backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tidur di Lantai Sebetulnya Baik Atau Buruk Buat Kesehatan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 27/09/2023

Tidur di Lantai Sebetulnya Baik Atau Buruk Buat Kesehatan?

Saat cuaca sedang panas-panasnya, tidur di lantai bisa membuat tubuh lebih sejuk. Anda mungkin juga suka rebahan di lantai untuk meredakan rasa sakit akibat nyeri punggung. Namun katanya, berbaring di lantai bisa bikin masuk anginJadi, tidur di lantai itu sebenarnya bermanfaat atau tidak, sih, buat kesehatan?

Apakah tidur di lantai baik untuk kesehatan?

Tidur di lantai baik untuk kesehatan, seperti mendinginkan suhu tubuh, meregangkan otot punggung dan pinggang, mengatasi pegal linu, dan melancarkan aliran darah. Banyak orang sering berbaring di lantai dan tidak mengalami efek samping yang berarti. 

Namun, orang lanjut usia atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu perlu menghindari tidur di lantai karena tidak nyaman. Seiring bertambahnya usia, tubuh juga akan mudah kedinginan.

Orang dengan obesitas dan wanita hamil juga sebaiknya menghindari tiduran di lantai karena mungkin akan kesulitan untuk bagun, duduk, dan berdiri setelahnya. 

Manfaat tidur di lantai

Laki-laki tidur di lantai

Berikut ini berbagai manfaat tidur di lantai yang baik untuk kesehatan.

1. Lebih dingin tidur di lantai

Beberapa orang memilih tidur di tempat dengan suhu yang lebih dingin daripada di ruangan yang pengap.

Alih-alih menggunakan pendingin udara atau kipas angin, lantai memberikan sensasi dingin yang lebih nyaman.

Sensasi dingin ini akan membuat panas tubuh berkurang dengan cepat sehingga seseorang mungkin dapat tidur lebih nyenyak.

2. Memperbaiki postur tubuh

Tidur telentang di atas permukaan lantai yang rata dan keras dapat membantu memperbaiki keselarasan struktur tulang belakang.

Ketika Anda tidur di kasur, postur tubuh Anda cenderung ringsek masuk ke dalam mengikuti lekuk kasur, sehingga bentuk tulang belakang juga akan berubah mengikutinya.

Tidur di kasur yang yang terlalu empuk membuat tulang belakang Anda tidak mampu menopang bentuk alaminya.

3. Menyembuhkan pegal linu

Buat beberapa orang, tidur di lantai dapat menjadi cara tepat untuk meredakan pegal linu dan kaku otot, apalagi setelah duduk terlalu lama setelah seharian bekerja di kantor.

Pegal linu juga bisa terjadi jika Anda semalaman tidur di atas kasur yang kelewat empuk.

Sebab lekuk tulang belakang akan terus menekuk mengikuti bentuk kasur, akibatnya otot-otot tubuh terasa lebih kaku ketika bangun pagi.

4. Meredakan sakit punggung

Mengutip penelitian dari Journal of Chiropractic Medicine, permukaan keras lebih baik mengatasi sakit punggung daripada kasur empuk. 

Kasur yang terlalu empuk membuat tubuh mudah tenggelam ke dalam kasur. Hal ini menyebabkan postur tubuh yang buruk dan akhirnya menimbulkan nyeri punggung.

5. Melancarkan peredaran darah

Tidur di lantai ternyata juga diyakini baik untuk melancarkan peredaran darah

Ketika Anda berbaring mendatar, jantung akan lebih mudah memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Pasalnya, tidak ada hambatan gravitasi dari lekukan atau posisi tubuh yang bisa memperlambat peredaran darah.

Bahaya tidur di lantai

Bahaya tidur di lantai

Tidur di lantai tidak selalu bermanfaat untuk kesehatan. Apabila tidur terlalu lama, tidak mengubah posisi tidur, atau belum terbiasa, kebiasaan ini dapat memunculkan risiko sebagai berikut.

1. Tidur tidak nyenyak

Bagi sebagian orang yang tidak pernah terbiasa rebahan di lantai, tidur di atas permukaan lantai yang keras dan dingin dapat terasa tidak nyaman.

Rasa tidak nyaman ini bisa membuat Anda kesulitan tidur nyenyak sehingga justru terbangun makin kelelahan.

2. Bikin badan pegal

Suhu permukaan lantai lebih dingin daripada di atas kasur.

Ketika tubuh terpapar oleh suhu dingin dalam waktu yang cukup lama, jaringan tubuh akan membengkak sehingga menyebabkan ruang persendian terdesak. 

Hal ini kemudian menimbulkan rasa nyeri sendi atau sensasi pegal ngilu pada tulang Anda.

3. Masuk angin

Masuk angin alias berbagai gejala kombinasi dari maag (dispepsia) dan flu yang disebabkan oleh banyak hal.

Namun, kondisi ini rentan terjadi ketika Anda merasa kedinginan, misalnya setelah tidur bersentuhan langsung ke lantai. 

Untuk mencegahnya, sebaiknya gunakan alas tidur apa pun saat tidur di lantai pada malam hari.

4. Debu, kuman, dan serangga

Meski tampak bersih, sebenarnya di lantai terdapat banyak kuman, debu, dan mikroorganisme yang tidak bisa Anda lihat dengan mata telanjang.

Apabila Anda alergi debu atau rentan kena gigitan serangga, tidur di lantai bisa memperparah kondisi ini.

Tidur di lantai sepenuhnya  pilihan pribadi. Jika Anda memiliki masalah karena kebiasaan ini, sebaiknya pindah ke kasur yang lebih empuk.

Ringkasan

Tidur di lantai memang memiliki manfaat dan risiko yang muncul. Namun, hal ini merupakan pilihan personal. Ada orang yang nyaman berbaring di lantai karena alasan tertentu, seperti lebih dingin atau ingin mengatasi pegal linu. Ada juga yang merasa lebih nyaman tidur di kasur yang empuk.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 27/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan