backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Jenis Hormon pada Tubuh Manusia Beserta Fungsinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengenal Jenis Hormon pada Tubuh Manusia Beserta Fungsinya

    Gangguan pada jenis hormon tertentu bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti pembesaran kelenjar gondok, gangguan menstruasi, hingga diabetes. Maka dari itu, penting untuk mengetahui berbagai jenis hormon pada tubuh manusia dan fungsinya.

    Jenis hormon penting pada tubuh manusia

    jenis dan fungsi hormon

    Hormon adalah zat kimia yang dibentuk oleh kelenjar endokrin dan dibawa melalui aliran darah untuk memengaruhi aktivitas sel, jaringan, atau organ tubuh tertentu.

    Sebagian kelenjar endokrin berada di otak, seperti kelenjar hipotalamus dan pituitari. Sementara itu, sebagian lainnya terdapat di luar otak, seperti kelenjar tiroid, pankreas, adrenal, dan organ reproduksi.

    Interaksi antara kelenjar endokrin, hormon, dan organ tubuh inilah yang disebut sistem endokrin.

    Melalui sistem endokrin, tubuh memproduksi beragam hormon yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Gangguan pada sistem endokrin dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan.

    Berikut merupakan jenis hormon terpenting dan fungsinya yang perlu Anda ketahui.

    1. Hormon pertumbuhan

    tumbuh lebih tinggi

    Hormon pertumbuhan (growth hormone/GH) merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. Nama lain dari growth hormone ialah hormon somatotropin.

    GH berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pada anak-anak dan remaja. Sementara pada orang dewasa, hormon pertumbuhan berperan dalam menjaga metabolisme tubuh.

    Kekurangan GH pada awal pertumbuhan bisa menyebabkan bayi kerdil dan tumbuh kurang normal.

    Sebaliknya, terlalu banyak hormon pertumbuhan bisa menyebabkan anak-anak mengalami gigantisme, yaitu pertumbuhan yang lebih tinggi dari normal. 

    2. Hormon insulin

    Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas saat kadar zat gizi tertentu dalam aliran darah, seperti gula, lemak, dan asam amino, meningkat.

    Fungsi hormon insulin dalam tubuh yaitu menurunkan kadar gula darah, asam lemak bebas, dan asam amino, serta membantu penyimpanannya.

    Dengan adanya insulin, sel-sel tubuh manusia akan menggunakan gula sebagai sumber energi.

    Namun, insulin yang terlalu rendah atau tidak ada sama sekali menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia). Inilah yang menyebabkan penyakit diabetes melitus alias kencing manis.

    3. Hormon tiroid

    Hormon tiroid terdiri dari dua jenis hormon, yakni tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) dari kelenjar tiroid yang bekerja sama mengatur metabolisme tubuh Anda.

    Tiroid juga mengatur penggunaan lemak dan karbohidrat, mengendalikan suhu tubuh, mengatur denyut jantung, dan membantu produksi protein.

    Gangguan pada kelenjar tiroid dikenal sebagai penyakit tiroid. Ini terjadi saat kelenjar menjadi kurang aktif (hipotiroidisme) maupun terlalu aktif (hipertiroidisme).

    Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit autoimun, infeksi virus atau bakteri, dan efek samping pengobatan tertentu.

    4. Hormon paratiroid

    Hormon paratiroid (PTH) merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid. Kelenjar ini terletak di belakang kelenjar tiroid yang berada pada leher Anda.

    PTH berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Selain untuk tulang, mineral ini juga berfungsi dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot.

    Saat kalsium darah rendah, PTH akan meningkatkan pelepasan mineral kalsium dari tulang sambil meningkatkan penyerapan mineral ini pada usus dan ginjal.

    Gangguan hormon paratiroid bisa memicu kejang otot. Saat memengaruhi otot pernapasan, maka bisa timbul gagal napas yang mungkin berujung pada kematian.

    5. Hormon kortisol

    pemula-fitness

    Tubuh manusia juga punya steroid alami yang disebut hormon kortisol. Ini merupakan salah satu jenis hormon dari kelenjar adrenal yang terletak pada ginjal.

    Kortisol juga dikenal sebagai hormon stres karena hormon ini dikeluarkan sebagai respons saat tubuh berada dalam keadaan stres.

    Fungsi hormon kortisol sangat penting dalam metabolisme dan sistem imun. Kehadiran kortisol akan meningkatkan pemecahan cadangan makanan dalam tubuh.

    Hal ini menjadikan kadar gula darah, lemak, dan asam amino meningkat dalam darah karena tubuh membutuhkannya sebagai sumber energi dalam keadaan stres.

    6. Hormon aldosteron

    Aldosteron juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ion natrium (garam) dan kalium tubuh.

    Pengeluaran hormon ini terjadi saat kadar natrium dalam darah berkurang, sedangkan kadar kalium darah lebih tinggi.

    Hormon ini akan memerintahkan ginjal untuk menyerap kembali natrium dan membuang kelebihan kalium ke dalam urine.

    Penyerapan natrium berimbas pada peningkatan cairan tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah pada tubuh Anda.

    7. Hormon reproduksi

    Hormon reproduksi memengaruhi fungsi seksual dan kesuburan. Terdapat tiga jenis hormon penting dalam reproduksi, yakni testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita.

    Testosteron merupakan hormon seks pria yang diproduksi oleh testis dengan fungsi memunculkan karakteristik tubuh pria selama pubertas. Selain itu, testosteron juga membantu proses pembentukan sperma.

    Sementara itu, hormon estrogen yang dihasilkan indung telur (ovarium) berperan dalam memunculkan perubahan fisik wanita selama pubertas dan mengontrol siklus menstruasi.

    Tubuh wanita juga memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam mempersiapkan dinding rahim (endometrium) untuk kehamilan.

    Macam-macam hormon manusia lainnya

    tubuh sehat

    Hormon memainkan peranan penting pada setiap proses dalam tubuh Anda. Hormon akan mengatur pencernaan, pertumbuhan tubuh, detak jantung, hingga siklus tidur.

    Selain poin-poin di atas, tubuh Anda juga memiliki macam-macam hormon lainnya seperti berikut.

  • Gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Produksi GnRH menentukan kesuburan pria dan wanita. Hormon ini merangsang produksi hormon-hormon reproduksi, yakni hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH).
  • Hormon perangsang folikel (FSH). Pelepasan FSH membantu memastikan proses pembentukan sel sperma pada pria berjalan baik. Pada wanita, FSH mengatur perkembangan sel telur dan kelancaran siklus menstruasi.
  • Hormon luteinizing (LH). Hormon FSH dan LH akan bekerja sama untuk merangsang produksi estrogen dan progesteron pada wanita serta testosteron pada pria.
  • Prolaktin. Fungsi utama prolaktin ialah merangsang produksi ASI pada wanita, tetapi hormon ini juga berperan mendukung fungsi seksual pada pria maupun wanita.
  • Vasopresin. Disebut juga hormon antidiuretik (ADH), hormon ini akan merangsang ginjal agar menyerap air dan mengurangi jumlah air yang keluar dari urine.
  • Oksitosin. Hormon oksitosin mengontrol banyak perilaku dan emosi penting sekaligus terlibat dalam proses persalinan dan produksi ASI setelah melahirkan.
  • Glukagon. Hormon ini memiliki efek berlawanan dengan insulin, yakni membantu pelepasan energi ke aliran darah sehingga meningkatkan kadar gula darah saat tubuh kekurangan energi.
  • Kalsitonin. Pelepasan kalsitonin dari kelenjar tiroid akan mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah untuk memelihara kesehatan tulang.
  • Melatonin. Hormon melatonin dihasilkan kelenjar pineal di otak untuk mengatur jam biologis, rasa kantuk, dan jadwal tidur tubuh.
  • Agar bisa berfungsi dengan baik, tubuh manusia bergantung pada hormon. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh dengan pola hidup sehat.

    Hal ini bisa Anda jalani dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menjauhi stres, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

    Jika Anda memiliki keluhan terkait hormon atau gangguannya, segera konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan