backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Ketombe Parah Bikin Rambut Rontok, Kok Bisa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/06/2021

    Ketombe Parah Bikin Rambut Rontok, Kok Bisa?

    Berbagai merek sampo mengklaim dapat menghilangkan masalah kulit kepala Anda dengan cepat, tapi ketombe tetap sulit dituntaskan. Bila terus dibiarkan, ketombe parah dapat mengakibatkan kerontokan.

    Guna menghindari kerusakan rambut lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Ketombe parah bisa sebabkan rambut rontok

    Pembentukan ketombe berawal dari lapisan sel kulit mati yang terdapat pada kulit kepala. Lapisan sel kulit mati ini mengelupas, membentuk serpihan, kemudian tersebar di antara rambut dan menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala Anda.

    Rasa gatal akan memicu Anda untuk menggaruk. Kebiasaan menggaruk secara terus-menerus kemudian menimbulkan gesekan dan merusak akar rambut. Akibatnya, akar rambut menjadi lemah dan rambut Anda mulai rontok.

    Ketombe parah memang tidak secara langsung menjadi penyebab rambut rontok, tapi keduanya saling berkaitan.

    Masalah ketombe dan rambut rontok Anda bahkan bisa menjadi lebih buruk bila Anda memiliki penyakit kulit dermatitis. Pasalnya, dermatitis dapat menyebabkan timbulnya ketombe sekaligus kerontokan rambut pada saat yang sama.

    Cara mencegah rambut rontok akibat ketombe parah

    Masalah ketombe memang bisa berdampak pada kesehatan dan penampilan rambut. Tapi, tenang, tips berikut dapat membantu Anda menyelamatkan rambut dari kerontokan akibat ketombe parah.

    1. Menggunakan sampo antiketombe

    Beberapa jenis sampo telah diformulasikan untuk melawan ketombe yang membandel. Pilihlah sampo anti-ketombe yang mengandung asam salisilat, ketoconazole, pyrinthione zinc, atau selenium sulfide.

    Bahan-bahan terssebut dapat membantu membasmi kuman yang menjadi penyebabnya. Anda dapat menghentikan penggunaan sampo khusus ini bila kondisi kulit kepala sudah mulai membaik.

    2. Jaga kelembapan kulit kepala Anda

    Kelembapan kulit kepala berpengaruh besar terhadap masalah ketombe Anda. Sedapat mungkin, jagalah kelembapan kulit kepala Anda dengan rutin menggunakan kondisioner rambut atau memijatnya menggunakan bahan alami.

    Beberapa jenis bahan alami yang dapat Anda gunakan antara lain minyak kelapa, minyak pohon teh (tea tree oil), minyak zaitun, lidah buaya, dan lemon.

    Namun, Anda harus cermat dalam menggunakan minyak untuk memijat kepala. Jangan menggunakanya terlalu banyak, khususnya jika kulit kepala Anda mengalami dermatitis.

    3. Menghindari produk yang mengiritasi dan merusak rambut

    Beberapa orang memiliki kulit kepala yang sensitif sehingga tidak disarankan menggunakan pewarna rambut atau produk perawatan rambut tertentu.

    Produk-produk tersebut umumnya mengandung bahan kimia, alkohol, pengawet, dan parfum yang dapat membuat kulit kepala kering. Jika dibiarkan, penggunaannya dapat memicu dermatitis kulit kepala (seboroik) dan menimbulkan ketombe parah.

    Salah satu contoh bahan yang dapat memicu pembentukan ketombe yaitu minoxidil. Bahan ini biasanya terdapat dalam sampo dan berguna untuk mengatasi masalah penipisan rambut. Efek sampingnya yakni kulit kepala yang mengering dan timbulnya ketombe.

    4. Memeriksakan kondisi kulit kepala Anda

    Bila cara-cara di atas tidak dapat mencegah timbulnya ketombe, coba periksakan kondisi kulit kepala Anda untuk mengetahui kondisi medis yang mungkin menjadi pemicunya. Pada umumnya, ketombe parah muncul jika Anda mengalami kondisi seperti:

    • kulit kepala kering,
    • pertumbuhan jamur,
    • dermatitis kontak akibat bahan tertentu pada produk perawatan rambut, atau
    • dermatitis seboroik yang seringkali muncul pada area kulit yang berminyak.

    Mengetahui kondisi medis yang melatarbelakangi masalah ketombe parah akan membantu Anda dalam menemukan solusi yang tepat. Selain itu, konsultasi dengan dokter rambut akan bantu mengatasi masalah rambut dan kulit kepala Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 21/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan