Benarkah belajar matematika bisa menambah kecerdasan?
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Ryuta Kawashima berusaha membandingkan otak peserta penelitian yang bermain game dengan peserta penelitian yang mengerjakan soal matematika yang cukup mudah (misalnya penjumlahan, pengurangan, dan perkalian).
Awalnya para ahli mengira peserta yang bermain game akan memiliki otak yang lebih aktif dibanding yang mengerjakan matematika. Namun, ternyata jumlah bagian otak yang aktif saat mengerjakan matematika lebih banyak daripada saat bermain game.
Ketika Anda mengerjakan soal matematika yang mudah, area prefrontal pada otak anda akan menjadi aktif. Bagian ini berfungsi untuk belajar dan berpikir logis. Bahkan ketika Anda mengerjakan soal perkalian yang mudah (seperti 4×4), ternyata bagian otak yang berfungsi untuk berbicara juga menjadi aktif.
Ini karena secara tidak sadar otak Anda akan mengingat kembali bacaan tabel perkalian. Hal inilah yang membuat bagian otak Anda yang berfungsi untuk membaca turut menjadi aktif.
Selain itu, mengerjakan soal matematika juga dapat mengaktifkan kedua sisi pada otak Anda (sisi kiri dan kanan). Oleh karena itu, Profesor Ryuta Kawashima menganjurkan agar Anda mengerjakan soal matematika sederhana beberapa saat sebelum Anda akan mengerjakan sesuatu yang sulit. Hal ini akan membuat Anda memproses informasi dengan lebih efisien karena otak Anda sudah teraktivasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar