backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Lopografi, Pemeriksaan Usus Besar Dengan Teknik Rontgen

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. William · Tanggal diperbarui 18/09/2020

    Mengenal Lopografi, Pemeriksaan Usus Besar Dengan Teknik Rontgen

    Istilah rontgen sudah lama dikenal dalam masyarakat, baik pada kalangan medis maupun masyarakat umum. Asal mula teknik rontgen yang memanfaatkan sinar-X sendiri sudah dikembangkan lebih dari seratus tahun lalu. Anda mungkin langsung teringat dengan scan paru atau tulang ketika mendengar istilah rontgen.

    Seiring dengan perkembangan zaman serta makin majunya teknologi kedokteran, metode ini juga semakin bervariasi. Oleh karena itu, muncul pula berbagai istilah baru hasil perkembangan teknik rontgen, salah satunya adalah lopografi. Istilah ini memang jarang didengar, termasuk pada kalangan tenaga kesehatan sendiri. Sebenarnya, apa itu lopografi dan apa tujuan dari prosedur medis yang satu ini? Tenang, berikut sudah kami sediakan jawabannya untuk Anda.

    Apa itu lopografi?

    Lopografi adalah teknik pemeriksaan usus besar manusia, terutama bagian akhir usus besar, dengan menggunakan kontras yang dimasukkan dari lubang buatan di perut. Sinar-X kemudian akan menangkap gambar usus sehingga situasi usus besar dapat diamati.

    Tujuan pemeriksaan ini adalah menemukan kelainan-kelainan pada dinding maupun rongga usus besar. Biasanya dokter merekomendasikan pemeriksaan ini bila dokter mencurigai kondisi seperti polip, tumor, maupun kelainan bawaan tertentu.

    Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh pasien?

    Lopografi tidak bisa dilakukan tanpa perencanaan atau mendadak. Tujuan dilakukannya persiapan pasien adalah agar kotoran dalam usus besar tidak terlalu banyak dan menumpuk, sehingga tidak akan mengganggu pemeriksaan. Beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan dilakukan antara lain:

    1. Pengaturan jenis makanan pasien

    Beberapa hari sebelum pemeriksaan, pasien akan diatur jenis makanannya. Pasien akan diwajibkan makan makanan yang lunak serta rendah lemak agar menghindari terjadinya gumpalan atau bongkahan feses di usus besar.

    2. Minum cairan yang banyak

    Cairan yang banyak dalam saluran cerna akan mempermudah keluarnya feses dari usus. Selain itu, air juga dapat menjaga konsistensi feses agar tetap lunak.

    3. Pemberian obat pencahar

    Apabila diperlukan, biasanya dokter akan memberikan obat pencahar pada pasien dengan tujuan mengeluarkan sisa-sisa kotoran atau feses dari usus besar sehingga pemeriksaan dapat berjalan dengan optimal dan hasilnya akurat.

    Persiapan alat dan bahan

    Bersamaan dengan optimalisasi kondisi pasien, tim medis di rumah sakit juga akan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pemeriksaan rontgen usus besar ini.

    Alat

    • Mesin sinar-X
    • Kaset sinar-X
    • Celemek atau baju khusus tindakan
    • Sarung tangan
    • Wadah
    • Plester

    Bahan

    • Selang kateter
    • Media kontras (barium)
    • Air hangat
    • Jelly untuk membaca rontgen

    Seperti apa proses pemeriksaannya?

    Setelah semua persiapan tadi dilakukan, maka pasien akan difoto rontgen pertama kali untuk mengevaluasi apakah kondisi usus besar sudah optimal atau masih banyak terdapat kotoran. Apabila sudah optimal, maka kontras barium akan dimasukkan melalui lubang buatan kecil dari dinding perut sehingga zat tersebut memenuhi bagian ujung usus besar.

    Prosedur akan dilanjutkan dengan mengambil beberapa gambar berikutnya, di mana saat ini usus besar sudah dipenuhi dengan cairan barium. Seri gambar ini berguna untuk mengevaluasi apakah terdapat massa atau kelainan lain pada daerah tersebut. Pasien akan diminta berganti-ganti posisi agar seluruh segmen usus dapat tertangkap oleh mesin rontgen.

    Jangan khawatir, biasanya setelah menjalani pemeriksaan ini Anda tidak akan mengalami efek samping apa pun dan tidak perlu rawat inap (kecuali jika Anda punya kondisi khusus atau memang diminta oleh dokter untuk rawat inap).

    Lopografi ini dapat menjadi pemeriksaan awal sebelum tindakan selanjutnya seperti biopsi atau metode pencitraan lain, apabila memang diperlukan.

    Saat ini, lopografi tampaknya semakin ditinggalkan penggunaannya oleh tenaga medis. Hal ini terjadi karena semakin majunya teknologi kedokteran, salah satunya dengan munculnya kolonoskopi. Dengan memasukkan selang beserta kamera langsung ke dalam usus besar manusia, kolonoskopi dapat menghasilkan situasi live dalam rongga usus serta lebih nyaman untuk pasien.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh dr. William · Tanggal diperbarui 18/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan