backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Katanya, Makan Kol Kebanyakan Bikin Bau Badan, Apa Benar?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Katanya, Makan Kol Kebanyakan Bikin Bau Badan, Apa Benar?

    Selain makan sayuran seperti petai dan jengkol yang menimbulkan bau mulut, makan kol juga disebut-sebut bisa menyebabkan bau badan. Namun, apakah benar anggapan bahwa makan kol bikin bau badan?

    Jika ya, bagaimana bisa makanan memengaruhi aroma tubuh? Lalu, apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk mengatasinya? Yuk, simak jawabannya di sini!

    Benarkah makan kol bisa bikin bau badan jadi lebih buruk?

    kubis

    Setiap orang tentunya punya bau badan. Namun ternyata, ada beberapa makanan tertentu yang dapat memengaruhi aroma tubuh.

    Banyak orang yang bilang bahwa kebanyakan makan kol bikin bau badan tidak sedap. Ternyata hal ini benar, lho!

    Pasalnya, makanan yang kita konsumsi dapat berpengaruh terhadap aroma cairan yang dihasilkan oleh tubuh, termasuk keringat. 

    Melansir Cleveland Clinic, sejumlah makanan seperti bawang, daging merah, ikan, asparagus, dan sayuran dengan kandungan sulfur tinggi seperti brokoli, kembang kol, dan kol dapat menyebabkan bau badan Anda semakin buruk.

    Sulfur merupakan bahan kimia yang memiliki bau seperti telur busuk.

    Jadi, saat Anda makan makanan yang mengandung sulfur, zat ini bisa masuk ke peredaran darah dan terserap oleh tubuh.

    Sulfur yang terdapat pada kol inilah yang kemudian bikin bau badan Anda semakin menyengat, mulai dari bau mulut, bau air kencing, hingga bau keringat.

    Apalagi bila Anda berkeringat cukup banyak, misalnya saat berolahraga atau berada di tempat yang panas, bakteri yang terdapat pada keringat yang mengandung sulfur dapat memperburuk aroma tubuh Anda.

    Sebenarnya, zat sulfur bisa hilang dengan sendirinya melalui proses metabolisme tubuh.

    Namun, proses ini memakan waktu yang berbeda-beda pada setiap orang, bisa mencapai dua hari atau lebih.

    Beberapa orang mungkin memerlukan waktu yang cukup lama hingga sulfur dalam keringatnya benar-benar menghilang.

    Akibatnya, bau badannya menjadi lebih buruk dari biasanya. Ini juga tergantung dari seberapa banyak zat sulfur yang Anda konsumsi.

    Bila Anda makan kol dalam jumlah yang banyak, tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama agar aroma sulfurnya hilang dari tubuh Anda.

    Haruskah berhenti makan kol agar tidak bau badan?

    Meskipun makan kol bisa bikin bau badan, tapi jangan sampai hal ini membuat Anda enggan untuk memakan sayuran yang satu ini.

    Pasalnya, kol mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh, terutama kandungan sulforaphane yang diperoleh dari sayuran bersulfur tinggi.

    Mengutip situs Nutrition Facts, sulforaphane menawarkan sejumlah manfaat seperti:

    • mencegah kerusakan DNA sel,
    • mencegah penyebaran sel kanker,
    • membantu melawan bakteri patogen dan polutan,
    • membantu mencegah penyakit limfoma,
    • meningkatkan kemampuan liver dalam detoksifikasi (menetralkan racun di tubuh),
    • mengurangi risiko kanker prostat,
    • menjaga kesehatan otak,
    • mempertajam penglihatan,
    • mengurangi peradangan dan alergi,
    • mengontrol gula darah pada diabetes tipe 2, serta
    • membantu penanganan orang dengan autisme.

    Selain manfaat yang disebutkan di atas, kol juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

    Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga Anda dapat terhindar dari risiko penyakit kardiovaskuler.

    Tips makan kol agar tidak menyebabkan bau badan

    cara menghilangkan bau badan

    Agar tetap bisa memperoleh sejumlah manfaat yang ditawarkan oleh kol, cobalah tips-tips makan kol berikut agar tidak bikin bau badan.

    • Hindari makan kol berlebihan, makan secukupnya saja misalnya di satu waktu makan.
    • Hindari menyajikan kol bersama dengan sayuran tinggi sulfur lainnya seperti brokoli dan kembang kol.
    • Hindari menambahkan banyak bumbu bersulfur tinggi lainnya saat memasak kol seperti bawang putih dan bawang merah.
    • Kombinasikan kol dengan sayuran lain yang rendah sulfur seperti terong, selada, dan wortel. Misalnya kol disajikan saat siang, lalu sayuran rendah sulfur saat malam.
    • Cobalah memasak kol dengan bumbu-bumbu yang rendah sulfur seperti jintan, thyme, marjoram, basil, dan peterseli.

    Untuk membantu mengurangi bau badan akibat makan kol, Anda juga bisa mengonsumsi susu. 

    Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Food Science, susu dapat membantu memecah alil metil sulfida, senyawa berbau busuk yang dihasilkan oleh sulfur, dengan lebih cepat.

    Disarankan untuk memilih susu full fat karena manfaatnya untuk mengatasi bau badan lebih efektif daripada susu rendah lemak.

    Selain itu, untuk mengatasi kol yang bikin bau badan cobalah mandi dengan lebih cermat untuk menyingkirkan bakteri yang semakin memperparah aroma tubuh Anda.

    Gunakan deodoran sehabis mandi karena ia mampu mengurangi produksi keringat berlebih sehingga dapat mencegah Anda dari bau badan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan