backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengapa Seseorang Bisa Mudah Geli Saat Disentuh, Sedangkan Orang Lain Tidak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 18/02/2021

    Mengapa Seseorang Bisa Mudah Geli Saat Disentuh, Sedangkan Orang Lain Tidak?

    Pernahkah Anda tidak sengaja menyentuh bagian tubuh tertentu seseorang dan ia merasakan geli yang tidak biasa? Mengapa ada orang yang merasa geli saat disentuh sedikit saja, tapi ada juga yang tahan geli meski sudah digelitiki?

    Penyebab tubuh merasa geli saat disentuh atau digelitiki

    Sebagian orang merasa geli berlebihan jika bagian tubuhnya disentuh, meski bukan disengaja untuk membuatnya merasa geli. Untuk mengungkap hal ini, ahli saraf David J. Linden, yang juga seorang profesor di Johns Hopkins University School of Medicine menjelaskan, pada dasarnya rasa geli adalah pertahanan pertama terhadap serangan.

    Ia mencontohkan bahwa pada bagian telapak kaki semua orang cenderung merasakan geli jika diraba. Namun, di bagian kulit lainnya, rasa geli yang muncul ketika diraba merupakan reflek mekanisme tubuh untuk melawan serangan yang dipicu oleh serangga atau binatang lain yang mungkin menggerayangi tubuh Anda.

    Gatal dan merasa geli adalah efek serupa yang menuntut respon fisik langsung. Anda bisa menganggap hal itu sebagai petunjuk agar tidak terjadi serangan lanjut.

    Namun, hal ini tidak berlaku jika serangan berasal dari diri sendiri. Ia mencontohkan, ketika tangan Anda menggerayangi bagian tubuh yang rentan terhadap geli, maka tidak ada perasaan menggelitik yang muncul.

    Berbeda jika orang lain atau binatang yang melakukannya kepada Anda. Secara reflek otak akan mengatur untuk menimbulkan sensasi geli. Sedangkan pada mereka yang lanjut usia, Linden mengatakan sensasi geli akan berkurang.

    Ia pun mengatakan bahwa setiap bertambahnya usia, seseorang kehilangan sekitar satu persen dari ujung saraf kulit yang berperan mengatur rasa geli. Tapi kehilangan ujung saraf tidak sepenuhnya menyebabkan rasa geli berkurang.

    Namun, apa alasan tidak merasa geli jika menggelitiki diri sendiri?

    Merasa geli saat disentuh dan tidak geli saat menggelitik diri sendiri, maka kawabannya terletak pada area otak yang disebut otak kecil atau cerebellum, yang terlibat dalam pemantauan gerakan.

    Studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas College London menunjukkan bahwa cerebellum dapat memprediksi sensasi yang ditimbulkan oleh gerakan Anda sendiri, tetapi tidak jika gerakan itu dilakukan oleh orang lain.

    Sarah-Jayne Blakemore, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut mengungkapkan bahwa ketika Anda mencoba menggelitik diri sendiri, cerebellum memprediksi sensasi yang akan ditimbulkan, dan prediksi tersebut digunakan untuk membatalkan respon dari daerah otak lainnya.

    Ia menjelaskan, ada dua area otak yang terlibat dalam memproses perasaan ketika Anda digelitik, yaitu korteks somatosensori yang memproses sentuhan dan korteks singulat anterior yang memproses informasi yang menyenangkan (perasaan nyaman). Kedua area ini kurang aktif saat seseorang menggelitik dirinya sendiri, dibanding saat ia digelitik oleh orang lain.

    Studi lebih lanjut menemukan, Anda bisa menggelitik diri sendiri dan merasakan sensasi lumrah seperti digelitik orang lain dengan bantuan robot yang dikendalikan dengan remote.

    Ketika Anda menekan tombol pada remote, robot akan memberikan jeda selama sepersekian detik sebelum menggelitik tubuh Anda. Semakin lama jedanya, semakin geli pula rasanya.

    Lantas, apakah normal jika cepat merasa geli ketika disentuh?

    Ada sebagian orang yang memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dari orang lain sehingga bisa membuat mereka merasa geli saat baru disentuh.

    Sementara itu, ada pula orang yang memiliki tingkat sensitifitas yang rendah. Hal itu membuat saat mereka disentuh atau digelitiki, mereka justru hanya merasa tidak nyaman.

    Hal yang menarik adalah, rasa geli bisa dibedakan menjadi dua tipe. Yang pertama adalah knismesis atau rasa geli yang cenderung ringan layaknya ada bulu yang disentuhkan pada kulit. Biasanya, rasa geli ini bisa Anda lakukan pada diri sendiri.

    Sementara itu, rasa geli lainnya adalah gargalesis yang cenderung lebih agresif dimana saat bagian tubuh yang sensitif digelitiki. Pada kondisi ini, Anda bisa tertawa lepas hingga kehabisan napas.

    Ahli kesehatan menyebutkan jika saat ujung saraf pada bawah kulit terstimulasi oleh sentuhan, maka korteks akan segera menganalisa sentuhan tersebut dan mengirimnya ke dua bagian otak yang akan memberikan sinyal untuk tertawa dan merasa senang. Jadi, jika Anda termasuk orang yang merasa geli saat disentuh, jangan khawatir, ini adalah hal yang normal.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 18/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan