backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Nasi Ungu, Ini 7 Manfaat dan Cara Membuatnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/12/2023

Nasi Ungu, Ini 7 Manfaat dan Cara Membuatnya

Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia. Ada berbagai jenis nasi, termasuk nasi ungu. Apa bedanya dengan nasi biasa? Ketahui kandungan gizi dan sejumlah manfaat nasi ungu di sini.

Kandungan gizi nasi ungu

Nasi ungu adalah salah satu jenis nasi yang berasal dari beras ungu dan dapat ditemukan di negara-negara Asia. Beras ungu akan berwarna semakin gelap setelah dimasak, bahkan mendekati warna hitam.

Nasi dari beras ungu mengandung jumlah kalori yang mirip dengan beras putih atau beras cokelat, yaitu sekitar 356 kkal dalam takaran 100 gram. 

Namun, nasi ini memiliki beberapa perbedaan kandungan zat gizi dari jenis beras lainnya.

Seperti dikutip dari situs Food Data Central, berikut kandungan gizi dalam 100 gram beras ungu:

  • protein: 8,89 gram (g),
  • karbohidrat: 75,56 g,
  • lemak: 3,33 g,
  • serat: 2,2 g, dan
  • zat besi: 2,4 miligram (mg). 

Tak hanya itu, beras ungu juga mempunyai kandungan fitonutrien seperti flavonoid, karotenoid, dan antosianin yang memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan.

Nasi ungu termasuk sumber karbohidrat dari jenis gandum utuh seperti nasi cokelat atau nasi merah yang bebas kandungan gluten. 

Itu artinya, orang dengan penyakit celiac atau alergi gluten boleh mengonsumsi nasi jenis ini.

Selain itu, dengan kandungan berbagai zat gizi tersebut, beras ungu memiliki sejumlah manfaat lain bagi kesehatan yang sayang bila dilewatkan.

Dari mana asal beras ungu?

Warna ungu pada beras ini berasal dari kandungan antosianin yang juga memberikan manfaat kesehatan.

Manfaat nasi ungu

nasi ungu

Dengan sederet kandungan gizi yang dimiliki beras ungu, Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi nasi ini.

1. Memelihara kesehatan jantung

Nasi ungu memiliki komponen antioksidan tinggi yang didapatkan dari flavonoid dan antosianin.

Menurut jurnal Nature Communication (2019), kandungan flavonoid seperti yang ditemukan dalam beras hitam ini berkaitan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Sementara itu, kandungan pigmen ungu atau antosianin dalam beras ungu bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein).

Kadar kolesterol tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga mengonsumsi nasi ungu dapat membantu mencegah risiko ini.

2. Membantu menjaga kadar gula darah

Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa sumber makanan nabati atau berasal dari tumbuh-tumbuhan sangat bagus untuk kesehatan.

Menurut situs Cleveland Clinic, kandungan antioksidan dan zat kimia nabati (fitonutrien) dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, tak terkecuali dari beras ungu.

Kadar gula darah yang tinggi akibat fungsi insulin yang terganggu biasanya dialami oleh pasien diabetes.

Insulin sendiri berfungsi mengontrol kadar gula darah sekaligus memecah glukosa menjadi sumber energi.

3. Melancarkan sistem pencernaan

Kandungan serat yang terkandung dalam nasi ungu tidak jauh berbeda dengan beras cokelat, yaitu sekitar 2,2 mg dalam setiap 100 gram beras ungu.

Serat sendiri bermanfaat untuk membantu proses pencernaan makanan dan memelihara mikroba baik dalam usus.

Mendapatkan asupan serat yang cukup dapat membantu Anda terhindar dari sembelit atau masalah pencernaan lainnya.

Perlu Anda ketahui bahwa menjaga kesehatan sistem pencernaan berkaitan erat dengan daya tahan tubuh Anda.

4. Bersifat antikanker

Kandungan antosianin dalam beras ungu memiliki sifat antikanker yang kuat.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrients (2018) menemukan bahwa asupan makanan kaya antosianin yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko kanker kolorektal.

Selain itu, antosianin bekerja dengan mengurangi jumlah sel kanker payudara manusia, serta memperlambat pertumbuhan dan penyebarannya.

Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan potensi antosianin pada beras ungu terhadap risiko kanker tertentu.

5. Menjaga kesehatan mata

Menurut jurnal Food Chemistry (2013), beras ungu mengandung lutein dan zeaxanthin dalam jumlah tinggi. Keduanya adalah jenis karotenoid yang berhubungan dengan kesehatan mata.

Karotenoid membantu melindungi sel-sel sehat di mata Anda, terutama retina. 

Karotenoid juga bermanfaat mengurangi efek radiasi ultraviolet (UV) yang berpotensi merusak jaringan mata.

Tak hanya itu, vitamin E dan antosianin yang terkandung dalam nasi ini juga dapat mendukung kesehatan pembuluh darah di mata. Pembuluh darah yang sehat memastikan pasokan darah yang cukup ke retina, bagian mata yang penting untuk penglihatan.

6. Bebas gluten

Gluten adalah sejenis protein yang ditemukan dalam biji-bijian sereal, seperti gandum, jelai, dan gandum hitam.

Orang dengan penyakit celiac perlu menghindari gluten karena memicu respons imun dalam tubuh yang dapat merusak usus kecil.

Gluten juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung dan sakit perut, terutama pada orang dengan sensitivitas gluten atau mengalami intoleransi gluten.

Sebagai alternatif mengonsumsi biji-bijian, nasi ungu bisa jadi salah satu pilihan karbohidrat bergizi yang bebas gluten.

7. Bantu mengurangi berat badan

Mengonsumsi beras ungu bisa jadi alternatif sumber karbohidrat untuk diet karena kaya akan nutrisi dan tinggi serat.

Kandungan karbohidrat dalam nasi ungu juga cenderung lebih sedikit daripada nasi putih.

Sementara itu, asupan serat dalam beras ini dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk makan terus-menerus berkurang.

Dengan demikian, berat badan Anda pun akan terjaga dan tidak mudah mengalami peningkatan secara drastis.

Cara membuat nasi ungu

Untuk mengolah beras ungu sebenarnya tidak jauh berbeda seperti cara memasak beras lainnya.

Berikut ini cara membuat nasi ungu yang bisa Anda coba di rumah.

  1. Cuci bersih beras menggunakan air biasa sebanyak 2 – 3 kali.
  2. Tambahkan 2 gelas air untuk setiap 1 gelas beras yang akan Anda masak.
  3. Bila memasak menggunakan rice cooker, Anda hanya perlu memasukkan dan menyalakannya. Lalu, tunggu hingga nasi matang.
  4. Bila memasaknya menggunakan panci, Anda bisa mendidihkan beras dan air tadi selama kira-kira 20 menit dengan api sedang atau hingga beras menjadi nasi.
  5. Matikan api dan biarkan nasi dalam panci tertutup selama 5 menit.
  6. Setelah itu, Anda bisa menikmati nasi ungu dengan sayuran dan lauk-pauk sesuai selera.

Selain mudah diolah, nasi ungu dapat memberikan manfaat kesehatan yang sayang bila dilewatkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 10/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan