan, infeksi, memar, hingga pusing setelah sampel darah diambil. 

Selain itu, saat jarum disuntikkan pada lengan atau tangan, Anda mungkin akan merasakan rasa sakit atau perih sedikit, tetapi hanya berlangsung sebentar.

Perlu diingat bahwa virus hepatitis B tidak lantas aktif bereplikasi ketika masuk ke dalam tubuh. Virus ini akan menjalani masa inkubasi yang rata-rata berlangsung selama 90 hari. 

Maka dari itu, antigen HBsAg dan DNA HVB sudah dapat dideteksi dalam darah saat infeksi virus hepatitis telah berlangsung selama 1 – 9 minggu.

Pada beberapa kasus, gejala yang sudah berlangsung selama 7 minggu terkadang tidak dapat menemukan keberadaan antigen. 

Hasil pemeriksaan HbsAg

Hasil tes HBsAg akan tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, dan metode yang dipakai saat tes. 

1. Hasil negatif

Hasil pemeriksaan yang negatif menandakan bahwa tidak adanya HBsAg yang ditemukan di dalam serum. Hasil negatif juga dapat ditemukan pada orang yang telah sepenuhnya sembuh dari hepatitis B.

Artinya, Anda sepenuhnya bebas dari infeksi virus hepatitis B (HVB). Akan tetapi, ketika Anda terinfeksi hepatitis D yang mana virusnya menekan jumlah HVB saat bereplikasi, biasanya HBsAg juga tidak bisa ditemukan.

Jika infeksi HBV berhenti, Anda akan memiliki antibodi terhadap virus tersebut dan tidak lagi bisa menularkan virus kepada orang lain

2. Hasil positif

Sebaliknya, bila tes menunjukkan hasil yang positif atau reaktif, ada kemungkinan Anda terinfeksi hepatitis B. Kebanyakan kasus melaporkan bahwa penyakit ini akan pulih dalam 6 bulan. 

Bila sudah sembuh, Anda akan memiliki kekebalan terhadap virus dan tidak dapat menularkan virus ke orang lain. Selain itu, hasil yang positif juga bisa menjadi pertanda Anda mengidap hepatitis B kronis

Bila tidak kunjung membaik lebih dari 6 bulan, virus mungkin masih ada pada darah dan menyebabkan gangguan fungsi hati. Anda juga masih dapat menularkannya ke orang lain. 

Itu sebabnya, hasil pemeriksaan ini yang membuat dokter menentukan, apakah Anda membutuhkan pengobatan hepatitis atau tidak. 

HBsAg positif apakah sangat berbahaya?

Berbahaya atau tidak, HBsAg positif tergantung pada tingkat keparahan, kesehatan pribadi, dan kecepatan penanganan oleh tenaga medis. Jika memang Anda positif hepatitis B, penting untuk menjalani perawatan sesuai petunjuk dokter untuk mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Tes pendukung

komponen darah tes darah

Pembacaan hasil tes HBsAg tidak bisa dilakukan secara tunggal. Hasil ini harus dikombinasikan dengan jenis tes serologis untuk mendeteksi hepatitis B lainnya, yaitu tes antibodi HBc dan tes antibodi permukaan HBc.

Hasil kombinasi tiga tes untuk hepatitis B ini digunakan untuk mengidentifikasi fase infeksi HBV apakah telah berlangsung secara akut atau kronis.

1. Total hepatitis core antibody (Anti-HBc)

Antibodi ini muncul sejak terjadinya infeksi akut dan bertahan seumur hidup Anda.

Keberadaan anti-HBc menunjukkan adanya infeksi lama atau infeksi yang sedang berlangsung dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. 

2. Hepatitis B surface antibody (anti-HBs)

Berbeda dari tes HBsAg, pemeriksaan anti-HBs ini dilakukan untuk melihat sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus hepatitis B. 

Jika pemeriksaan anti-HBs menunjukkan hasil yang positif, kemungkinan besar Anda akan terlindungi dari paparan virus hepatitis B.

Biasanya hasil pemeriksaan positif karena Anda sebelumnya sudah pernah melakukan vaksin hepatitis B. Selain itu, hasil pemeriksaan yang positif berarti  Anda sedang dalam masa pemulihan dari infeksi hepatitis B akut.

3. Tes darah lainnya

Dokter juga mungkin akan menyarankan pasiennya melakukan pemeriksaan darah lainnya bersamaan dengan tes hepatitis di atas, untuk mencari tahu jenis virus dan tahap infeksi apa yang mungkin Anda alami.

Tak hanya itu, tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa fungsi hati Anda apakah bekerja lebih keras dari biasanya, sedang dalam tekanan, atau malah tengah mengalami kerusakan yang parah.

Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan