backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pankreatitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nanda Saputri · Tanggal diperbarui 15/10/2021

Pankreatitis

Definisi pankreatitis

Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas yang terjadi secara tiba-tiba. Pankreas merupakan kelenjar besar yang terletak di belakang perut, tepatnya dekat dengan bagian pertama usus kecil (duodenum). 

Organ ini berfungsi membuat insulin dan menghasilkan enzim untuk mencerna makanan di usus. Sementara itu, pankreatitis terjadi akibat enzim merusak pankreas yang menyebabkan peradangan. 

Penyakit ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu akut dan kronis. Bila dibiarkan, peradangan pada pankreas bisa memicu sejumlah komplikasi yang berbahaya. 

Seberapa umum pankreatitis? 

Pankreatitis dapat terjadi pada siapa saja meski belum diketahui apa penyebab pastinya. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada pria berusia di atas 60 tahun ke atas. 

Walaupun demikian, pankreatitis juga dapat terjadi pada anak-anak, terutama tahap akut. Anda bisa mengurangi risiko radang pankreas dengan menghindari faktor-faktor tertentu. 

Silakan konsultasikan dengan dokter terkait faktor-faktor risiko peradangan pankreas yang perlu Anda waspadai.

Jenis pankreatitis

Tahap penyakit pankreatitis dibagi menjadi dua bagian, yaitu akut dan kronis. Bila sudah sangat parah, penyakit ini memiliki sebutan pankreatitis nekrotikans yang dihasilkan dari tahap akut. 

Pengobatan setiap kasus peradangan pankreas akan tergantung pada tingkat keparahan gejala. 

Pankreatitis akut

Pankreatitis akut merupakan penyebab utama pasien peradangan pankreas menjalani rawat inap dan biasanya muncul secara mendadak. 

Peradangan ini dapat hilang setelah menjalani perawatan selama beberapa hari. Meski begitu, beberapa pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit. 

Radang pankreas akut ini lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak yang umumnya disebabkan oleh batu empedu. 

Pankreatitis kronis

Dibandingkan dengan tahap akut, pankreatitis kronis dapat muncul kembali atau terjadi dalam jangka waktu yang lama. Pasien dengan penyakit ini dapat mengalami kerusakan pankreas secara permanen dan berisiko terhadap komplikasi lainnya. 

Hal ini dikarenakan jenis pankreatitis ini mengembangkan jaringan parut dari peradangan. Akibatnya, kerusakan sel yang menghasilkan insulin pun rusak dan hormon yang mengatur kadar gula darah ikut terganggu. 

Tidak heran bila sekitar 45% dari pasien peradangan pankreas kronis berisiko terhadap penyakit diabetes. Selain itu, penyalahgunaan alkohol jangka panjang, penyakit autoimun, dan genetik bisa menjadi penyebab masalah pankreas ini. 

Tanda dan gejala

Setiap orang mungkin mengalami gejala pankreatitis yang berbeda-beda tergantung jenis yang mereka alami. 

Pankreatitis akut

Umumnya, pankreatitis akut diawali dengan gejala seperti: 

  • nyeri mendadak pada perut bagian atas, 
  • sakit perut yang menjalar hingga pungung, 
  • nyeri perut yang terasa semakin parah setelah makan, 
  • demam
  • denyut nadi terasa cepat, 
  • mual atau muntah, dan
  • perut terasa sakit saat disentuh. 
  • Pankreatitis kronis

    Ciri-ciri pankreatitis kronis sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahap akut, antara lain: 

    Pada beberapa kasus, peradangan pankreas kronis mungkin tidak menimbulkan gejala hingga Anda mengalami komplikasi. 

    Kapan harus periksa ke dokter? 

    Bila Anda mengalami sakit perut yang berkepanjangan, silakan konsultasikan dengan dokter. Hal ini juga berlaku ketika nyeri perut sudah sangat parah hingga Anda tidak dapat duduk atau menemukan posisi yang nyaman.

    Penyebab dan faktor risiko

    Apa penyebab pankreatitis? 

    Pankreatitis terjadi saat enzim pencernaan menjadi aktif meski masih berada di pankreas. Akibatnya, enzim tersebut menyebabkan iritasi pada sel pankreas dan memicu peradangan. 

    Bila terus terjadi berulang kali, pankreatitis akut akan berkembang menjadi tahap kronis. Alhasil, jaringan parut terbentuk yang mengakibatkan fungsi pankreas menurun dan bisa memicu masalah pencernaan, serta diabetes. 

    Sejumlah kondisi yang bisa menjadi penyebab pankreatitis meliputi: 

    Pada beberapa kasus, penyebab radang pankreas tidak diketahui dengan pasti. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami salah satu atau lebih kondisi yang telah disebutkan di atas.

    Apa faktor yang meningkatkan risiko untuk terkena kondisi ini?

    Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap pankreatitis antara lain: 

    • konsumsi alkohol berlebihan, 
    • merokok, 
    • obesitas (kegemukan), dan
    • riwayat keluarga atau genetik. 

    Kombinasi faktor risiko, seperti merokok dan memiliki riwayat keluarga radang pankreas, dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit pencernaan ini. Selain itu, merokok atau minum alkohol bisa mengembangkan tahap akut menjadi kronis.

    Komplikasi

    Bila tidak mendapatkan penanganan yang baik, pankreatitis dapat mengembangkan sejumlah masalah kesehatan baru. 

    Pseudokista

    Peradangan pankreas akut dapat menyebabkan penumpukan cairan dan kotoran pad kantong seperti kista di organ tersebut. Pseudokista dengan ukuran yang besar dapat pecah dan menimbulkan perdarahan dalam dan infeksi. 

    Infeksi

    Pankreatitis akut juga dapat membuat organ rentan terhadap bakteri dan infeksi. Infeksi pankreas biasanya membutuhkan perawatan intensif, seperti operasi bedah untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi. 

    Gagal ginjal

    Bila dibiarkan, radang pankreas bisa menyebabkan gagal ginjal yang memerlukan dialisis atau metode cuci darah. 

    Masalah pernapasan

    Peradangan pada pankreas juga bisa memicu perubahan kimiawi dalam tubuh yang memengaruhi fungsi paru. Hal ini bisa menurunkan tingkat oksigen dalam darah, sehingga masalah pernapasan pun terjadi. 

    Diabetes

    Pada pasien pankreatitis kronis, penyakit diabetes merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan sel penghasil insulin pada pankreas, sehingga pengelolaan gula darah pun terganggu. 

    Malnutrisi

    Baik akut maupun kronis dapat membuat pankreas menghasilkan lebih sedikit enzim yang dibutuhkan untuk memecah dan mengolah gizi dari makanan. 

    Akibatnya, Anda mungkin mengalami malnutrisi, sakit diare, dan penurunan berat badan meski makan dalam porsi dan jenis yang sama. 

    Kanker pankreas

    Peradangan pada pankreas yang dibiarkan terlalu lama merupakan faktor risiko dari perkembangan kanker pankreas.

    Diagnosis dan pengobatan

    Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini? 

    Selain pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan tambahan untuk mendiagnosis pankreatitis, seperti: 

    • tes darah untuk mendeteksi peningkatan kadar enzim pankreas, 
    • pemeriksaan feses
    • CT-scan untuk mencari empedu dan melihat tingkat peradangan pankreas, 
    • USG perut dan USG endoskopi, dan
    • MRI untuk melihat kelainan pada kantong empedu, pankreas, dan salurannya.

    Apa saja pilihan obat dan pengobatan pankreatitis?

    Cara mengobati pankreatitis, baik akut maupun kronis, perlu rawat inap di rumah sakit. Pasalnya, pankreas merupakan organ pencernaan yang penting dalam sistem pencernaan, sehingga Anda memerlukan penanganan yang tepat. 

    Di bawah ini sejumlah pengobatan radang pankreas yang biasanya direkomendasikan oleh dokter selama rawat inap berlangsung. 

    Berpuasa

    Salah satu cara mengobati pankreatitis yaitu berpuasa. Dilansir dari Mayo Clinic, Ana akan berhenti makan selama beberapa hari di rumah sakit. Hal ini bertujuan memberi waktu istirahat pada pankreas hingga pulih. 

    Bila peradangan pada pankreas sudah terkendali, Anda akan minum cairan bening dan mulai makan makanan yang hambar. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda bisa kembali ke pola makan normal. 

    Sementara itu, penyakit pencernaan yang masih berlanjut dan masih mengalami rasa sakit makan, dokter akan merekomendasikan selang makan. Dengan begitu, tubuh tetap mendapatkan kebutuhan gizi yang cukup. 

    Obat penghilang rasa sakit

    Selain berpuasa, cara mengatasi peradangan pankreas lainnya yakni menggunakan obat penghilang rasa sakit. Masalah pankreas ini dapat memicu rasa nyeri yang hebat, sehingga dokter akan memberikan obat untuk mengendalikan rasa sakit. 

    Cairan intravena (IV)

    Pada saat tubuh menggunakan energi dan cairan untuk memulihkan pankreas, Anda mungkin akan mengalami dehidrasi. Itu sebabnya, beberapa pasien akan menerima cairan ekstra melalui pembuluh darah selama dirawat di rumah sakit. 

    Operasi bedah

    Bila pankreatitis sudah terkendali, dokter akan mencoba mengobati penyebab yang mendasarinya dan salah satunya adalah operasi. Operasi dilakuan berdasarkan penyebab radang pankreas, seperti: 

    • kolangiopankreatografi retrograde endoskopik (ERCP), 
    • pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi), dan 
    • operasi pankreas. 

    Pengobatan lainnya

    Tidak hanya pilihan pengobatan di atas, cara mengatasi pankreatitis lainnya yang disarankan dokter meliputi: 

    • pemberian jenis vitamin A, D, E, dan K, 
    • suntikan vitamin B12
    • pengobatan untuk pecandu alkohol, 
    • pemakaian suplemen enzim, serta 
    • perubahan pola makan. 

    Pada dasarnya, pengobatan pankreatitis dilakukan berdasarkan tingkat keparahan gejala yang dialami masing-masing. Selalu diskusikan dengan dokter terkait cara mengobati radang pada pankreas yang terbaik untuk Anda.

    Pengobatan di rumah

    Selain mendapatkan perawatan dari dokter, mengobati pankreatitis ternyata perlu didukung oleh perubahan gaya hidup yang sehat, seperti: 

    • berhenti minum alkohol dan merokok, 
    • menjalani diet rendah lemak, 
    • minum lebih banyak air, dan
    • yoga atau meditasi untuk mengurangi rasa nyeri. 

    Normalnya, dokter akan merekomendasikan ahli gizi guna membantu merencanakan pola makan untuk pasien pankreatitis. Dengan begitu, Anda dapat menjalani diet rendah lemak dengan nilai gizi yang tinggi. 

    Bagaimana cara mencegah pankreatitis? 

    Sebenarnya, cara mencegah pankreatitis cukup mudah, yaitu dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti: 

    • hindari atau berhenti minum alkohol, 
    • berhenti merokok, 
    • pilih makanan rendah lemak yang kaya akan nutrisi dan vitamin, 
    • pertimbangkan konsumsi enzim pencernaan buatan, serta 
    • kurangi makanan dengan kandungan gula yang tinggi

    Jika mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nanda Saputri · Tanggal diperbarui 15/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan