backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Kupas Serabut Putih pada Jeruk, Ini Khasiatnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 21/02/2023

    Jangan Kupas Serabut Putih pada Jeruk, Ini Khasiatnya

    Banyak yang bertanya soal serabut putih pada jeruk apa perlu dibuang atau tidak. Sebagian orang mungkin lebih memilih untuk mengupas buah ini sampai bersih karena tak suka ada serabut putih tersebut. Namun, apakah Anda sudah tahu sebenarnya apa bagian serabut putih-putih ini? Apakah sebaiknya dimakan atau lebih baik dibuang saja?

    Serabut putih di jeruk, sebaiknya dibuang atau tidak?

    Serabut putih pada jeruk mengandung berbagai kandungan nutrisi yang tidak Anda duga selama ini. Jadi, sebaiknya jangan mengupas serabut putih pada buah ini saat memakannya.

    Serabut putih jeruk adalah bagian dari kulit dalam buah jeruk. Serabut ini berfungsi sebagai pelindung dalam buah jeruk yang disebut juga dengan albedo.

    Rasa serabut ini memang tidak selezat daging buahnya, rasanya cenderung hambar. Tidak heran jika banyak orang yang akhirnya membuang hingga bersih serabutnya dari jeruk.

    Apa saja manfaat serabut putih pada jeruk?

    Ternyata ada banyak manfaat serabut putih pada jeruk yang bisa Anda dapatkan. Berikut tiga manfaat penting yang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.

    1. Sumber serat

    Serabut putih jeruk ternyata mengandung serat yang tinggi. Jeruk adalah buah yang kaya serat, tapi jika dikonsumsi dengan menghilangkan serabut putihnya serat pun akan berkurang.

    Semakin banyak mengurangi serabut ini, maka akan semakin sedikit kandungan serat dari jeruk yang Anda dapatkan. Menghilangkan serabut putih bahkan bisa mengurangi 30 persen kandungan serat pada buah ini.

    Pektin, jenis serat yang hadir dalam serabut putih buah ini mampu melancarkan sistem pencernaan. Selain melancarkan sistem pencernaan, pektin adalah serat yang ditemukan dalam buah untuk mengikat kolesterol dan trigliserida yang berlebih.

    Jika semakin banyak serabut putih yang dibuang maka semakin sedikit kandungan pektin yang didapat dan manfaatnya juga berkurang.

    2. Sumber vitamin C

    Pasti Anda sudah tahu kalau buah jeruk adalah buah yang kaya vitamin C. Nah, begitu juga dengan bagian serabut putihnya, bahkan jumlah vitamin C yang terkandung dalam serabut-serabut putih hampir sama dengan kandungan vitamin C pada buah jeruknya. Mengonsumsi daging buah jeruk bersama serabutnya akan memperkaya asupan vitamin C Anda.

    Nah, terpenuhinya kebutuhan vitamin C di dalam tubuh akan memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Vitamin C membantu menjaga kesehatan kulit dengan melawan kerusakan kulit yang disebabkan oleh matahari dan polusi.

    Vitamin C juga memiliki peranan penting untuk membantu produksi kolagen kulit sehingga dapat membantu memperbaiki tekstur kulit.

    3. Kaya antioksidan

    Ternyata, antioksidan berbentuk flavonoid jumlahnya berlimpah dalam serabut putih pada jeruk. Ada 2 jenis flavonoid yang hadir di dalam serabut putih buah ini, naringen dan hisperidin.

    Seperti layaknya antioksidan lainnya, kedua zat ini memberikan perlindungan yang kuat bagi sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda terhindar dari peradangan dan penyakit infeksi yang mengancam.

    Selain itu, naringen juga memiliki keunggulan lain sebagai zat yang dapat mengurangi lonjakan gula darah. Maka itu buah jeruk lengkap dengan serabut putihnya sangat baik khususnya untuk orang yang mengalami diabetes.

    Jenis flavonoid hisperidin juga memiliki keunggulan lain, zat ini diduga sebagai zat yang dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi dan kolesterol. Selain itu juga membantu perbaikan fungsi pembuluh darah dan mengurangi peradangan.

    Nah, dengan banyak manfaat dari serabut putih pada jeruk pasti Anda sudah mengetahui jawabannya bukan? Saat makan buah ini, sebaiknya jangan buang serabut putih tersebut hingga bersih untuk jaga keutuhan zat gizinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 21/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan