backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bolehkah Minum Susu Setelah Minum Obat?

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/05/2023

Bolehkah Minum Susu Setelah Minum Obat?

Obat yang sering kali terasa pahit membuat Anda ingin segera mengonsumsi makanan atau minuman tertentu untuk menghilangkan efeknya. Lantas, bagaimana jadinya jika susu yang diminum? Bolehkah minum susu setelah minum obat? Cari tahu jawabannya di sini.

Apakah boleh minum susu setelah minum obat?

Sebenarnya minum susu setelah minum obat boleh dilakukan dan tidak berbahaya, tapi tidak dianjurkan untuk semua jenis obat.

Pasalnya, susu dapat berinteraksi dengan zat obat tertentu sehingga menghambat penyerapan obat ke dalam tubuh. Obat yang Anda minum pun tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Bahkan, studi pada jurnal Clinical Therapeutics menyebutkan bahwa interaksi antara obat tertentu dan susu dapat menyebabkan kegagalan dalam pengobatan, sehingga perlu pengobatan tambahan.

Meski demikian, seperti yang disebutkan sebelumnya, minum obat pakai susu atau minum susu setelah minum obat dibolehkan pada beberapa jenis obat lainnya.

Bahkan, pada beberapa jenis obat ini, minum susu setelah minum obat justru disarankan.

Jenis obat yang boleh diminum dengan susu

obat dicampur susu

Ada jenis obat-obatan yang dianggap aman apabila dikonsumsi dengan susu atau makanan lainnya.

Hal ini karena susu dan makanan dapat mengurangi efek samping dari obat itu sendiri, seperti iritasi lambung, maag, dan gangguan pencernaan lainnya.

Pada beberapa jenis obat, susu dan makanan yang dikonsumsi pun dapat memaksimalkan penyerapan obat ke dalam tubuh.

Anda dapat minum susu setelah minum obat atau secara bersamaan pada jenis-jenis obat berikut ini.

1. Kortikosteroid

Minum obat kortikosteroid, seperti prednisolone dan dexamethasone, dengan susu dapat membantu mencegah iritasi lambung.

Susu yang Anda konsumsi setelahnya pun dapat membantu mengembalikan kadar kalsium yang hilang sebagai efek samping dari obat. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya osteoporosis.

Bukan cuma kalsium, minum susu juga bisa membantu meningkatkan kadar kalium pada tubuh. Kalium diperlukan untuk mengatasi retensi cairan yang menjadi penyebab dari berat badan naik setelah mengonsumsi kortikosteroid.

2. Nonsteroidal anti-inflamasi (NSAID) dan aspirin

Obat nonsteroidal anti-inflamasi (NSAID) seperti diklofenak, ibuprofen, dan naproxen, serta pereda nyeri aspirin dapat memicu peradangan pada lapisan lambung (gastritis), luka, hingga perdarahan.

Untuk mencegah efek samping tersebut, Anda bisa minum NSAID dan aspirin dengan makanan atau susu. Susu juga bisa Anda minum setelah mengonsumsi obat ini.

3. Obat untuk HIV

Obat untuk HIV, seperti ritonavir dan nelfinavir, dapat dicampur dengan susu, termasuk susu cokelat, untuk kemudian diminum. Cara ini dapat membuat obat yang Anda minum terasa nikmat.

Tahukah Anda?

Minum obat HIV, seperti ritonavir, memerlukan makanan di dalam perut dan usus. Tujuannya untuk memastikan obat terserap ke dalam aliran darah dengan baik.

Obat-obatan yang tidak dianjurkan diminum dengan susu

Minum susu tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan atau setelah minum beberapa obat berikut ini.

  • Suplemen zat besi. Susu dapat mengganggu penyerapan zat besi di perut.
  • Beberapa obat antibiotik, seperti tetrasiklin, ciprofloxacin, dan levoflaxcin. Kalsium dalam susu dan produk susu dapat mencegah penyerapan obat antibiotik tersebut.
  • Obat untuk gangguan tiroid, seperti levothyroxine. Kalsium dalam susu dan produk susu, seperti keju dan yoghurt, dapat memengaruhi cara obat diserap ke dalam tubuh.

Mungkin masih ada beberapa obat lain yang dapat berinteraksi dengan susu. Jadi, selalu konsultasikan kepada dokter atau apoteker sebelum minum obat jenis apa pun.

Tujuannya memastikan agar obat yang Anda minum dapat bekerja secara optimal.

Hal yang harus diperhatikan jika ingin minum susu setelah minum obat

obat mengganggu kesuburan

Sebaiknya Anda minum obat bersama dengan air putih. Pasalnya, air putih tidak berikatan dengan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan obat itu sendiri.

Apabila Anda ingin minum susu setelah minum obat, berikanlah jeda setidaknya 3—4 jam dari waktu terakhir minum obat.

Dengan begitu, proses penyerapan obat dalam tubuh tak terhambat dan Anda bisa mendapatkan manfaat yang optimal dari obat tersebut.

Selain itu, penting bagi Anda untuk selalu membaca aturan pakai obat yang biasanya tertera pada label kemasan dengan teliti, terutama jika Anda minum obat tanpa resep dokter.

Bila di label kemasan terdapat kata-kata “take it with food or milk“, berarti obat tersebut bisa diminum bersama dengan susu.

Namun bila ada kata-kata “take it with empty stomach” atau terdapat informasi interaksi dengan susu, maka konsumsi antara susu dan obat perlu diberi jeda 3—4 jam.

Minum obat tak sesuai aturan pakai justru dapat membuat kondisi Anda bertambah parah atau menimbulkan masalah lainnya.

Tanyakan pada apoteker atau dokter jika Anda bingung atau khawatir tentang obat yang akan Anda minum.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/05/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan