backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Sebenarnya, Berapa Lama Jam Tidur yang Baik?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 28/04/2021

    Sebenarnya, Berapa Lama Jam Tidur yang Baik?

    Tidur merupakan salah satu kebutuhan dalam hidup semua orang untuk beristirahat, sekaligus mengisi ulang energi tubuh. Bukan hanya sekadar tidur, Anda harus tidur cukup agar tubuh bisa berfungsi dengan baik dan benar. Pasalnya, kurang tidur dapat mengganggu fungsi tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk Anda memenuhi kebutuhan tidur setiap hari. Lalu, berapa jam waktu tidur yang baik, benarkah perlu tidur 8 jam setiap hari?

    Memenuhi jam tidur yang baik sesuai kebutuhan

    hormon melatonin

    Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Anda harus bisa memenuhi waktu tidur yang baik untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal. Apalagi, kurang tidur juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang tak Anda inginkan.

    Secara umum, jam tidur yang baik untuk memenuhi kebutuhan tidur Anda adalah 7-9 jam setiap malam. Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor tertentu yang mungkin dapat memengaruhi jam tidur. Sebagai contoh, aktivitas Anda sehari-hari serta kondisi kesehatan secara menyeluruh.

    Selain itu, Anda juga perlu menerapkan pola tidur dan rutinitas tidur yang baik untuk mendapatkan manfaat dari menerapkan jam tidur yang baik setiap hari. Masalahnya, jika pola tidur Anda berantakan, risiko tidak mendapatkan tidur yang cukup akan semakin meningkat.

    Alhasil, Anda akan mengalami berbagai gangguan tidur. Tak hanya itu, ada banyak masalah kesehatan lain yang mengintai jika Anda tidak mendapatkan tidur cukup. Beberapa di antaranya adalah obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan gangguan mental.

    Jam tidur yang baik berdasarkan usia

    Secara umum, kebutuhan tidur bagi setiap kelompok usia tak sama. Alhasil, jam tidur yang baik untuk tiap kelompok usia pun berbeda-beda. National Sleep Foundation merekomendasikan jam tidur yang baik untuk masing-masing kelompok usia sebagai berikut:

    • Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam setiap hari.
    • Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam setiap hari.
    • Balita (1-2 tahun): 11-14 jam setiap hari.
    • Pra-sekolah (3-5 tahun): 10-13 jam setiap hari.
    • Usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam setiap hari.
    • Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam setiap hari.
    • Dewasa muda (18-25 tahun): 7-9 jam setiap hari.
    • Dewasa (26-64 tahun): 7-9 jam setiap hari.
    • Lansia (65 tahun ke atas): 7-8 jam setiap hari.

    Dengan menerapkan jam tidur yang baik setiap hari, Anda akan mendapatkan manfaat tidur secara maksimal. Selain itu, semua organ yang lelah bekerja tentu membutuhkan waktu istirahat, termasuk otak, kulit, sistem metabolisme, dan hormon dalam tubuh.

    Sel dalam tubuh akan beregenerasi saat Anda tidur pada tingkat paling maksimal. Oleh karena itu, tak jarang, jika tidur sesuai dengan rekomendasinya, kulit Anda akan terlihat sehat dan kencang. Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan meningkat karena sel-sel Anda diperbarui. 

    Berbagai faktor yang dapat mengganggu jam tidur

    Sayangnya, meski sudah berusaha untuk membiasakan diri menerapkan jam tidur yang baik setiap malam, terkadang ada masalah yang dapat mengganggunya waktu tidur Anda. Berikut adalah beberapa faktor penyebab yang dapat mengganggu waktu tidur Anda, baik yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari maupun masalah kesehatan:

    1. Melakukan aktivitas atau hobi

    Terkadang, karena terlalu senang dengan suatu aktivitas, Anda menjadi lupa waktu. Nah, hal tersebut bisa menjadi salah satu penghambat bagi Anda untuk menerapkan jam tidur yang baik setiap malam. Padahal, tubuh membutuhkan istirahat yang cukup.

    Kebiasaan seperti membaca buku, menonton film, atau bermain game sebelum tidur berpotensi membuat Anda lupa waktu. Alhasil, bukannya mengantuk, Anda justru semakin terjaga dan tidak berhasil menerapkan waktu tidur yang baik untuk kesehatan.

    2. Mengalami masalah kesehatan

    Terkadang saat sedang sakit, Anda menjadi susah tidur. Bahkan, sekalipun sudah berada di atas tempat tidur semalaman, masalah kesehatan yang sedang Anda alami membuat tidak bisa tidur nyenyak. Penyakit seperti demam dan tonsillitis berpotensi menyebabkan Anda mendengkur atau ngorok, mengigau, hingga sering terbangun tengah malam.

    Hal ini tentu saja mengurangi kualitas tidur Anda. Artinya, meski Anda sudah menerapkan jam tidur yang baik, tetapi gangguan tidur yang Anda alami akibat masalah kesehatan tersebut membuat tidur pun menjadi tak nyaman. Hal ini yang dapat mengganggu waktu tidur Anda.

    3. Melakukan pekerjaan

    Ada pula kasus saat Anda tidak bisa menerapkan jam tidur yang baik karena tanggung jawab yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah pekerjaan atau profesi Anda. Tidak sedikit dari Anda yang mungkin harus bekerja dengan sistem shift, sehingga ada kalanya harus bekerja pada malam hari.

    Pekerjaan yang mengharuskan Anda menjalani sistem tersebut sering kali mengganggu siklus tidur Anda. Tak hanya itu, profesi lain seperti dokter dan kru pesawat juga memiliki tuntutan profesi yang terkadang harus dipenuhi hingga mengganggu waktu beristirahat.

    4. Mengalami gangguan tidur

    Umumnya, jika Anda mengalami gangguan tidur, kualitas tidur pun menjadi terganggu. Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap jam tidur Anda. Artinya, saat Anda mengalami gangguan tidur, risiko tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup pun akan semakin besar.

    Ada beberapa jenis gangguan tidur yang memberikan pengaruh terhadap jam tidur Anda. Contohnya, sleep apnea, mengorok, hingga periodic limb movement disorder (PLMD) dapat menyebabkan Anda tidak berhasil menerapkan jam tidur yang baik.

    5. Menggunakan obat-obatan tertentu

    Ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat membuat Anda menjadi kurang tidur. Biasanya, obat-obatan tersebut adalah jenis obat untuk mengatasi kondisi kesehatan tertentu. Oleh sebab itu, jika Anda mendapatkan resep obat dari dokter untuk mengatasi suatu masalah kesehatan, lebih baik tanyakan kepada dokter mengenai efek samping.

    Jika kurang tidur menjadi salah satu dari efek samping obat tersebut, Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter bagaimana cara mengatasinya. Beberapa jenis obat yang dapat mengganggu usaha Anda dalam menerapkan jam tidur yang baik adalah obat epilepsi hingga attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dapat menyebabkan insomnia.

    6. Memiliki rutinitas tidur yang buruk

    Menurut Better Health Channel, rutinitas tidur yang baik juga dapat mendukung Anda dalam mendapatkan jam tidur sesuai kebutuhan. Sebaliknya, rutinitas tidur yang buruk justru dapat membuat tidur Anda terganggu. Beberapa contoh kebiasaan tidur yang kurang baik adalah minum kopi atau merokok sebelum tidur.

    Pasalnya, kedua hal tersebut dapat menstimulasi sistem saraf sehingga membuat Anda sulit untuk merasa ngantuk. Selain itu, pastikan setiap berada di atas tempat tidur, hilangkan kecemasan dan pikiran-pikiran negatif yang dapat membuat Anda terus terjaga. Dengan begitu, Anda bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 28/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan