backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Ciri-Ciri GERD, dari yang Umum hingga Jarang Dikenali

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    Ciri-Ciri GERD, dari yang Umum hingga Jarang Dikenali

    Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi medis ketika cairan asam yang seharusnya ada di dasar lambung justru naik ke kerongkongan. Pengidap GERD kerap mengeluhkan serangkaian gejala dan ciri-ciri tertentu yang dapat mengganggu aktivitas harian.

    Ciri-ciri dan gejala GERD

    Berbeda dengan kenaikan asam lambung biasa, asam lambung yang naik akibat GERD bisa sampai menimbulkan beragam gejala.

    Gejala GERD bisa berlangsung dalam jangka waktu tertentu, seperti sekitar 2 kali seminggu atau bahkan berlangsung beberapa minggu hingga berbulan-bulan.

    Namun, penting untuk diperhatikan bahwa gejala GERD yang dialami setiap orang bisa saja berbeda-beda.

    Berikut ini berbagai ciri-ciri GERD yang biasanya terjadi pada orang dewasa.

    1. Dada panas atau serasa terbakar

    pengalaman sembuh dari gerd dan anxiety

    Gejala paling utama dari GERD yakni timbulnya rasa panas pada bagian tengah dada, atau tepat di atas perut.

    Kondisi yang akrab dikenal dengan sebutan heartburn ini bisa membuat dada terasa sakit atau tidak nyaman.

    Tingkat keparahan heartburn berbeda-beda, dari yang cukup ringan hingga yang terasa sangat parah. Saking hebatnya, beberapa orang bisa sampai salah mengira bahwa mereka mengalami serangan jantung mendadak.

    2. Nyeri dada

    Ciri-ciri GERD yang satu ini kerap salah dikira sebagai serangan jantung, padahal ada perbedaan antara nyeri dada heartburn dan serangan jantung.

    Nyeri dada akibat GERD umumnya terasa pada dada dan menjalar dari bagian perut hingga leher.

    Bila kondisinya sudah kronis, biasanya gejala GERD juga muncul setelah makan dan dapat memburuk pada malam hari. Sementara itu, nyeri dada akibat serangan jantung lebih sering terasa pada dada bagian kiri.

    3. Mulut terasa asam atau pahit

    Gejala GERD lain yang bisa dengan mudah dideteksi yakni timbulnya rasa asam atau pahit pada bagian belakang mulut.

    Rasa pahit muncul karena makanan atau asam lambung yang seharusnya sudah berada dalam sistem pencernaan naik ke kerongkongan.

    Setelah naik ke kerongkongan (esofagus), makanan atau asam lambung tersebut akan terus bergerak ke bagian belakang tenggorokan. Cairan asam inilah yang kemudian membuat mulut terasa pahit atau asam.

    4. Regurgitasi makanan

    Regurgitasi makanan merupakan kondisi saat cairan lambung dan sisa makanan yang belum dicerna kembali ke kerongkongan.

    Campuran cairan lambung dan makanan lalu masuk ke mulut sehingga Anda merasakan asam seperti saat muntah.

    Seperti heartburn, regurgitasi makanan merupakan ciri-ciri GERD yang sangat umum. Laporan dalam jurnal Gastroenterology & Hepatology pada 2013 pun menunjukkan bahwa sekitar 80% pengidap GERD mengalami gejala ini.

    5. Rasa mengganjal di kerongkongan

    Penyebab susah menelan

    Asam lambung merupakan asam kuat yang dapat mengiritasi jaringan tubuh, termasuk lapisan kerongkongan.

    Iritasi pada kerongkongan akan menimbulkan rasa terbakar atau perasaan seperti ada makanan yang tersangkut di dalamnya.

    Kerongkongan biasanya terasa makin mengganjal jika Anda makan makanan berlemak, gorengan, atau makanan pemicu GERD lainnya. Gejala ini baru akan membaik begitu asam lambung turun dan lebih stabil.

    6. Batuk kering dan muntah

    Salah satu ciri-ciri GERD yang kerap tidak disadari yaitu batuk kering. Batuk muncul karena asam lambung naik ke kerongkongan bagian atas, lalu mencapai tenggorokan atau bahkan laring (bagian pita suara).

    Selain terjadi pada orang dewasa, batuk-batuk juga kerap menjadi penanda adanya GERD pada anak dan bayi.

    Mereka mungkin tidak hanya batuk, tapi juga tersedak atau bahkan muntah hingga mengeluarkan semua isi perutnya.

    7. Gejala semakin parah saat berbaring

    Orang yang mengalami GERD biasanya mengeluhkan gejala yang semakin memburuk ketika tubuhnya dalam posisi berbaring alias tiduran.

    Nyeri dadanya terasa bertambah parah, bahkan disertai mual atau batuk dengan bunyi napas yang lirih (mengi).

    Itulah sebabnya orang yang punya GERD atau penyakit lambung lainnya sangat tidak disarankan untuk tidur setelah makan. Kondisi ini bisa membuat Anda bangun dengan badan lelah akibat GERD.

    8. Timbul masalah pada gigi

    Tidak melulu heartburn, GERD bisa saja menimbulkan ciri-ciri lain seperti kerusakan gigi beserta jaringan di sekitarnya.

    Ini lantaran ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, cairan tersebut dapat mencapai mulut.

    Tanpa sadar, hal tersebut akan membuat permukaan gigi dan lapisan keras pelindung gigi (email) terkikis. Lama kelamaan, asam lambung akan semakin merusak permukaan gigi dan lapisan pelindungnya.

    Gejala GERD lainnya

    obat progesteron

    Sama seperti penyakit lainnya, GERD yang berlangsung selama bertahun-tahun (kronis) dapat menimbulkan gejala yang lebih parah, seperti:

    Bila gejala GERD kronis terus memburuk pada malam hari, kemungkinan hal ini akan mengembangkan kondisi lain, antara lain:

    Kapan Anda harus periksa ke dokter?

    pemeriksaan dokter gastroenterologi

    Ciri-ciri yang ditimbulkan GERD mungkin menyerupai gejala penyakit lain sehingga Anda butuh bantuan dokter untuk memastikan penyebab GERD sekaligus diagnosis penyakitnya.

    Segera kunjungi dokter maupun rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejala seperti di bawah ini.

    • Gejala yang tidak membaik atau lebih buruk dari biasanya, terutama pada orang yang memiliki GERD kronis.
    • Nyeri parah pada dada, seperti dada diremas kencang.
    • Sesak napas, pusing, mual, dan keringat dingin saat menjalani aktivitas.

    Penyakit refluks asam lambung alias GERD terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.

    Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, dari heartburn, nyeri dada, hingga masalah pada gigi dan jaringan di sekitarnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan