backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Benar Mendengarkan Musik Bisa Meningkatkan Mood?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apa Benar Mendengarkan Musik Bisa Meningkatkan Mood?

    Siapa yang tidak suka mendengarkan musik? Hampir semua orang menyukainya meski dengan genre yang berbeda-beda, seperti pop, jazz, klasik, rock, atau bahkan metal. Namun, tahukah Anda bahwa musik itu dapat meningkatkan bahkan memperbaiki suasana hati (mood) seseorang? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.

    Benarkah musik dapat meningkatkan suasana hati seseorang?

    Saat senang, artinya suasana hati Anda sedang baik. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki mood, misalnya saja dengan mendengarkan musik.

    Sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Positive Psychology telah menguji efek musik pada perubahan mood seseorang.

    Studi ini menemukan bahwa orang yang mendengarkan musik ceria dapat meningkatkan suasana hati mereka.

    Kesimpulan ini dibuat berdasarkan laporan para peserta yang merasa lebih bahagia setelah mendengar musik yang ceria selama 2 minggu.

    Yuna Ferguson, salah satu anggota studi menyebutkan bahwa suasana hati yang baik berkaitan dengan kesehatan fisik yang lebih baik, pendapatan yang kebih tinggi, dan kepuasaan dalam berhubungan yang lebih besar.

    Namun, musik juga bisa menimbulkan perasaan negatif

    musik pengantar tidur

    Tak hanya memperbaiki mood, studi lain yang dilakukan oleh Durham University di Inggris dan Jyväskylä University, Finlandia justru menemukan efek sebaliknya.

    Penelitian tersebut menyebutkan bahwa musik tidak meningkatkan suasana hati.

    Pada sebagian orang, musik sedih dapat menyebabkan perasaan negatif. Jenis lagu ini dapat membangun emosi dan mengingatkan seseorang pada pengalaman sedih yang tidak terlupakan.

    Studi pada Journal of Consumer Reserach juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Para peserta cenderung lebih suka musik yang sedih ketika mereka sedang merasakan kesedihan. Contohnya, saat patah hati atau putus cinta.

    Hal ini menunjukkan bahwa pilihan musik ternyata memberikan pengaruh pada suasana hati. Bila musik yang didengarkan memiliki nuansa ceria, hati akan ikut merasa senang.

    Sedangkan apabila musik yang didengarkan memiliki irama yang melankolis, Anda juga akan ikut merasa sedih.

    Musik juga bisa digunakan untuk terapi

    manfaat musik

    Efek musik yang dapat meningkatkan suasana hati ternyata bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pengobatan, yakni terapi musik.

    American Music Therapy Association (AMTA) melaporkan bahwa terapi musik dapat digunakan untuk mengendalikan stres, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi rasa sakit.

    Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa musik juga dapat membantu mengatasi rasa sakit secara fisik.

    Salah satunya, efek musik yang mampu menenangkan dan mengurangi rasa sakit seseorang sebelum, selama, dan setelah operasi, dibanding orang tidak mendengarkan musik selama proses tersebut.

    Dilansir dari laman Health Line, Catherine Meads, PhD, dari Brusel University di Inggris menyebutkan, “Musik adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan yang aman dan murah bagi orang yang akan menjalani operasi.”

    Selain itu, musik yang dapat memperbaiki mood juga memainkan peran yang kuat dalam perawatan pasien penyakit kronis.

    Sebuah studi pada World Journal Psychiatry menemukan bahwa terapi musik dapat menjadi pengobatan efektif pada orang dengan masalah neurologis.

    Beberapa penyakit neurologis tersebut meliputi demensia, stroke, penyakit Parkinson, dan multiple sclerosis. Musik  dipercaya mengurangi stres pasien dengan penyakit tersebut.

    Stres dikaitkan dengan peningkatan peradangan pada tubuh sehingga dapat memicu atau memperparah gejala suatu penyakit.

    Saat stres berkurang, pasien dapat menjalani harinya dengan positif. Rasa cemas yang mengganggu tidur juga akan berkurang. Bila ini terus terjadi, kualitas hidup pasien akan jadi lebih baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan