Akibatnya, penderita mengalami gejala-gejala yang serupa dengan penderita gangguan pembekuan darah pada umumnya, seperti lebih mudah memar dan perdarahan berlangsung lebih lama.
Diperkirakan penyakit kelainan trombosit ini terjadi pada 1 dari 1 juta orang. Kebanyakan kasus Sindrom Bernard Soulier disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan dari kedua orangtua.
Apa perbedaan kelainan trombosit dan gangguan pembekuan darah?
Anda mungkin akan menyimpulkan bahwa penyakit kelainan trombosit adalah gangguan pada proses pembekuan darah. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa penyakit kelainan trombosit dan gangguan pembekuan darah adalah dua kondisi yang berbeda. Apa bedanya gangguan pembekuan darah dengan kelainan trombosit?
Memang, baik kelainan trombosit maupun gangguan pembekuan darah sama-sama menyebabkan Anda mudah mengalami perdarahan atau luka berdarah yang sulit sembuh. Namun, keduanya dibedakan dengan penyebab dan gejala yang muncul.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kelainan trombosit disebabkan oleh produksi jumlah trombosit yang terlalu banyak, terlalu sedikit, atau tidak dapat berfungsi dengan normal.
Hal tersebut berbeda dengan gangguan pembekuan darah yang terjadi karena adanya masalah pada faktor pembekuan darah alias faktor koagulasi.
Di dalam tubuh manusia, terdapat 13 faktor pembekuan darah. Kekurangan atau ketiadaan salah satunya bisa membuat proses pembekuan darah terganggu.
Beberapa contoh faktor koagulasi yaitu fibrinogen pembuat fibrin (faktor I) dan enzim protrombin (faktor II). Contoh lainnya, orang dengan masalah gangguan pembekuan darah seperti hemofilia biasanya tidak memiliki faktor pembekuan darah VIII atau IX.
Bagaimana penyakit kelainan trombosit diobati?
Pengobatan kelainan trombosit biasanya akan ditangani oleh seorang dokter spesialis hematologi (ilmu tentang darah). Sebagian besar kasus penyakit kelainan pada trombosit umumnya termasuk langka. Pengobatan yang diberikan pun biasanya akan bergantung pada jenis penyakit yang dialami.
Apabila Anda memiliki trombosit yang terlalu rendah, desmopressin atau DDAVP mungkin menjadi pilihan pengobatan. Obat-obatan ini dapat membantu meningkatkan kadar trombosit di dalam darah.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami trombositopenia juga mungkin akan membutuhkan transfusi trombosit atau bahkan transplantasi sumsum tulang jika diperlukan.
Sementara itu, pasien dengan kadar trombosit yang terlalu tinggi mungkin perlu menjalani prosedur pengeluaran trombosit, atau yang disebut dengan tromboferesis. Dokter juga akan meresepkan obat-obatan hidroksiurea dan aspirin untuk mencegah terjadinya stroke ringan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar