backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Benarkah Ada Orang yang Punya Ingatan Fotografis?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui kemarin

Benarkah Ada Orang yang Punya Ingatan Fotografis?

Siapa yang tidak kenal karakter fiksi Sherlock Holmes? Seorang detektif dari Inggris yang dikenal dengan kecerdasan dan ketajaman daya ingatnya dalam memecahkan kasus-kasus kriminal misterius. Banyak orang percaya bahwa Sherlock Holmes memiliki ingatan fotografis. 

Namun, apa sih yang dimaksud dengan ingatan fotografis atau photographic memory? Apakah ada orang yang memiliki jenis ingatan ini dalam kehidupan nyata? Simak jawabannya di bawah ini.

Apa itu ingatan fotografis?

Ingatan fotografis, juga dikenal sebagai memori fotografi atau memori eidetik, merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengingat detail dengan tingkat akurasi yang luar biasa setelah melihat atau mengalami sesuatu hanya sekali.

Merangkum Simply Psychology, memori fotografi bekerja dengan cara menyimpan gambaran  suatu objek dalam memori jangka pendek maupun jangka panjang. 

Ingatan fotografis menunjukkan kemampuan mengingat seluruh halaman teks atau angka dengan sangat detail. 

Seseorang yang memiliki memori fotografis dapat memejamkan mata dan melihat sesuatu dalam mata batinnya seolah-olah mereka baru saja melihatnya, meski setelah berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu setelahnya. 

Orang dengan ingatan fotografis mungkin cenderung menggunakan lebih banyak pancaindra mereka, seperti penglihatan, pendengaran, atau bahkan penciuman, untuk membantu memperkuat ingatan mereka.

Misalnya Anda pasti pernah belajar sejarah kerajaan nusantara di bangku sekolah dasar. Orang dengan daya ingat fotografis mampu mengingat secara pasti periode setiap kerajaan beserta wilayah kekuasannya. 

Padahal pelajaran itu sudah lewat sepuluh tahun yang lalu. Atau Anda ingat persis plat nomor kendaraan yang menabrak Anda dua bulan lalu, hanya dengan sekilas melihat saja.

Sedangkan ingatan manusia tidak secanggih dan seakurat itu. Anda mungkin ingat menu sarapan Anda tadi pagi. 

Namun, apakah Anda ingat apa menu sarapan Anda dua minggu yang lalu? Sulit sekali untuk mengingatnya, bukan?

Mungkinkah ada orang yang punya ingatan fotografis?

Meskipun konsep ingatan fotografis atau photographic memory ini sering dibahas, keberadaannya masih menjadi subjek perdebatan di kalangan ilmuwan.

Secara ilmiah, belum ada bukti bahwa manusia bisa memiliki ingatan fotografis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ingatan ini hanya bersifat fiktif belaka. 

Kebanyakan orang tidak memiliki ingatan fotografis dalam arti murni. Sebaliknya, pengingatan yang kuat seringkali terkait dengan penggunaan teknik pengingatan khusus, seperti asosiasi yang kuat atau visualisasi yang mendalam. 

Misalnya, seorang pelukis mungkin memiliki ingatan visual yang kuat terkait dengan detail-detail visual tertentu, tetapi ini biasanya hasil dari latihan dan fokus yang intensif dalam memperhatikan secara detail, bukan semata-mata karena kemampuan memori fotografi.

Penting untuk dicatat bahwa walaupun beberapa orang dapat memiliki kemampuan mengingat informasi dengan tingkat detail yang luar biasa, kemampuan ini tidak selalu berkorelasi langsung dengan kecerdasan secara keseluruhan. 

Fenomena yang mirip sering terjadi pada anak-anak

Meskipun teori daya ingat fotografis telah ditepis oleh para ilmuwan dan pakar, ada suatu fenomena langka yang sangat mirip dengan daya ingat fotografis, yaitu disebut dengan ingatan eidetik atau eidetic memory.

Ingatan eidetik adalah kemampuan untuk mengingat suatu peristiwa atau objek secara akurat dalam waktu beberapa menit. 

Misalnya seorang anak melihat lukisan taman bunga. Kemudian lukisan tersebut akan ditutupi. Anak dengan ingatan eidetik bisa mengingat ada berapa jumlah kelopak bunga pada setangkai bunga tertentu dalam lukisan tadi.

Namun, ingatan eidetik tak sama dengan fotografis. Anak dengan bakat ini tak mampu mengingat jumlah kelopak bunga dalam lukisan yang dilihatnya dua hari yang lalu.

Ia hanya bisa mengingat secara akurat hal-hal yang dilihatnya dalam selang waktu beberapa menit saja.

Sayangnya, menurut situs Simply Psychology, kemampuan mengingat ini akan hilang sendiri seiring bertambahnya usia. 

Ini terjadi karena otak manusia memang akan “membuang” informasi atau ingatan yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Kalau tidak dibuang, kapasitas otak manusia tak mampu membendung sekian banyak informasi sejak Anda lahir.  

Tahukah Anda?

Memori eidetik lebih sering terjadi pada anak-anak dan hanya sekitar 2 hingga 15% anak-anak di bawah 12 tahun yang memiliki ingatan jenis ini. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui kemarin

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan