backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kulit Terasa seperti Ada Semut Berjalan, Tanda Penyakit Apa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Kulit Terasa seperti Ada Semut Berjalan, Tanda Penyakit Apa?

Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami gatal di kulit yang terasa seperti ada semut berjalan. Anehnya, ketika dicek, Anda tidak menemukan apa-apa pada kulit.

Mengapa fenomena tersebut dapat terjadi? Apa yang menjadi penyebabnya?

Penyebab rasa gatal pada kulit seperti semut berjalan

kulit terasa seperti ada semut berjalan adalah formikasi

Gatal di kulit terasa seperti ada semut berjalan merupakan suatu bentuk fenomena psikologis yang disebut formikasi.

Beberapa dari Anda mungkin juga pernah mengalami bentuk lain dari kondisi ini, misalnya hidung gatal seperti ada yang bergerak pada permukaannya.

Formikasi adalah rasa gatal atau geli seperti ada serangga yang merayap di atas atau di dalam kulit Anda. Berasal dari kata Latin “formica yang berarti semut, kondisi ini merupakan salah satu bentuk halusinasi taktil.

Halusinasi taktil terjadi ketika seseorang merasakan sensasi fisik, tetapi tidak ada penyebab fisiknya.

Sensasi ini dapat menyebabkan rasa gatal, yang mungkin makin parah pada malam hari dan bisa cukup parah untuk memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Sensasi gatal pada kulit tanpa adanya rangsangan fisik adalah jenis paresthesia atau kesemutan. Selain gatal, gejala lain yang juga cukup sering terjadi mulai dari rasa terbakar, kesemutan, mati rasa, hingga dingin.

Tanda dan gejala formikasi

Tanda atau gejala utama formikasi yakni perasaan seolah ada serangga yang merayap di atas atau di bawah kulit. 

Kondisi ini membuat kulit terasa gatal, seperti ada semut yang berjalan. Dampaknya, Anda akan menggaruk kulit untuk menghilangkan sensasinya.

Menggaruk untuk menghilangkan gatal dapat menyebabkan kerusakan kulit dan luka terbuka. Luka terbuka ini dapat terinfeksi dan mengarah pada kondisi lain, seperti bisul kulit atau luka yang semakin parah.

Apa saja penyebab formikasi?

kulit gatal gejala kanker pankreas

Penyebab formikasi sangatlah beragam dan dapat berbeda pada masing-masing penderitanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi medis, masalah kesehatan mental tertentu, hingga efek pengobatan.

Beberapa penyebab formikasi yakni sebagai berikut.

1. Kondisi medis dan gangguan kesehatan

Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa kondisi medis dapat menjadi penyebab halusinasi taktil, terlebih yang memengaruhi sistem tubuh dan otak. Beberapa di antaranya yaitu:

2. Gangguan mental

Masalah kesehatan mental yang menjadi penyebab utama formikasi yaitu psikosis.

Kondisi ini mengakibatkan pengidapnya mengalami delusi dan halusinasi. Mereka percaya bahwa ada serangga pada kulitnya, padahal kenyataannya tidak.

Selain itu, beberapa masalah kesehatan lain yang juga dapat berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini, antara lain:

  • gangguan bipolar,
  • depresi,
  • skizofrenia,
  • gangguan kecemasan,
  • gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan
  • dermatillomania (kebiasaan mencabuti kulit sendiri).

3. Efek penggunaan obat

Formikasi dapat muncul sebagai efek dari penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat yang dapat memicu kemunculannya seperti:

  • stimulan (misalnya ritalin)
  • obat antidepresan,
  • obat antikejang,
  • obat penenang,
  • obat antijamur,
  • obat antibiotik,
  • obat yang memengaruhi hormon, dan
  • obat pereda nyeri seperti tramadol.

Cara mengatasi formikasi

Cara mengatasi formikasi bergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh, jika penyebab formikasi merupakan kondisi medis seperti penyakit Parkinson, herpes zoster, atau fibromialgia, dokter akan meresepkan obat yang tepat dan membuat rencana perawatan jangka panjang.

Sementara itu, formikasi yang disebabkan oleh gangguan mental bisa diatasi dengan konsumsi obat sesuai rekomendasi dokter atau terapi.

Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin dilakukan dengan kombinasi antara keduanya.

Apabila obat menjadi penyebabnya, dokter biasanya akan merekomendasikan alternatif. Terkadang, antihistamin seperti Zyrtec atau Benadryl dapat membantu mengurangi sensasi formikasi.

Untuk mengurangi rasa gatal, krim topikal seperti hidrokortison bisa dijadikan pilihan. Anda juga bisa mengoleskan pelembap pada kulit untuk membantu menjaga kesehatan dan kelembapannya.

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat formikasi

gangrene merupakan salah satu bentuk komplikasi formikasi

Orang yang mengalami halusinasi rasa gatal akan menggaruk kulit terus-menerus. Kebiasaan ini dapat melukai dan menghancurkan kulit sehingga sangat memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.

Selain itu, luka akibat garukan ini juga mungkin akan menimbulkan beberapa komplikasi lainnya. Komplikasi akibat formikasi yang perlu diwaspadai di antaranya:

  • gas gangrene,
  • tetanus,
  • sepsis,
  • depresi,
  • gangguan kecemasan,
  • kualitas tidur yang buruk, dan
  • kesulitan berkonsentrasi.

Untuk menghindari komplikasi, segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu, pengobatan diberikan sesuai dengan kondisi yang mendasarinya.

Kesimpulan

Gatal di kulit yang terasa seperti ada semut berjalan adalah gejala utama formikasi. Cara mengatasi kondisi ini harus disesuaikan dengan penyebabnya, baik itu kondisi medis tertentu, efek pengobatan, maupun masalah kesehatan mental.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 31/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan