backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bukan Dedak, Simak Manfaat Bekatul (Rice Bran) untuk Tubuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/05/2021

    Bukan Dedak, Simak Manfaat Bekatul (Rice Bran) untuk Tubuh

    Anda pasti tidak asing dengan padi dan beras yang merupakan cikal bakal nasi putih. Namun, tidak banyak orang yang tahu kalau beras memiliki lapisan pelindung bernama bekatul. Sebenarnya, apa itu bekatul dan adakah manfaatnya bagi kesehatan?

    Bekatul dan dedak tidak sama

    jenis beras paling sehat

    Bekatul adalah lapisan yang melindungi beras, tepatnya di bagian endosperma. Sekilas, bekatul mirip dengan dedak dengan warna cokelat muda yang hampir senada. Hal inilah yang membuat banyak orang sulit membedakan antara keduanya.

    Ketika padi digiling atau ditumbuk sampai menghasilkan beras, gabah atau kulit padi akan melepaskan tiga lapisan pembungkus.

    Lapisan pertama yaitu sekam dengan ciri khas kulitnya yang paling keras dan tajam. Lapisan kedua yakni dedak sebagai limbah penggilingan padi pertama. Lapisan terakhir yang terdalam barulah bekatul atau sebutan lainnya yaitu rice bran.

    Bila diperhatikan lebih seksama, perbedaan paling mencolok di antara bekatul dan dedak ada pada teksturnya. Ketika disentuh, tekstur kulit bekatul lebih halus daripada kulit dedak.

    Kandungan nutrisi dalam bekatul (rice bran)

    Sumber: Indiamart

    Berbeda dengan dedak yang lebih sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak, bekatul bisa dimakan oleh manusia. Meski begitu, beberapa peternak hewan juga menggunakan rice bran sebagai bahan makanan hewan ternaknya.

    Bekatul termasuk bahan alami yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pangan manusia. Ini disebutkan dalam sebuah penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diterbitkan oleh Jurnal Pangan.

    Kandungan nutrisi pada rice bran-lah yang menjadi pertimbangan kuat akan anggapan tersebut. Pasalnya, per 100 gram (gr) porsi bekatul layak makan (edible grade) menyumbang nutrisi yang beragam di bawah ini.

  • Karbohidrat: 500 gr
  • Protein: 16,5 gr
  • Lemak: 21,3 gr
  • Serat: 25,3 gr
  • Vitamin B1: 3 mg
  • Vitamin B2: 0,4 mg
  • Vitamin B3: 43 mg
  • Vitamin B5: 7 mg
  • Vitamin B6: 0,49 mg
  • Zat besi: 11 mg
  • Seng (Zinc): 6,4 mg
  • Kalsium: 80 mg
  • Fosfor: 2,1 gr
  • Kalium: 1,9 gr
  • Natrium: 20,3 gr
  • Magnesium: 0,9 gr
  • Bekatul memiliki cita rasa manis khas yang lebih enak. Rasa manis dari lapisan pembungkus beras inilah yang membuat harga jualnya jauh lebih mahal ketimbang dedak.

    Berbagai manfaat bekatul bagi kesehatan

    Di bawah ini beragam khasiat dari bekatul (rice bran) untuk tubuh yang perlu Anda ketahui.

    1. Tinggi kandungan antioksidan

    memasak air beras

    Penyakit jantung koroner, kanker, dan stroke merupakan jenis penyakit yang disebabkan radikal bebas. Demi melawan efek buruknya, dibutuhkan antioksidan yang tidak hanya didapat dari dalam tubuh saja tapi juga dari makanan harian.

    Bekatul ternyata kaya senyawa antioksidan sehingga berpotensi menangkal radikal bebas.

    Tidak tanggung-tanggung, ada 8 jenis antioksidan yang terkandung di dalam rice bran yaitu flavonoid, asam fenolik, antosianin, proantosianin, tokoferol, tokotrienol, y-oryzanol, dan asam fitat.

    Uniknya, komponen pigmen warna pada beras turut memengaruhi jumlah antioksidan pada  rice bran. Jenis beras dengan pigmen warna merah dan hitam dipercaya mengandung kadar antioksidan lebih tinggi ketimbang beras putih (non-pigmen).

    2. Menurunkan kolesterol tinggi

    tes kolesterol

    Rice bran dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Ini berkat senyawa antioksidan gamma oryzanol atau y-oryzanol pada bekatul.

    Pada hewan percobaan yang mengalami obesitas dan displidemia, kadar lemak tubuh yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan mengembalikan jumlah trigliserida, kolesterol “jahat’ LDL, dan total kolesterol ke dalam kadar normal.

    Kandungan gamma oryzanol-nya membantu meningkatkan kolesterol “baik’ HDL. Lebih dari itu, pemberian suplementasi rice bran pada asupan harian diyakini mampu menurunkan berat badan sekaligus menjaga kadar kolesterol dan trigliserida.

    Meski begitu rice bran tetap meningkatkan kadar HDL tanpa mengubah kadar gula darah hewan percobaan tersebut. Bekatul dalam beras non-pigmen (beras putih) dinilai lebih efektif untuk menyeimbangkan kadar kolesterol daripada beras berpigmen.

    3. Mencegah serangan kanker

    jenis kanker

    Ada berbagai jenis kanker yang bisa menyerang manusia, seperti kanker darah, kanker ovarium, dan kanker kulit. Usut punya usut, lapisan pembungkus beras ini dapat membantu menurunkan risiko serangan berbagai jenis kanker.

    Kesimpulan tersebut diperoleh berkat tingginya komponen bioaktif serta serat pangan pada rice bran. Contoh, senyawa peptida dan tokotrienol yang ada pada bekatul diduga memiliki peran utama untuk mencegah perkembangan kanker hati.

    Pada hewan percobaan dengan kanker kulit stadium 2, pemberian suplementasi senyawa cycloartenol ferulate yang diekstrak dari rice bran juga diyakini mampu menghambat respons peradangan yang terkait dengan perkembangan penyakit tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan