backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Kafein Bisa Meningkatkan Fungsi Kognitif Otak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 08/08/2022

    Benarkah Kafein Bisa Meningkatkan Fungsi Kognitif Otak?

    Kafein merupakan salah satu kandungan yang ada dalam kopi. Kopi merupakan minuman kesukaan banyak orang yang sudah menjadi suatu kebiasaan. Mulai dari bangun pagi sampai ingin pergi tidur, banyak orang yang mencari kopi untuk menemani aktivitasnya. Kopi dipercaya bisa membuat orang “melek”, sehingga ia dapat menyelesaikan tugas-tugasnya sampai larut malam.

    Minuman ini menyimpan manfaat dan juga dampak buruk bagi kesehatan. Tak hanya itu, kopi juga ternyata berdampak pada fungsi kognitif.

    Efek kopi pada fungsi kognitif

    Fungsi kognitif manusia semakin lama semakin berkurang mengikuti pertambahan usianya. Mulai usia 60 tahun, fungsi kognitif manusia sudah mulai menurun. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa fungsi kognitif sudah mulai menurun sejak usia 45 tahun. Namun, tingkat dan waktu dimulainya penurunan fungsi kognitif sangat bervariasi antar individu.

    Penurunan fungsi kognitif sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, penyakit (terutama penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah), faktor genetik atau keturunan, stres oksidatif, dan peradangan. Sehingga, penurunan fungsi kognitif ini dapat dicegah atau diperlambat. Salah satu hal yang mungkin bisa memperlambat penurunan fungsi kognitif ini adalah kafein. Efek kafein terhadap fungsi kognitif dapat dikaitkan dengan dampak kafein terhadap kewaspadaan, terutama saat situasi yang kurang waspada. Banyak penelitian yang telah mengaitkan efek kafein pada fungsi kognitif yang berhubungan dengan kewaspadaan.

    Sebuah penelitian oleh French National Institute for Health and Medical Research menunjukkan bahwa konsumsi kopi setidaknya 3 cangkir per hari atau sekitar 300 mg kafein per hari berhubungan dengan melambatnya penurunan kemampuan kognitif pada wanita. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kafein dapat membantu menjaga kemampuan mental dan memori lebih tajam dalam jangka waktu yang lebih lama pada orang tua.

    Banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa kafein dapat mencegah penurunan fungsi kognitif pada orang sehat, tetapi hasil penelitian ini masih berbeda-beda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manfaat ini hanya bekerja pada wanita, atau ada juga yang menunjukkan bahwa manfaat ini dapat bekerja pada orang yang lebih tua, dan yang lainnya menunjukkan usia tidak mempengaruhi efek ini.

    Efek kafein pada fungsi kognitif tampaknya meningkat mengikuti usia

    Dua penelitian pada lansia dan orang dewasa menunjukkan bahwa kafein meningkatkan rentang perhatian, performa psikomotor, dan fungsi kognitif. Orang tua tampak lebih sensitif terhadap efek perlindungan kafein pada penurunan performa mental dari waktu ke waktu daripada orang yang lebih muda.

    Pada orang yang lebih muda (18-37 tahun), kafein telah terbukti dapat meningkatkan performa saat ada gangguan dalam mengerjakan tugas, daripada selama mengerjakan tugas yang mudah. Berbeda pada orang yang lebih tua (60-75 tahun), kafein dapat meningkatkan performa selama mengerjakan tugas yang lebih sulit yang membutuhkan perhatian berkelanjutan. Padahal, biasanya orang yang lebih tua lebih sulit untuk dapat meningkatkan performanya selama mengerjakan tugas sulit, daripada orang yang lebih muda.

    Efek kopi terhadap fungsi kognitif yang lebih efektif terjadi pada orang tua ini mungkin disebabkan karena orang tua lebih lama mempunyai kebiasaan konsumsi kopi dibandingkan orang yang lebih muda. Sebuah penelitian di Inggris pada 9003 orang dewasa menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan performa kognitif dengan konsumsi kopi yang lebih tinggi. Orang tua tampaknya lebih rentan terhadap efek peningkatan performa oleh kopi daripada orang yang lebih muda.

    Penelitian lain juga telah menghubungkan kebiasaan konsumsi kopi terhadap efek kognitif ini. Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Alzheimer’s Disease menghubungkan antara kebiasaan konsumsi kopi dengan insiden mild cognitive impairment (MCI) atau gangguan kognitif ringan. Penelitian yang melibatkan 1445 orang berusia 65-84 tahun ini menunjukkan bahwa partisipan yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi kopi sebanyak 1 atau 2 cangkir per hari memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami MCI daripada mereka yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi kopi.

    Penelitian ini menyimpulkan bahwa efek kopi terhadap risiko gangguan kognitif ringan dipengaruhi oleh bagaimana perubahan kebiasaan konsumsi kopi setiap waktu. MCI adalah penurunan kemampuan kognitif (termasuk kemampuan mengingat dan berpikir). Ini merupakan salah satu faktor yang dapat memicu penyakit Alzheimer atau demensia.

    Kesimpulan

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kopi mempunyai efek perlindungan terhadap penurunan fungsi kognitif, terutama pada orang yang lebih tua. Namun, perlu diperhatikan seberapa banyak kebiasaan konsumsi kopi Anda setiap hari. Ingat, walaupun kopi mempunyai dampak yang menguntungkan bagi Anda dalam segi kognitif maupun performa bekerja, namun konsumsi kopi berlebihan juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami  berbagai penyakit, seperti insomnia, tremor otot, gangguan perut, detak jantung lebih cepat, dan sebagainya. Baiknya, batasi konsumsi kopi Anda setiap hari tidak lebih dari 3 cangkir kopi per hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 08/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan