backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Mencabut Uban Malah Membuatnya Tambah Banyak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 17/10/2022

    Benarkah Mencabut Uban Malah Membuatnya Tambah Banyak?

    Bagi Anda yang memiliki rambut beruban, mungkin sering muncul keinginan untuk mencabut uban yang tak bisa ditahan. Padahal, beberapa orang percaya bahwa mencabut uban justru membuat uban bertambah banyak. Benarkah demikian?

    Apakah uban boleh dicabut atau tidak?

    Saat melihat rambut uban mulai tumbuh beberapa helai, Anda mungkin ingin mencabut uban tersebut agar tak mengganggu penampilan.

    Namun, mencabut rambut beruban sebenarnya tidak disarankan. 

    Pasalnya, mencabut rambut putih ini tidak dapat mencegah tumbuhnya uban, tapi justru bisa merusak folikel rambut pada struktur kulit Anda.

    Selain itu, kebiasaan tersebut ternyata bukan menghilangkan rambut beruban sepenuhnya, melainkan merangsang pertumbuhan uban baru. 

    Seiring bertambahnya usia, sel pigmen pada folikel rambut akan memproduksi lebih sedikit pigmen (pewarna rambut alami) atau disebut juga melanin.

    Akibatnya, setiap helai rambut tidak lagi mengandung melanin sebanyak ketika Anda muda.  

    Alhasil, warna rambut menjadi lebih transparan seperti abu-abu, perak, atau putih, ketika kembali tumbuh. 

    Hal inilah yang menjadi penyebab rambut beruban atau tampak putih keabu-abuan. 

    Tak perlu khawatir, rambut beruban termasuk mekanisme pertumbuhan rambut yang wajar di usia lanjut.

    Jika mencabut uban apakah tambah banyak?

    rambut beruban tak hanya di kepala

    Salah satu mitos tentang uban yang sering beredar di masyarakat adalah uban dicabut malah membuatnya tambah banyak.

    Hal ini tidak benar karena pertumbuhan rambut uban akan tetap terjadi seperti biasa.

    Namun, menurut dr. Shaskank Kraleti dari University of Arkansas for Medical Science, mencabut uban sangat tidak disarankan. 

    Alih-alih mencegah tumbuhnya uban, mencabut rambut dapat menyebabkan trauma folikel rambut. 

    Trauma yang dilakukan berulang pada setiap folikel dapat memicu infeksi, pembentukan bekas luka, hingga kebotakan

    Bila Anda merasa ingin melenyapkan uban pada rambut, cobalah untuk memotong rambut dengan hati-hati atau mewarnai rambut dengan produk yang cocok dengan jenis rambut Anda. 

    Meski tidak dapat menghilangkan warna sepenuhnya, cara ini setidaknya bisa menyamarkan uban dengan warna rambut lainnya untuk sementara.

    Efek mencabut uban

    Bukan tanpa alasan mengapa Anda tidak disarankan untuk mencabut rambut beruban.

    Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan masalah kulit dan efek negatif lainnya pada rambut Anda seperti pada penjelasan berikut ini.

    1. Menyebabkan rambut tumbuh ke dalam

    Rambut tumbuh ke dalam atau ingrown hair adalah kondisi rambut yang tumbuhnya mengarah ke dalam kulit, bukan ke luar sebagaimana mestinya.

    Ingrown hair umumnya disebabkan oleh kesalahan saat mencukur atau mencabut rambut dengan sangat kencang, termasuk jika Anda mencabut rambut beruban.

    Meski tidak berbahaya, kondisi ini juga dapat menimbulkan peradangan, nyeri, hingga benjolan kecil yang mirip jerawat.

    2. Folikulitis

    rambut beruban

    Salah satu masalah kulit kepala yang bisa diakibatkan oleh kebiasaan mencabut uban adalah folikulitis.

    Bila Anda mencukur rambut terlalu dekat atau mencabut uban dengan kencang, folikel rambut akan terluka.

    Selanjutnya, folikel rambut yang terluka ini mengalami peradangan yang ditandai dengan benjolan merah kecil dan memiliki ujung putih berisi nanah.

    Walau cenderung tidak berbahaya, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman karena folikulitis dapat menyebabkan nyeri dan gatal.

    3. Gangguan pertumbuhan rambut

    Seperti yang telah Anda ketahui, mencabut rambut beruban berkali-kali dapat merusak folikel rambut Anda.

    Kerusakan yang terus-menerus ini tentu akan mengganggu pertumbuhan rambut karena folikel merupakan tempat tumbuhnya rambut.

    Hal ini tak hanya terjadi saat Anda mencabut uban, tetapi juga saat Anda terlalu sering mencabut rambut normal.

    Menurut International Journal of Trichology (2018), kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang mengalami trikotilomania, yaitu gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang mencabut rambut terus-menerus untuk melepas stres.

    Fakta rambut uban

    Rambut uban biasanya dimiliki oleh orang yang berusia lanjut. Namun, uban juga bisa tumbuh pada orang berusia muda, ini disebut dengan uban prematur.

    4. Kebotakan

    Selanjutnya, efek yang mungkin terjadi pada Anda adalah kebotakan.

    Folikel rambut yang rusak akan mengganggu pertumbuhan rambut berikutnya atau menyebabkan kerontokan rambut.

    Tak hanya itu, di usia lanjut, folikel rambut rusak bahkan mungkin tidak dapat lagi menumbuhkan rambut.

    Kondisi inilah yang akan membuat rambut Anda terlihat tipis hingga terjadi kebotakan di area kepala tempat Anda mencabut uban.

    Selain itu, Anda yang mengalami trikotilomania juga akan lebih berisiko mengalami kebotakan.

    Mencabut uban tidak akan membuat uban bertambah banyak. Cara ini juga tidak akan menghilangkan uban. Pada akhirnya, uban akan kembali tumbuh.

    Hentikan kebiasaan mencabut uban karena bisa menimbulkan masalah rambut dan kulit kepala yang serius.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 17/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan