Tidak cukup dengan minum air putih saja, pencegahan dehidrasi pada pasien DBD juga kerap dilakukan dengan terapi pemberian cairan secara intravena alias melalui infus.
Berikut merupakan jenis cairan infus yang kerap diberikan untuk menangani demam berdarah.
1. Cairan kristaloid
Cairan saline NaCl 0,9%, ringer laktat, dan dekstrosa merupakan komposisi cairan kristaloid yang paling banyak digunakan untuk penanganan demam berdarah.
Ketiga cairan tersebut sama-sama mengandung elektrolit seperti magnesium klorida, natrium asetat, natrium glukonat, kalium klorida, natrium klorida, dan glukosa yang dibutuhkan pasien demam berdarah.
Cairan kristaloid akan membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Dengan begitu, metabolisme dan kadar air dalam tubuh dapat terjaga.
Ditambah lagi, elektrolit juga akan membantu organ tubuh bekerja secara normal.
2. Cairan koloid
Dibandingkan dengan cairan kristaloid, cairan koloid memiliki berat molekul yang lebih tinggi sehingga bisa bertahan lebih lama di dalam pembuluh darah.
Oleh karena itu, cairan koloid lebih banyak digunakan untuk masalah kesehatan yang lebih serius.
Berdasarkan keputusan World Health Organization, penggunaan cairan koloid hanya dianjurkan pada pasien demam berdarah yang mengalami syok hipovolemik karena adanya kebocoran plasma.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar