backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

4 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    4 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

    Anda merasa makanan yang  Anda konsumsi higienis, tapi masih sering sakit perut? Coba cari tahu apa kemungkinan penyebab sakit perut yang biasa Anda rasakan setelah makan di artikel ini.

    Mengenal berbagai penyebab sakit perut setelah makan

    1. Dispepsia

    Menurut American Gastroenterological Association, satu dari empat orang di dunia ini mengalami dispepsia. Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang muncul dan dapat menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas. Dispepsia biasanya lebih dapat dirasakan pada saat makan atau setelah makan meskipun ketidaknyamanan sudah mulai bisa terasa sejak sebelum makan.

    Menjelang waktu Anda makan, lambung akan menghasilkan asam. Pada kondisi tertentu jumlah asam yang diproduksi oleh lambung bisa meningkat sehingga menyebabkan iritasi pada dinding permukaan lambung Anda, bahkan keluhan dapat terasa hingga kerongkongan. Keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering membuat dispepsia dikenal juga sebagai keluhan nyeri lambung atau sakit maag.

    Pengobatan untuk dispepsia sangat beragam, tergantung pada apa yang menyebabkannya dan seberapa parah gejala yang Anda rasakan. Kebanyakan orang mampu mengatasi maupun mencegah gangguan pencernaan mereka dengan membuat perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik.

    2. Refluks asam lambung atau GERD

    Refluks asam lambung adalah kondisi naiknya cairan asam lambung ke atas kerongkongan. Ini ditandai dengan nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di tenggorokan. Jika refluks asam lambung berlangsung lama, ini menjadi kondisi kronis yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD)

    Penyakit asam lambung, seperti yang dilansir dari Women’s Health, cenderung terjadi pada orang yang suka makanan pedas dan berlemak. Jika makanan yang Anda santap adalah makanan berlemak dan pedas jangan heran jika penyakit asam lambung Anda kambuh.

    Penyakit refluks asam lambung atau GERD pada umumnya disebabkan oleh tidak berfungsinya lower esophageal sphinchter (LES). LES adalah lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke lambung.

    Pada penderita penyakit refluks asam lambung, LES mengalami kelemahan. Akibatnya, asam lambung bisa lolos dan naik kembali ke kerongkongan. Penderita akan merasakan nyeri ulu hati atau sensasi perih terbakar di dada dan perut menjadi terasa tidak enak.

    3. Irritable bowel Syndrome

    Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Menurut dr. Ashkan Farhadi, seorang pakar gastroenterologi di Memorial Care Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, Amerika Serikat (AS) irritable bowel syndrome atau biasa disingkat IBS bisa menjadi penyebab sakit perut setelah makan.

    Tingkat keparahan gejala yang dialami pasien umumnya tidak parah. Namun tetap harus diwaspadai, terutama yang tidak kunjung sembuh, pasien mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, perdarahan pada anus (dubur), atau sakit perut yang terasa pada malam hari dan bertambah parah. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.

    4. Penyakit Celiac

    Penyakit Celiac adalah kondisi di mana pencernaan seseorang mengalami reaksi negatif saat mengonsumsi gluten. Gluten sendiri adalah protein yang bisa ditemukan pada beberapa jenis sereal seperti gandum, jelai (barley), dan gandum hitam. Beberapa makanan yang mengandung sereal tersebut adalah pasta, kue, sereal sarapan, saus atau kecap tertentu, sebagian besar roti, dan beberapa jenis makanan siap saji.

    Celiac bukanlah alergi atau intoleransi tubuh terhadap gluten. Penyakit ini merupakan kondisi autoimun di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten (yang sebenarnya tidak berbahaya) sebagai ancaman bagi tubuh. Maka sistem kekebalan tubuh menyerangnya dan akhirnya mengenai jaringan tubuh yang sehat.

    Jika sistem kekebalan tubuh terus-menerus menyerang jaringan tubuh yang sehat, maka bisa menimbulkan peradangan yang merusak dinding usus. Nah, pada akhirnya ini mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan. Jadi jika ini penyebab sakit perut setelah makan Anda, coba cek kembali menu makanan dan periksakan diri ke dokter untuk mengetahuinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 02/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan