backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fakta tentang Areola Payudara dan Gangguan yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 05/06/2023

Fakta tentang Areola Payudara dan Gangguan yang Perlu Diwaspadai

Setiap orang perlu memahami bentuk dan fungsi bagian tubuh dirinya sendiri. Nah, salah satu bagian tubuh yang penting untuk diperhatikan adalah areola pada payudara (mammae). Tahukah Anda apa itu areola? Simak fakta-fakta terkait bagian tubuh satu itu di sini.

Sekilas tentang anatomi areola

Aerola adalah bagian berwarna gelap yang mengelilingi puting susu payudara. Bagian tubuh ini mengandung banyak kelenjar, salah satunya, yaitu kelenjar Montgomery.

Kelenjar Montgomery menghasilkan minyak yang berfungsi sebagai pelumas serta pelindung area payudara ini.

Saat menyusui, minyak ini dapat melindungi puting dan kulit di sekitarnya dari lecet akibat isapan si kecil.

Sementara itu, di bagian dalam areola, terdapat saluran sinus laktiferus untuk menyimpan susu dalam payudara ibu selama masa menyusui.

Nantinya, sel myoepithelial di bagian dalamnya yang akan berperan untuk mendorong keluarnya air susu tersebut hingga bisa diminum si Kecil.

Perlu Anda ketahui

Baik pria maupun wanita, keduanya memiliki payudara. Namun bedanya, payudara pria tidak berkembang.
Sebaliknya, payudara wanita justru baru berkembang setelah masa puber yang berfungsi sebagai sumber produksi ASI.

Berbagai fakta tentang karakteristik areola payudara

ciri-ciri tumor payudara, tumor jinak payudara, penyebab tumor payudara, tumor payudara

Berikut adalah berbagai fakta tentang karakteristik atau ciri areola normal dan sehat yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Bisa ditumbuhi rambut halus

Jangan langsung panik ketika Anda mendapati rambut halus tumbuh di areola. Tumbuhnya rambut halus di sekitar puting payudara umumnya merupakan hal yang normal.

Sebagian wanita memang bisa memiliki rambut halus di sekitar puting payudaranya karena pengaruh hormonal dan faktor genetik.

Meski begitu, apabila hal ini membuat Anda risi, Anda bisa mencoba menghilangkan rambut halus di bagian payudara ini dengan melakukan tweezing atau waxing.

2. Memiliki aroma seperti air ketuban

Saat menyusui, kelenjar Montgomery pada areola mammae akan menghasilkan aroma yang mirip dengan cairan ketuban.

Aroma ini sudah akrab bagi bayi selama di dalam kandungan. Bau inilah yang membantu bayi Anda menemukan payudara ketika dilakukan prosedur insiasi menyusui dini (IMD).

Oleh karena itu, selama proses IMD berlangsung, biasanya dokter menyarankan para ibu untuk tidak membantu bayi. Penting untuk membiarkan prosesnya berjalan secara alami.

3. Warnanya bisa berubah

Pada dasarnya, setiap orang memiliki warna areola yang berbeda, tergantung dari jenis dan warna kulit yang dimiliki sejak lahir.

Ada yang tampak kecoklatan, kehitaman, atau kemerahmudaan. Namun umumnya, warna areola ini bisa lebih gelap dari biasanya karena faktor penuaan dan kehamilan.

Pada ibu hamil, perubahan warna di bagian payudara ini merupakan salah satu bentuk persiapan tubuh wanita untuk memulai masa menyusuinya.

4. Diameter dan bentuk areola setiap orang berbeda

Setiap orang memang memiliki ukuran areola yang berbeda-beda. Namun, sebuah studi pada jurnal Gland Surgery menjabarkan fakta mengenai rata-rata ukuran dan bentuknya.

Areola umumnya berbentuk bulat dengan ukuran bervariasi, yaitu rata-rata 3—6 cm. Bagian mammae ini biasanya terletak di sekitar tingkat keempat dari tulang rusuk.

Nantinya, area kulit di sekitar puting ini akan mengalami pembesaran selama masa kehamilan dan menyusui.

5. Teksturnya kasar

Tekstur kulit areola mammae tidak sehalus yang Anda kira. Faktanya, area kulit bagian payudara ini memiliki tonjolan-tonjolan atau seperti titik-titik kecil di permukaannya.

Tonjolan kecil ini sebenarnya adalah kelenjar Montgomery yang berperan dalam proses menyusui, seperti yang dijelaskan di atas.

Selama kehamilan, kelenjar ini pun umumnya akan membesar untuk mempersiapkan masa menyusui nantinya.

Tahukah Anda?

Beberapa orang terlahir dengan puting dan/atau areola ekstra di tubuhnya. Puting tambahan ini merupakan kondisi yang sudah ada sejak lahir dan umumnya tidak berbahaya.
Di sisi lain, ada pula orang yang terlahir tanpa area cokelat di payudara ini atau disebut athelia. Meski tak menyebabkan komplikasi, kondisi ini akan mempersulit wanita untuk menyusui bayinya.

Masalah kesehatan pada areola yang perlu diwaspadai

pemeriksaan kanker payudara, tes kanker payudara, deteksi kanker payudara sejak dini, diagnosis kanker payudara

Berbagai masalah atau gangguan kesehatan bisa terjadi pada areola payudara Anda. Beberapa dari masalah ini mungkin hanyalah kondisi ringan.

Namun, penyakit pada wanita yang serius juga bisa menjadi penyebabnya. Jadi, jika Anda mengalami satu atau lebih dari masalah di bawah ini, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

1. Perubahan warna yang tak biasa

Seperti yang disebutkan sebelumnya, warna areola memang bisa menjadi lebih gelap karena faktor kehamilan dan penuaan.

Namun, perubahan warna areola di luar kedua kondisi tersebut atau yang tak biasa perlu diwaspadai. Ini terutama jika perubahan warna hanya terjadi pada satu sisi payudara.

Kondisi tersebut merupakan salah satu gejala dari kanker payudara yang perlu Anda waspadai.

2. Perubahan pada tekstur atau kulit

Waspadai perubahan pada tekstur atau kulit areola yang tak seperti biasanya. Ini terutama jika kulit menebal, bersisik, mengelupas, muncul ruam kemerahan, atau bertekstur seperti kulit jeruk.

Kulit yang ruam atau bersisik dan disertai gatal bisa terjadi karena iritasi, infeksi, alergi, atau sebagai gejala eksim.

Namun, kondisi-kondisi di atas, terutama jika teksturnya seperti kulit jeruk, bisa menjadi tanda dari kanker payudara yang memengaruhi puting atau disebut penyakit Paget.

3. Tumbuh banyak rambut

Jika rambut yang bertumbuh di areola terjadi secara berlebihan, kondisi ini bisa menjadi tanda dari sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS).

Ini terutama jika rambut juga ikut bertumbuh di bagian tubuh lain, seperti wajah, punggung, dada, atau bokong, serta bersamaan dengan gejala PCOS lainnya.

Misalnya gangguan menstruasi atau haid yang tidak teratur serta penambahan berat badan. Periksakan diri ke dokter jika gejala-gejala tersebut muncul pada Anda.

4. Terasa nyeri

Areola serta puting yang terasa sakit bisa terjadi karena faktor hormonal. Misalnya saat menstruasi, hamil, dan menopause.

Sementara bila rasa nyeri ini dirasakan saat menyusui, bayi Anda mungkin belum melekat dengan benar pada payudara Anda.

Meski begitu, rasa nyeri pada bagian payudara ini juga bisa terjadi karena penyebab lainnya, dari yang ringan hingga serius, seperti di bawah ini.

  • Iritasi akibat cedera.
  • Infeksi, seperti masitis.
  • Reaksi alergi.
  • Kanker payudara atau penyakit Paget.

Jadi, jangan sepelekan area areola Anda. Anda perlu mengenal bagian payudara yang satu ini dan perhatikan perubahan yang terjadi.

Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut mengenal hal ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 05/06/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan