backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gas Tertawa untuk Kebutuhan Medis, Ini Cara Kerjanya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 20/07/2023

Gas Tertawa untuk Kebutuhan Medis, Ini Cara Kerjanya

Anda mungkin sudah sering mendengar tentang gas air mata, tetapi bagaimana dengan gas tertawa? Apa sebenarnya fungsi gas tersebut dalam dunia medis?

Lalu, apakah Anda akan benar-benar tertawa saat menghirup gas tersebut? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Apa itu gas tertawa?

Gas tertawa sebenarnya adalah sebutan untuk dinitrogen oksida. Gas yang tidak berbau dan tidak berwarna ini akan bekerja sebagai anestesi yang membuat pasien lebih rileks sebelum menjalani prosedur medis.

Gas ini sebenarnya tidak secara langsung membuat Anda tertawa. Tawa tersebut sebenarnya merupakan salah satu efek samping saat pasien merasa lebih rileks usai menghirup dinitrogen oksida.

Meski begitu, tidak semua orang yang menghirup gas dinitrogen oksida akan tertawa. Beberapa orang justru merasa pusing atau kliyengan setelah menghirup gas ini.

Fungsi gas tertawa

gas tawa adalah

Dibandingkan dengan zat anestesi lainnya, dinitrogen oksida tergolong sebagai anestesi yang lemah. Gas ini hanya memberikan efek menenangkan dalam jangka waktu yang singkat.

Oleh karena itu, dinitrogen oksida lebih banyak digunakan untuk prosedur medis yang memakan waktu singkat, seperti perawatan dengan dokter gigi, kolonoskopi, dan sigmoidoskopi.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan gas ini kepada pasien untuk meredakan rasa nyeri yang kuat, contohnya nyeri karena keberadaan kanker.

Knuf dan Maani dalam salah satu bab bukunya, Nitrous Oxide, menyebutkan bahwa penggunaan dinitrogen oksida sebagai anestesi harus dikombinasikan dengan anestesi lain yang lebih kuat.

Hal tersebut bertujuan agar gas tertawa yang sifatnya lemah dan tidak tahan lama bisa bekerja lebih lama dari biasanya.

Gas ketawa biasanya juga diberikan bersama oksigen supaya pasien tidak kekurangan oksigen selama menghirupnya.

Efek samping gas tertawa

Bukan hanya tertawa, berikut adalah efek samping lain yang bisa dirasakan oleh pasien usai menghirup dinitrogen oksida. Efek samping ini hanya bersifat sesaat dan akan menghilang dengan sendirinya.

  • Euforia atau perasaan senang yang berlebihan.
  • Tubuh menjadi mati rasa.
  • Rasa nyaman dan tenang.
  • Keinginan untuk tertawa yang tidak tertahankan.
  • Penglihatan kabur.
  • Pusing dan sensitif akan cahaya.
  • Perasaan lelah dan lebih lemah dari biasanya.
  • Berkeringat.
  • Meski begitu, setiap orang mungkin merasakan efek yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi efek gas ketawa pada setiap pasien.

    • Dosis gas yang dihirup.
    • Berat dan tinggi badan pasien.
    • Konsumsi obat lain yang dapat bereaksi dengan dinitrogen oksida.

    Selain itu, penggunaan dinitrogen oksida sebagai anestesi kombinasi bisa juga memberikan efek samping yang berbeda.

    Saat diberikan pada anak-anak, gas dinitrogen oksida juga dapat menyebabkan sedikit kebingungan.

    Namun, kesadaran mereka akan kembali dengan sendirinya bersamaan dengan menghilangnya berbagai efek samping di atas yang sifatnya memang hanya sesaat.

    Bolehkah gas tertawa digunakan tanpa pengawasan dokter?

    Meski hanya memberikan efek anestesi ringan dan sesaat, bukan berarti dinitrogen oksida bisa digunakan sembarangan. Gas ini tetap harus digunakan di bawah pengawasan dokter atau petugas kesehatan professional.

    Selain itu, penggunaan gas ketawa juga memerlukan alat khusus, seperti tabung dan selang medis. Jika dihirup secara langsung, gas ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

    Mengutip dari laman The Alcohol and Drug Foundation, berikut adalah beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan apabila gas tertawa digunakan sembarangan.

  • Iritasi pada hidung, mata, atau tenggorokan
  • Defisiensi vitamin B12.
  • Depresi.
  • Mati rasa.
  • Kesulitan bernapas.
  • Mati rasa pada kaki dan tangan.
  • Halusinasi.
  • Telinga berdenging.
  • Gangguan sistem reproduksi.
  • Serangan jantung.
  • Selain itu, menghirup dinitrogen oksida terlalu lama tanpa campuran oksigen juga bisa menyebabkan hipoksia, yakni kondisi saat sel-sel di dalam tubuh kekurangan oksigen.

    Hipoksia dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama sistem saraf. Jika berlangsung cukup lama, hipoksia bahkan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

    Tahukah Anda?

    Jika dihirup langsung tanpa perantara, gas tertawa akan terasa sangat dingin karena suhunya bisa mencapai -40°C.
    Oleh karena itu, penting untuk tidak menggunakannya sembarangan.

    Siapa yang tidak boleh menggunakan gas tertawa?

    Meski terbilang aman untuk digunakan setiap kelompok usia dan bahkan anak-anak, gas dinitrogen oksida tidak bisa diberikan kepada pasien dengan kondisi berikut.

    • Penyakit jantung.
    • Hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi pada paru-paru).
    • Ibu hamil trimester pertama.
    • Gangguan kejiwaan.
    • Stroke.
    • Pneumotoraks.

    Pemberian gas tertawa pada pasien dengan berbagai kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan pernapasan.

    Maka dari itu, selalu sampaikan kondisi Anda kepada dokter sebelum menerima pembiusan dengan gas dinitrogen oksida.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 20/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan