backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Hidung Bengkak Setelah Terbentur, Bahaya Apa Tidak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Kemal Al Fajar · Tanggal diperbarui 20/06/2022

    Hidung Bengkak Setelah Terbentur, Bahaya Apa Tidak?

    Hidung tersusun oleh tulang keras dan tulang rawan. Bagian tulang rawan cenderung lebih rapuh sehingga pembuluh darah di sekitarnya lebih mudah mengalami ruptur atau sobek. Apalagi kalau Anda habis terbentur atau cedera. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan hidung bengkak dan terjadi perdarahan.

    Kondisi ini dikenal dengan istilah nasal septal hematoma, salah satu penyakit pada hidung. Meski umumnya tidak berbahaya, kerusakan pembuluh darah dan hidung bengkak setelah terbentur memerlukan penanganan yang tepat.

    Mengenal nasal septal hematoma, penyebab hidung bengkak

    Secara sederhana, nasal septal hematoma dapat diartikan sebagai pengumpulan darah pada bagian septum hidung ketika terjadi perdarahan. Septum adalah bagian tulang rawan pada hidung yang memisahkan kedua rongga hidung.

    Sedangkan hematoma adalah pembengkakan pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan adanya penumpukan darah.

    Nah, nasal septal hematoma terjadi pada bagian tulang rawan hidung atau yang berdekatan dengan perbatasan antara tulang rawan dengan tulang keras pada hidung.

    Pembekuan darah pada hidung untuk menghentikan perdarahan justru menyebabkan darah tertahan dan sehingga hidung bengkak.

    Pada bagian tubuh lainnya, pembengkakan akibat hematoma tidak terlalu berbahaya karena darah yang menggumpal akan diserap kembali dengan sendirinya.

    Namun, hidung bengkak karena nasal septal hematoma biasanya tidak bisa sembuh dengan sendirinya.

    Tanda-tanda hidung bengkak karena nasal septal hematoma

    Nasal septal hematoma cukup sering terjadi ketika seseorang mengalami sumbatan pada hidung akibat benturan atau trauma.

    Akan tetapi, gejalanya bisa saja baru muncul berjam-jam atau berhari-hari setelah terjadi benturan. Biasanya tanda-tandanya adalah sebagai berikut.

    • Rasa sakit di sekitar hidung.
    • Berdarah setiap kali berusaha mengeluarkan cairan ingus.
    • Hidung bengkak sampai ke area bawah mata.
    • Perdarahan terus menerus setelah beberapa jam mengalami benturan.
    • Perubahan bentuk dan ukuran hidung.
    • Kesulitan bernapas melalui hidung.
    • Merasakan adanya sumbatan dalam rongga hidung.
    • Merasakan sakit kepala setelah mengalami benturan.
    • Mual dan muntah.
    • Pingsan.

    Apakah kondisi ini berbahaya?

    Bila setelah Anda terbentur, hidung bengkak dan tidak kunjung sembuh, Anda berisiko mengalami berbagai jenis komplikasi yang cukup berbahaya.

    Kemungkinan terburuknya adalah aliran darah di sekitar pembuluh darah yang rusak terganggu. Alhasil, aliran darah di sekitar septum terhenti.

    Sel di sekitar tulang rawan septum pun bisa mati hingga mengakibatkan kecacatan pada hidung.

    Hidung bengkak karena nasal septal hematoma juga bisa menyebabkan infeksi yang ditandai dengan demam dan adanya abses (penumpukan nanah) di dalam rongga hidung.

    Apa yang harus dilakukan kalau hidung bengkak akibat benturan?

    Bila Anda mengalami nasal septal hematoma setelah terbentur atau cedera, segera cari bantuan medis.

    Pasalnya, pembengkakan hematoma hanya dapat ditangani oleh dokter untuk melakukan penyerapan cairan darah yang terjebak dalam hematoma.

    Prosedur tersebut dilakukan dengan menggunakan bius lokal. Namun, jika hidung bengkak terjadi pada bayi dan anak-anak, pembiusan total mungkin perlu dilakukan dalam waktu yang singkat.

    Selain prosedur tersebut, penanganan untuk memperbaiki struktur tulang hidung dan menghilangkan jaringan yang rusak juga mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko infeksi.

    Pembedahan pada hidung pada umumnya dapat mengatasi masalah pada hidung secara keseluruhan serta memperbaiki penampilan hidung yang rusak.

    Jika terjadi infeksi, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan antibiotik dan obat pereda nyeri untuk membantu menangani gejala-gejalanya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Kemal Al Fajar · Tanggal diperbarui 20/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan