backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Gejala Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2020

    Berbagai Gejala Torsio Testis yang Perlu Diwaspadai Pria

    Testis merupakan bagian penting dalam organ reproduksi pria. Pasalnya, bagian tubuh yang satu ini bertugas untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta testosteron. Oleh karena itu, menjaga kesehatan testis sama pentingnya dengan penis. Dalam beberapa kasus, organ ini bisa mengalami kondisi gawat medis yang dinamakan dengan torsio testis. Penting untuk mengenali berbagai gejala torsio testis agar Anda tahu langkah yang harus diambil dan kapan pergi ke dokter.

    Apa itu torsio testis?

    testis
    Sumber: American Family Physician

    Torsio testis adalah kondisi ketika testis terpelintir sehingga memutar tali sperma yang membawa darah ke skrotum. Akibatnya, aliran darah ke skrotum menjadi tidak lancar. Saat aliran darah tak lancar, torsio testis akan memunculkan beberapa gejala, seperti rasa nyeri dan pembengkakan yang tiba-tiba dan sering kali parah. Jika tidak segera ditangani, jaringan di testis akan rusak dan mati. Testis pun tak lagi bisa berfungsi dengan baik.

    Kondisi ini paling sering terjadi antara usia 12 hingga 18 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan hal ini terjadi pada orang dewasa bahkan pada bayi sebelum dilahirkan. Akan tetapi, menurut American Urological Association, kondisi ini jarang terjadi dan hanya menyerang 1 dari 4.000 pria di bawah usia 25 tahun.

    Penyebab torsio testis

    olahraga anaerobik

    Dikutip dari beberapa sumber sebenarnya tidak ada penyebab yang jelas mengapa kondisi ini bisa terjadi. Banyak orang mengalami kondisi ini karena faktor genetik atau bawaan dari lahir.

    Selain itu, kondisi ini juga sering kali terjadi ketika beberapa jam setelah Anda melakukan aktivitas yang berat seperti olahraga, cedera kecil pada testis, bahkan saat tidur. Selain itu, pertumbuhan testis yang terlalu cepat selama pubertas juga bisa menjadi penyebabnya.

    Jika Anda pernah mengalami torsio testis sebelumnya bukan tidak mungkin kondisi ini bisa muncul kembali di kemudian hari. Apalagi jika gejala torsio testis yang pernah Anda alami sebelumnya, seperti rasa sakit, hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Kondisi ini justru akan meningkatkan risiko rasa sakit Anda kambuh kembali.

    Gejala torsio testis yang perlu diwaspadai

    testis bengkak

    Dikarenakan torsio testis adalah kondisi gawat medis, Anda perlu mengetahui berbagai gejala torsio testis agar mudah mengenalinya dan segera memeriksakannya. Berikut berbagai gejala yang biasanya muncul, yaitu:

  • Rasa nyeri yang tiba-tiba di salah satu sisi skrotum (kantong kulit yang menutupi testis)
  • Skrotum membengkak
  • Perubahan warna pada skrotum menjadi lebih merah atau gelap
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Testis tinggi sebelah
  • Sering buang air kecil
  • Cairan semen berdarah
  • Demam
  • Pada torsio testis, gejala berupa rasa nyeri biasanya muncul selama berjam-jam atau berhari-hari. Biasanya rasa sakit ini lebih sering menyerang sisi kiri dibandingkan dengan kanan.  Semakin sering serangan rasa sakit ini Anda rasakan akan semakin tinggi pula kerusakan testis.

    Jika rasa sakit ini semakin tak tertahankan segera kunjungi rumah sakit terdekat. Pasalnya, jika testis dan saluran penyuplai darah di dalamnya terpelintir selama lebih dari enam jam, testis bisa mati. Testis yang mati nantinya perlu diangkat melalui pembedahan.

    Tak perlu khawatir, meski salah satu testis diangkat melalui pembedahan Anda tetap berkesempatan untuk memiliki anak. Pasalnya dikutip dari Urology Care Foundation satu testis saja sudah bisa menghasilkan jumlah sperma dan testosteron yang normal. Namun yang terpenting periksakan ke dokter ahli untuk memastikan bahwa torsio testis tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan