backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

8 Manfaat Bawang Dayak, Plus Efek Samping dan Cara Konsumsi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 09/05/2023

8 Manfaat Bawang Dayak, Plus Efek Samping dan Cara Konsumsi

Selain dikenal sebagai penyedap rasa alami, bawang dayak telah digunakan sebagai obat tradisional sejak puluhan tahun silam. Lantas, apa kandungan gizi dan manfaat dari bawang berwarna merah ini? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa itu bawang dayak?

Nama bawang dayak berasal dari Suku Dayak di Pulau Kalimantan. Bawang dayak punya nama lain, seperti bawang berlian, bawang sabrang, dan bawang tiwai, dengan nama latin Eleutherine palmifolia (L.) Merr atau Eleutherine bulbosa Mill. 

Bentuk bawang dayak tidak berbeda jauh dari bawang merah biasa, tapi ukuran umbinya lebih kecil, warna merahnya lebih menyala, dan permukaan kulitnya lebih licin.

Selain bermanfaat sebagai rempah, bawang ini bisa digunakan sebagai obat tradisional.

Penelitian mengenai bawang tiwai masih sangat terbatas, mengingat bawang ini tidak tumbuh dengan mudah di berbagai belahan dunia.

Bawang Dayak mengandung berbagai senyawa khas tanaman atau fitonutrien memberikan manfaat bagi kesehatan, di antaranya:

  • naphthalene,
  • anthraquinone,
  • naphthoquinone,
  • eleutherinoside A,
  • eleutherin,
  • eleutherol,
  • fenolik,
  • isoeleutherol, dan
  • flavonoid.

Manfaat bawang dayak untuk kesehatan

Bawang Dayak atau Bawang Sabrang

Perlu diketahui, penelitian medis masih sangat terbatas. Berikut beberapa potensi khasiat bawang sabrang.

1. Mengatasi infeksi

Penelitian pada jurnal Tropical Life Sciences Research (2018) melaporkan bawang dayak kaya akan antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, steroid, dan tannin.

Kandungan tersebut berpotensi melawan bakteri Staphylococcus aureus (MRSA), B. cereus, Shigella sp., dan Pseudomonas aeruginosa.

Staph dan MRSA dapat menyebabkan banyak penyakit mulai dari infeksi kulit, sepsis, pneumonia, hingga infeksi darah. 

Pseudomonas aeruginosa adalah penyebab infeksi saluran kencing, pneumonia, dan infeksi ginjal. Sementara itu, Shigella sp. adalah bakteri penyebab infeksi shigellosis dan disentri

2. Meningkatkan kepadatan tulang

Penelitian terbitan Pharmacognosy Journal (2018) menemukan bahwa pemberian ekstrak bawang sabrang dalam dosis tinggi (18 mg/200 g) selama 21 hari meningkatkan kadar kalsium tulang, massa tulang, dan panjang tulang.

Meski begitu, hasil penelitian ini masih terbatas pada tikus lab setelah pengangkatan indung telur untuk menghentikan produksi estrogen.

Perempuan usia menopause berisiko mengalami osteoporosis. Pasalnya, menopause menurunkan kadar hormon seksual estrogen yang juga memperkuat tulang.

Meski demikian, masih butuh lebih banyak lagi riset sains mendalam terkait khasiat bawang dayak yang satu ini.

3. Mengatasi gejala mengganggu pada menopause

Penelitian pada Online Journal of Biological Sciences melaporkan bahwa bawang dayak mengandung senyawa eleutherinol mengikat reseptor estrogen alfa (ERα).

Cara kerja ini meningkatkan kadar estrogen yang mirip dengan obat tamoxifen, tetapi tanpa efek samping penebalan dinding rahim yang meningkatkan risiko kanker rahim

Perlu diingat, penelitian ini baru diteliti pada tikus yang sudah melakukan prosedur pengangkatan indung telur (ovariektomi). 

4. Menurunkan kadar kolesterol

Masih dari penelitian yang sama dengan sebelumnya, hasil studi juga menunjukkan bahwa kadar kolesterol jahat (LDL) dan lemak dalam darah (trigliserida) menurun karena bawang dayak.

Peningkatan lemak darah dan trigliserida disebabkan kadar estrogen tubuh meningkat. 

Estrogen ternyata juga bisa mengontrol kadar kolesterol jahat dan lemak dalam darah. Bila hormon ini berkurang, kadar keduanya bisa naik dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lagi-lagi, penelitian ini dilakukan pada tikus, bukan uji coba langsung pada orang menopause. Jadi, bawang dayak bukan satu-satunya obat untuk penyakit jantung.

5. Menurunkan risiko diabetes

Bawang sabrang mengandung senyawa bernama eleutherinoside A yang membantu menghambat penyerapan karbohidrat di dalam usus besar. 

Efek tersebut bisa menghambat pelepasan glukosa yang bisa meningkatkan gula darah. Hal ini baik untuk kondisi gula darah tinggi. 

Selain itu, jenis bawang ini berpotensi meningkatkan penyerapan gula dari dalam darah ke dalam otot dan liver. Jadi, gula darah pun terkendali.

Namun, penelitian ini baru diuji di laboratorium, bukan konsumsi langsung bawang tiwai pada manusia.

6. Menangkal radikal bebas

Bawang dayak mengandung berbagai senyawa yang bersifat antioksidan, seperti flavonoid dan fenolik yang mengurangi radikal bebas di dalam tubuh.

Radikal bebas berasal dari paparan luar, seperti asap rokok, radiasi, alkohol, dan polusi.

Jika dibiarkan begitu saja, radikal bebas bisa merusak sel hingga DNA sehingga meningkatkan berbagai penyakit menahun.

Namun, manfaat ini tidak menjadikan bawang dayak sebagai obat dari segala penyakit kronis.

7. Membantu pengobatan malaria

Bawang sabrang mengandung berbagai senyawa aktif yang membantu mengatasi malaria, yaitu naphthaquinone, eleutherin, dan isoeleutherin

Ketiganya berpotensi merusak parasit pemicu malaria yang menular dari gigitan nyamuk Anopheles, yaitu Plasmodium.

Namun, penelitian ini baru diuji secara in silico atau simulasi di dalam komputer.

8. Mengurangi radang sendi

Sebuah studi terbitan Natural Product Communications (2018) menemukan bahwa ekstrak bawang berlian bisa mengurangi pembengkakan dan kemerahan pada sendi tikus setelah diberikan selama 10 hari. 

Dosis ekstrak yang diberikan sebanyak 1000 mg/kg per hari. Manfaat bawang dayak bisa mengurangi senyawa tubuh pemicu peradangan, yaitu sitokin.

Tidak ada efek samping yang terlihat pada uji coba ini. Akan tetapi, manfaat ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Efek samping bawang dayak

Meski ada berbagai potensi khasiat, Anda tetap perlu waspada dengan efek samping bawang ini.

1. Reaksi alergi

Jika Anda punya alergi bawang putih atau bawang merah, kemungkinan besar Anda juga memiliki alergi dengan bawang ini.

Gejala bisa timbul akibat memakan atau menyentuhnya. Berikut gejala reaksi alergi yang perlu diwaspadai.

  • Hidung meler atau bersin-bersin.
  • Nyeri di sekitar pipi, mata, atau dahi.
  • Batuk, mengi, sesak napas.
  • Kulit gatal, kemerahan, dan bentol-bentol.
  • Diare.

2. Iritasi pada kulit

Mengoleskan bawang berlian langsung ke kulit bisa menyebabkan iritasi, sensasi tersengat, bahkan melepuh. 

Hal ini disebabkan bawang mengandung senyawa pemicu iritasi, yaitu thiopropanal sulfoxide dan diallyl disulfide

Untuk itu, sebaiknya Anda tidak langsung membubuhkan bawang ke permukaan kulit.

Waspadai anafilaksis

Segera ke rumah sakit bila melihat atau mengalami gejala berikut setelah menggunakan bawang dayak.
  • Kulit kemerahan, gatal, dan timbul tonjolan atau kulit pucat.
  • Pembengkakan pada tenggorokan, lidah, dan bibir.
  • Mengi dan sesak napas.
  • Detak jantung cepat dan lemah.
  • Pusing atau pingsan.
  • Mual, muntah, atau diare terus-menerus.

Cara mengonsumsi bawang Dayak

manfaat kandungan khasiat bawang dayak

Jika ingin mendapatkan manfaatnya, Anda bisa menikmati bawang ini dengan cara diolah sebagai acar, manisan, hingga sebagai bumbu masak.

Anda juga bisa mengeringkan dan menghaluskan bawangnya sampai menjadi bubuk. Lalu, campur ke makanan atau diseduh sebagai minuman hangat.

Bawang dayak kaya zat gizi yang memberikan potensi khasiat untuk kesehatan. Namun, tanaman ini bukanlah satu-satunya obat berbagai macam penyakit sebab penelitian manfaatnya pun masih terbatas.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 09/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan